Pendahuluan Griseofulvin
Griseofulvin adalah obat antifungi yang digunakan dalam tata laksana infeksi dermatofita, misalnya tinea capitis, tinea corporis, tinea cruris, dan tinea pedis. Obat ini diproduksi dari Penicillium griseofulvum dan spesies Penicillium lain, serta sudah digunakan selama lebih dari 40 tahun. Griseofulvin bersifat fungistatik dan bekerja dengan menghambat mitosis sel fungi, menghambat sintesis asam nukleat, dan mengganggu kerja mikrotubulus. [1-3]
Griseofulvin diindikasikan pada kasus infeksi jamur, termasuk tinea capitis, tinea corporis, tinea cruris, dan tinea pedis. Secara in vitro, griseofulvin aktif melawan berbagai spesies Microsporum, Epidermophyton, dan Trichophyton. Griseofulvin tidak memiliki efek antibakteri atau antifungi pada jamur jenis lain seperti Malassezia, Candida, atau chromomycosis. [4-6]
Formula molekular griseofulvin adalah C17H17ClO6. Griseofulvin bersifat stabil di dalam air dan pemanasan. Griseofulvin memiliki bentuk fisik berupa bubuk kristal berwarna putih hingga putih krem pucat, tidak berbau, juga tidak berasa. [1,4,5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Griseofulvin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antinfungi [7] |
Sub-kelas | Antifungi sistemik [7] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA X [8] Kategori TGA D [4] |
Wanita menyusui | Belum ditemukan data mengenai sekresi griseofulvin pada ASI [4] |
Anak-anak | Griseofulvin sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun atau berat badan kurang dari 16 kg. [9] |
Infant | |
FDA | Approved |