Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Ginekomastia general_alomedika 2023-01-13T08:41:30+07:00 2023-01-13T08:41:30+07:00
Ginekomastia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Ginekomastia

Oleh :
dr. Johannes Albert B. SpBP-RE
Share To Social Media:

Diagnosis gynecomastia terutama pada pemeriksaan fisik terlihat ketidaknormalan bentuk, ukuran, ptosis, dan asimetri pada payudara pasien pria. Saat palpasi ditentukan adanya kelebihan jaringan kulit atau  massa padat pada payudara. Dari anamnesis penting diketahui onset, kecepatan pertumbuhan, adanya rasa nyeri, serta dicari faktor risiko terjadinya gynecomastia. Pemeriksaan penunjang diperlukan bila dicurigai gynecomastia patologis.

Anamnesis

Data penting yang perlu digali dari anamnesis adalah mencari etiologi, dengan menanyakan onset, kecepatan perkembangan payudara, dan ada tidaknya nyeri. Onset gynecomastia fisiologis biasa terjadi pada bayi baru lahir, remaja, atau usia lanjut. Perkembangan payudara yang cepat lebih dicurigai etiologi keganasan, sedangkan nyeri jarang dirasakan pada kanker payudara.[1,9]

Anamnesis juga harus ditanyakan berbagai faktor risiko, baik konsumsi obat-obatan tertentu, penambahan berat badan, serta gejala penyakit seperti hipertiroid, gangguan liver atau gagal ginjal. Riwayat penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, malaise, gangguan penglihatan, dan pendengaran  dapat mengarahkan kita pada diagnosis tumor hipofisis atau tumor pada organ lain. [1,9]

Anamnesis mengenai persepsi pasien dan keluhan psikososial juga penting untuk dieksplorasi, karena remaja dengan gynecomastia seringkali memiliki tingkat kepercayaan diri, fungsi sosial, dan status kesehatan mental yang rendah. [3,9]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, inspeksi dilakukan untuk menilai bentuk, ukuran, ptosis, dan asimetri pada payudara. Selanjutnya, palpasi dilakukan untuk membantu perkiraan ukuran payudara, mengidentifikasi adanya kelebihan jaringan kulit, dan massa padat pada payudara. Pemeriksaan palpasi juga dapat memperkirakan komponen penyusun payudara dan distribusi jaringan yang berlebih, sehingga dapat dinilai kelainan morfologi untuk membantu menentukan pilihan terapi bagi pasien.[1,6]

Pemeriksaan fisik lain yang penting dilakukan adalah pemeriksaan testis untuk mengeksklusikan adanya massa tumor pada testis.[1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding gynecomastia terutama adalah membedakan antara gynecomastia fisiologis dan patologis, karena prognosis dari setiap kondisi sangat berbeda satu. Apabila kecurigaan mengarah pada kasus secondary gynecomastia, maka diagnosis perlu dipertajam untuk mengidentifikasi kelainan patologis yang mendasarinya. Diagnosis banding lain pada kasus ini adalah pseudogynecomastia. dan kanker payudara pada pasien pria.

Pseudogynecomastia

Adalah pembesaran area payudara murni karena peningkatan timbunan lemak pada area tersebut, sehingga tidak ada pembesaran kelenjar payudara yang teraba pada pemeriksaan palpasi. [2]

Kanker Payudara Pria

Prevalensi kanker payudara pada pria hanya 0,2% dari seluruh kasus kanker pada pria. Walaupun sangat jarang, namun alasan pasien gynecomastia berkonsultasi ke dokter terutama untuk menyingkirkan diagnosis ini. Faktor risiko kanker payudara di antaranya riwayat keluarga positif kanker payudara (BRCA2), berada lama di lingkungan bersuhu tinggi, terpapar gas emisi, radiasi ke dada, dan kerusakan liver. Kanker payudara berkembang cepat dan pada pemeriksaan teraba massa keras, immobile dan tidak tenderness, retraksi kulit dan puting, nipple discharge dan limfadenopati aksila. [9,10]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang diindikasikan hanya bila dicurigai adanya gynecomastia patologis/sekunder.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan kadar hormon yang berkaitan dengan aksis hipofisis-gonadal dan hormon tiroid, konsultasi pada bagian endokrinologi penting untuk dilakukan bila terdapat kecurigaan gynecomastia patologis/sekunder yang berhubungan dengan kelainan hormonal
  • Pemeriksaan kimia darah termasuk pemeriksaan fungsi hati dan ginjal [1]

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan MRI kepala dilakukan bila terdapat kecurigaan tumor hipofisis. Pemeriksaan mammography tidak rutin dilakukan dan jarang diperlukan pada kasus adolescent gynecomastia.[1,2]

Pemeriksaan Histopatologis

Pada beberapa pusat kesehatan, pemeriksaan histopatologis dilakukan pada jaringan payudara yang dieksisi. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan keganasan pada jaringan payudara. Koshy et al. melalui penelitiannya menyatakan bahwa pemeriksaan ini tidak perlu rutin dilakukan karena angka kejadian kanker pada kasus gynecomastia pria sangat rendah. Pemeriksaan histopatologis hanya dilakukan bila ada kecurigaan yang mengarah pada keganasan atau atas permintaan pasien.[5]

Referensi

1. Hammond DC. Atlas of Aesthetic Breast Surgery. China: Elsevier Inc; 2009. 195–208 p.
2. Soliman AT, De Sanctis V, Yassin M. Management of Adolescent Gynecomastia: An Update. Acta Biomed. 2017;88(2):204–13.
3. Nuzzi LC, Cerrato FE, Erikson CR, Webb ML, Rosen H, Walsh EM, et al. Psychosocial impact of adolescent gynecomastia: A prospective case-control study. Plast Reconstr Surg. 2013;131(4):890–6.
5. Koshy JC, Goldberg JS, Wolfswinkel EM, Ge Y, Heller L. Breast cancer incidence in adolescent males undergoing subcutaneous mastectomy for gynecomastia: Is pathologic examination justified? A retrospective and literature review. Plast Reconstr Surg. 2011;127(1):1–7.
6. Waltho D, Hatchell A, Thoma A. Gynecomastia Classification for Surgical Management: A Systematic Review and Novel Classification System. Plast Reconstr Surg. 2017;139(3):638e-648e.
9. Ansstas G. Gynecomastia. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/120858-overview#a1
10. Swerdloff RS, Ng CM. Gynecomastia : Etiology, Diagnosis, and Treatment. Endotext [Internet]. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279105/

Epidemiologi Ginekomastia
Penatalaksanaan Ginekomastia

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Endokrinologi pada Adolescent Gynecomastia
    Pemeriksaan Endokrinologi pada Adolescent Gynecomastia
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
07 September 2021
Ginekomastia, kapan diindikasikan untuk menjalani pembedahan - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dr. Erythrina Permata Sari, Sp.BP-RE(K), izin bertanya dokter.Untuk kasus ginekomastia, apakah pasien bisa langsung menjalani pembedahan? Ataukah pasien...
Anonymous
22 Desember 2020
Breast reduction untuk ginekomasti
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Sslamat sore, DokApabila ada pasien remaja laki2 usia 16 tahun datang dengan keluhan ginekomasti, apakah bisa disarankan untuk breast reduction? Dan kalau...
dr. Alya Hananti
16 Desember 2019
Laki-laki usia 20 tahun yang mengalami ginekomastia setelah pemakaian produk tea tree
Oleh: dr. Alya Hananti
2 Balasan
Alo, Dok. Beberapa waktu yg lalu saya mendapat user laki2 usia 20an thn yg mengeluhkan ginekomastia. Dari tanya jawab, tidak ditemukan adanya keluhan fisik...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.