Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Clozapine general_alomedika 2023-01-03T10:16:33+07:00 2023-01-03T10:16:33+07:00
Clozapine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Clozapine

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Salah satu efek samping berat yang berakibat fatal dari penggunaan clozapine adalah terjadinya agranulositosis atau neutropenia derajat berat. Perubahan konsentrasi plasma clozapine dapat terjadi akibat interaksi dengan obat yang mempengaruhi atau menginduksi kerja enzim CYP450.[1,2,13]

Efek Samping

Reaksi anafilaksis yang menyebabkan syok menjadi efek samping pada penggunaan clozapine. Beberapa efek samping dari clozapine yang berpotensi fatal, antara lain agranulositosis berat, miokarditis, kardiomiopati, hepatotoksisitas, torsade de pointes, henti jantung, sindrom neuroleptik maligna, gagal napas, ileus paralitik, obstruksi usus, serta impaksi feses.

Clozapine merupakan antipsikosis pertama yang memiliki risiko sindrom ekstrapiramidal (EPS) minimal. Gejala EPS yang sering ditemukan adalah tremor, rigiditas, akathisia, dan disatria.

Efek samping yang banyak ditemukan akibat penggunaan clozapine adalah:

  • Efek samping umum: mengantuk/sedasi, peningkatan berat badan, pandangan kabur, fatigue, demam, bibir kering
  • Efek samping neurologi: pusing, sinkop, gangguan regulasi suhu, berkeringat
  • Efek samping kardiovaskular: takikardia, perubahan EKG, hipertensi, hipotensi ortostatik

  • Efek samping gastrointestinal: konstipasi, mual, muntah, anoreksia
  • Inkontinensia urine atau retensi urine[1,2,10,13,14]

Agranulositosis

Efek samping obat yang paling dikhawatirkan dari akibat clozapine adalah timbulnya agranulositosis. Kurang lebih 1-2% pasien yang mendapatkan clozapine mengalami agranulositosis dan 3% mengalami neutropenia. Mekanisme pasti terjadinya agranulositosis dan neutropenia akibat pemberian clozapine masih belum diketahui.

Risiko terjadinya agranulositosis dan neutropenia paling besar terjadi pada minggu 6-18 setelah inisiasi pemberian clozapine, sehingga diperlukan monitoring hitung darah lengkap selama periode ini. Risiko agranulositosis bertambah seiring umur sedangkan risiko neutropenia menurun seiring umur.

Skrining terhadap risiko agranulositosis berupa pemeriksaan darah lengkap harus dilakukan setiap minggu hingga 18 minggu setelah inisiasi obat, dilanjutkan dengan skrining setiap 2 minggu untuk tahun pertama, lalu setiap bulan. Hentikan obat jika leukosit di bawah 3000/mm3 atau neutrofil di bawah 2000/mm3.[1,2,10,13]

Hiperpireksia

Clozapine juga diketahui bisa menginduksi hiperpireksia. Efek samping ini ditemukan pada kurang lebih 5% pasien yang mendapatkan clozapine dengan puncak insidensi pada 3 minggu pertama terapi. Untuk menyingkirkan diagnosis infeksi dan sindrom neuroleptik maligna, sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium bila pasien yang mendapatkan clozapine mengalami demam tinggi.[1,2,10,13]

Kejang

Efek samping lainnya adalah kejang. Clozapine, terutama pada dosis tinggi, dapat menurunkan ambang batas kejang. Karena itu terapi dengan clozapine sebaiknya selalu menggunakan dosis efektif paling kecil.[1,2,10,13]

Gangguan Kardiovaskular

Penggunaan clozapine juga berhubungan dengan gangguan kardiovaskular, termasuk emboli paru, miokarditis, dan kematian mendadak, terutama pada 2 bulan pertama terapi. Adanya komplikasi kardiovaskular ditunjukkan oleh adanya takikardia persisten ketika istirahat, palpitasi, aritmia, nyeri dada, dan tanda-tanda gagal jantung. Oleh karena itu, skrining terhadap gangguan kardiovaskular harus dilakukan sebelum memulai terapi, dan dilanjutkan secara berkala setiap tahunnya.[1,2,10,13]

Gangguan Gastrointestinal

Clozapine bisa memperlambat peristaltik dan menimbulkan obstruksi saluran pencernaan. Obstruksi bisa berkembang menjadi ileus paralitik yang fatal. Tanda-tanda seperti distensi abdominal, nyeri abdomen, dan muntah setelah terapi dengan clozapine patut dicurigai sebagai tanda-tanda ileus.[1,2,10,13]

Gangguan Metabolik

Penggunaan clozapine berhubungan dengan hiperglikemia, gangguan toleransi glukosa, dan ketoasidosis diabetik. Kurang lebih sepertiga pasien mulai mengalami depresi setelah 5 tahun terapi dengan clozapine, namun ada juga yang mengalaminya dalam 6 bulan pertama terapi. Tanda-tanda hiperglikemia selama terapi dengan clozapine harus diwaspadai.[1,2,10,13]

Interaksi Obat

Interaksi obat dari penggunaan clozapine bersamaan dengan obat-obatan lain dapat terjadi. Clozapine merupakan substrat untuk banyak isozim sitokrom P450, khususnya CYP1A2, CYP3A4, dan CYP2D6, sehingga penggunaan bersamaan antara clozapine dengan obat-obatan penginduksi atau penghambat enzim tersebut dapat mempengaruhi perubahan konsentrasi plasma.[1,2,10,13]

Meningkatkan Konsentrasi Plasma

Penggunaan bersama clozapine dengan inhibitor CYP1A2 dapat meningkatkan kadar clozapine dalam plasma yang berpotensi menyebabkan reaksi yang merugikan. Direkomendasikan untuk mengurangi dosis clozapine menjadi sepertiga dari dosis awal apabila digunakan bersama dengan inhibitor CYP1A2 yang kuat, seperti fluvoxamine, ciprofloxacin, atau enoxacin.

Kontrasepsi oral dan kafein termasuk inhibitor CYP1A2 sedang atau lemah, sehingga diperlukan monitoring ketika clozapine digunakan bersama dengan inhibitor tersebut dan dapat dipertimbangkan untuk mengurangi dosis clozapine.

Selain itu, penggunaan bersamaan dengan clozapine dengan inhibitor CYP2D6 atau CYP3A4  juga dapat meningkatkan kadar clozapine dalam plasma sehingga dapat dipertimbangkan mengurangi dosis clozapine. Contoh obat adalah cimetidine, escitalopram, erythromycin, paroxetine, bupropion, dan fluoxetine.[1,2,10,13]

Menurunkan Konsentrasi Plasma

Penggunaan bersamaan clozapine dengan obat yang menginduksi CYP1A2 atau CYP3A4 dapat menurunkan konsentrasi plasma clozapine yang mengakibatkan penurunan efektivitas clozapine. Penginduksi CYP3A4 yang kuat termasuk carbamazepine, phenytoin, dan rifampicin.[1,2,10,13]

Risiko Toksisitas

Penggunaan bersamaan clozapine dan obat lain dengan aktivitas antikolinergik, seperti benztropin dan siklobenzaprin, dapat meningkatkan risiko toksisitas antikolinergik dan efek samping pada gastrointestinal yang berat terkait dengan hipomotilitas. Tidak direkomendasikan penggunaannya secara bersamaan.[1,2,10,13]

Perpanjangan Interval QT

Perhatian khusus saat penggunaan bersamaan obat clozapine dengan obat-obatan yang dapat memperpanjang interval QT atau menghambat metabolisme dari clozapine. Beberapa obat-obatan yang menyebabkan perpanjangan QT, antara lain:

  • Antipsikotik spesifik: ziprasidone, iloperidone, chlorpromazine, thioridazine, mesoridazine, droperidol, dan pimozide
  • Antibiotik spesifik: erythromycin, gatifloxacin, moxifloxacin, dan procainamide
  • Antiaritmia Kelas III: amiodarone, sotalol
  • Lainnya: pentamidine, levomethadyl acetate, metadon, halofantrine, mefloquine, dolasetron mesylate, probucol, atau tacrolimus.[1,2,10,13]

Lainnya

Beberapa interaksi lainnya yang terjadi, antara lain peningkatan risiko sindrom neuroleptik maligna jika digunakan bersamaan dengan lithium.

Risiko kejang meningkat  dengan penggunaan bersamaan asam valproat.

Risiko myelosupresi meningkat dengan antipsikotik kerja lama. Interaksi antara clozapine dengan alkohol juga dapat memicu potensi sedasi sehingga harus dihindari penggunaannya bersamaan.[1,2,10,13]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Referensi

1. Haidary AH, Padhy RK. Clozapine. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535399/
2. Medscape. Clozapine (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/clozaril-versacloz-clozapine-342972
10. Drugs.com. Clozapine. 2022. https://www.drugs.com/clozapine.html
13. MIMS Indonesia. Clozapine. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clozapine?mtype=generic
14. Iqbal E, Govind R, Romero A, Dzahini O, Broadbent M, Stewart R, Smith T, Kim CH, Werbeloff N, MacCabe JH, Dobson RJB, Ibrahim ZM. The side effect profile of Clozapine in real world data of three large mental health hospitals. PLoS One. 2020 Dec 8;15(12):e0243437. doi: 10.1371/journal.pone.0243437. PMID: 33290433; PMCID: PMC7723266.

Indikasi dan Dosis Clozapine
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
    Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
  • Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
    Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
  • Peran Artificial Intelligence dalam Prediksi Psikosis
    Peran Artificial Intelligence dalam Prediksi Psikosis
  • Risiko Stroke pada Penggunaan Mood Stabilizer untuk Gangguan Bipolar
    Risiko Stroke pada Penggunaan Mood Stabilizer untuk Gangguan Bipolar
Diskusi Terkait
Anonymous
30 Agustus 2022
Kapan bisa menentukan pasien bipolar sudah terkontrol? - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Soeklola, SpKJ, MSiIjin bertanya dokSaya pernah mendapat pasien bipolar dengan konsumsi obat rutin lithium tapi pasien lupa dosisnya. Gejala psikotik...
dr.Dhiya Azzahra Ferasa Prawira Kusuma
04 Agustus 2022
Lamotrigine dan Gangguan Bipolar - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dhiya Azzahra Ferasa Prawira Kusuma
2 Balasan
ALO Dokter! Gangguan bipolar merupakan suatu kelainan psikiatri yang melibatkan episode depresi dan/atau mania. Untuk menangani kelainan tersebut, salah...
Anonymous
31 Mei 2022
Personality Disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Exper
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok ijin bertanya, bagaimana mengkomunikasikan pada pasien dan keluarga bahwa pasien memiliki gangguan kepribadian ya Dok? Karena biasanya masyarakat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.