Pendahuluan Moxifloxacin
Moxifloxacin adalah derivat sintetis antibiotik golongan fluoroquinolone yang dapat digunakan dalam tata laksana pneumonia, eksaserbasi bronkitis kronis, rhinosinusitis bakterial, infeksi kulit, dan infeksi intraabdomen. Mekanisme aksi moxifloxacin adalah dengan menghambat DNA girase dan topoisomerase bakteri. [1,2]
Moxifloxacin merupakan suatu zat yang berwarna agak kekuningan dengan berat molekul 437,9 g/mol. Formula empirisnya adalah C21H24FN3O4. Moxifloxacin yang merupakan fluoroquinolone generasi baru, adalah turunan sintetis generasi ke empat dari quinolone generasi sebelumnya, dengan aktivitas bakterisidal spektrum luas melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif, dan patogen atipikal. [2,3]
Sebagai antibiotik generasi baru, moxifloxacin diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan dengan banyaknya kejadian resistensi antibiotik. Namun, efek samping serius dari moxifloxacin seperti tendinitis, pemanjangan interval QT, dan reaksi hepatotoksik berat perlu diperhatikan sebelum diberikan kepada pasien. [4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Moxifloxacin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Anti Infeksi [5] |
Sub-kelas | Antibakteri [5] |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA C [3] Kategori TGA B3 [6] |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu tikus percobaan, diduga juga ditemukan pada ASI. [3] |
Anak-anak | Tidak diberikan pada usia di bawah 18 tahun. Efektivitas dan keamanan nya pada anak dan remaja usia di bawah 18 tahun belum diketahui. [3] |
Infant | Tidak diberikan pada usia di bawah 18 tahun. Studi pada hewan coba moxifloxacin menyebabkan artropati pada bayi muda hewan coba. [3] |
FDA | Black box warning : semua jenis fluoroquinolone termasuk moxifloxacin meningkatkan risiko kejadian tendinitis dan ruptur tendon pada semua usia, konsumsi bersama kortikosteroid, dan pasien yang menerima transplantasi jantung, ginjal, atau paru. [3] |