Pendahuluan Fluoxetine
Fluoxetine adalah obat antidepresan dari golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang terutama digunakan untuk depresi. Selain untuk depresi, fluoxetine dan golongan SSRI lainnya juga diindikasikan untuk gangguan obsesif kompulsif (obsessive-compulsive disorder / OCD), gangguan panik, premenstrual dysphoric disorder, dan bulimia [1]. Semenjak ditemukan tahun 1988, fluoxetine telah menjadi obat antidepresan paling banyak diresepkan karena penggunaan yang mudah (satu kali sehari), risiko overdosis minimal, relatif bisa ditolerir, murah, dan spektrum indikasi yang luas.
Obat golongan SSRI bekerja dengan cara menghambat proses reuptake serotonin melalui inhibisi terhadap serotonin transporter (SERT). Karena patogenesis depresi diperkirakan sebagai akibat dari penurunan kadar serotonin di celah sinaps, maka penghambatan SERT inilah yang bertanggung jawab untuk efek antidepresan fluoxetine [1].
Dibandingkan obat antidepresan golongan trisiklik seperti amitriptyline, SSRI mempunyai profil efek samping yang lebih ringan sehingga mempunyai kepatuhan obat yang lebih baik dibandingkan golongan trisiklik. Meskipun belum ada penelitian yang menunjukkan fluoxetine mempunyai efikasi lebih baik dibandingkan antidepresan golongan trisiklik, namun fluoxetine mempunyai tolerabilitas yang lebih baik, letalitas overdosis yang rendah, aman pada pasien dengan gangguan kardiovaskular, dan peningkatan berat badan yang relatif lebih rendah.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang lebih 50% dari pasien depresi yang mendapatkan terapi dengan fluoxetine selama 8 minggu mulai menunjukkan respons terapi pada minggu ke 2, dan lebih dari 75% mulai menunjukkan respons pada minggu ke 4. Dilaporkan juga bahwa tidak adanya respon pada minggu ke 4-6 menunjukkan kemungkinan 73% - 88% pasien tidak menunjukkan respons terapi sampai minggu ke 8 [2].
Sinonim: fluoksetin. Nama kimia: N-methyl-3-phenyl-3-[4-(trifluoromethyl)phenoxy]propan-1-amine
Tabel 1. Deskripsi Singkat Fluoxetine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antidepresan |
Subkelas | Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) |
Akses | Harus dengan resep dokter |
Wanita hamil | Kategori C |
Wanita menyusui | Diekskresikan dalam ASI. Bila bayi mengalami sedasi atau menjadi rewel, maka sebaiknya obat dihentikan |
Anak-anak | Gunakan dengan hati-hati, hanya diindikasikan untuk OCD dan depresi |
Infant | Neonatus yang mendapatkan paparan SSRI pada trimester tiga berisiko mengalami neonates abstinence syndrome (NAS) |
FDA | Disetujui FDA untuk indikasi depresi berat, OCD, premenstrual dysphoric disorder, bulimia nervosa, gangguan panik, depresi pada gangguan bipolar |