Pendahuluan Erythromycin
Erythromycin digunakan sebagai terapi standar untuk penyakit pertusis dan difteri. Pada anak dan bayi biasa digunakan untuk infeksi bakteri pertusis, difteri, klamidia, serta sebagai profilaksis infeksi okular pada neonatus yang lahir dari ibu terinfeksi klamidia atau gonore. Untuk pasien yang alergi penisilin, pengobatan dengan erythromycin dapat sebagai alternatif, misalnya mengobati enteritis campylobacter, pneumonia, penyakit Legionnaire, sifilis, acne vulgaris. [1-5]
Erythromycin adalah antibiotik spektrum luas, golongan makrolid generasi pertama, derivat Streptomyces erythreus. Efek terapi erythromycin secara primer bersifat bakteriostatik, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri, dengan cara inhibisi sintesis protein. Efek samping erythromycin yang umum dilaporkan adalah gangguan gastrointestinal berupa mual, muntah, nyeri abdomen, diare dan anoreksia. [1,7]
Sinonim: Eritromisin
Formulasi kimia: C37H67NO13 [1]
Tabel 1. Deskripsi Singkat erythromycin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi [9,10] |
Subkelas | Antibakteri, makrolid [9,10] |
Akses | Resep [8] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B, TGA: A [7,11,12] |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu ibu |
Anak-anak | Apabila perlu dan sesuai aturan |
Infant | Apabila perlu dan sesuai aturan |
FDA | Approved [7] |