Pendahuluan Rifampicin
Rifampicin, dikenal juga sebagai rifampin, adalah obat antibiotik makrosiklik semi sintetik yang digunakan untuk penanganan tuberkulosis paru, lepra, dan kemoprofilaksis untuk meningitis bakterial. Rifampicin bersifat bakterisidal, terutama terhadap bakteri aerob, seperti Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium leprae.
Efek terapi rifampicin yang bersifat bakterisidal ini bekerja secara intraseluler dan ekstraseluler untuk menghalangi sintesis protein bakteri, sehingga bakteri tidak berkembang biak dan mati.[1,2]
Efek samping rifampicin biasanya berhubungan dengan fungsi hepar, yaitu menimbulkan gejala ikterik. Rifampicin tidak boleh diberikan bersama dengan antasida karena dapat menyebabkan interaksi obat berupa penurunan absorpsi rifampicin. [3-6]
Sinonim: rifampin, rifampisin.
Nama kimia:
3-[[(4-Methyl-1-piperazinyl)imino]methyl]rifamycin,
atau
5,6,9,17,19,21-hexahydroxy-23-methoxy-2,4,12,16,20,22– heptamethyl-8-[N-(4-
methyl-1-piperazinyl)formimidoyl]-2,7-(epoxypentadeca[1,11,13] trienimino)
naphtho[2,1-b]furan-1,11(2H)-dione 21-acetate.
TABEL 1 Deskripsi Singkat Rifampicin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi [7,8] |
Subkelas | Antibakteri/antiinfeksi khusus, antituberkulosis [7,8] |
Akses | Resep [9] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C [5,10] |
Kategori TGA: C [11,12] | |
Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu ibu |
Anak-anak | Bilamana perlu dan sesuai aturan [3] |
Infant | Bilamana perlu dan sesuai aturan [13,14] |
FDA | Approved [15] |