Kontraindikasi dan Peringatan Clozapine
Kontraindikasi pemberian clozapine di antaranya jika terdapat riwayat agranulositosis atau riwayat hipersensitivitas terhadap penggunaan obat ini. Peringatan untuk menghentikan obat jika pada pemeriksaan darah ditemukan hasil leukosit kurang dari 3500/mm3 atau angka neutrofil kurang dari 2000/mm3.
Kontraindikasi
Penggunaan clozapine dikontraindikasikan pada pasien-pasien dengan
- Riwayat hipersensitivitas terhadap clozapine
- Pasien yang tidak bisa melakukan pemeriksaan darah rutin
- Riwayat granulositopenia/agranulositosis toksik atau idiosinkratik (dengan pengecualian granulositopenia/agranulositosis yang diinduksi oleh kemoterapi)
- Riwayat agranulositosis akibat penggunaan clozapine
-
Fungsi sumsum tulang (bone marrow) yang terganggu
- Epilepsi yang tidak terkontrol
- Psikosis akibat alkohol atau psikosis organik toksik lainnya, intoksikasi zat, atau keadaan koma
- Gangguan sirkulasi dan/atau kerusakan sistem saraf pusat dengan penyebab apapun
- Gangguan ginjal atau jantung yang berat, misalnya myocarditis
-
Penyakit hepar yang aktif yang disertai dengan mual, anoreksia, atau jaundice; penyakit hepar yang progresif; atau gagal hepar
- Ileus paralitik
Pemberian clozapine sebaiknya tidak dimulai dulu bila pasien masih menggunakan zat/obat yang diketahui mempunyai efek ke sumsum tulang dan berpotensi menimbulkan agranulositosis. Clozapine juga sebaiknya tidak diberikan bersama dengan antipsikosis depot. Antipsikotik depot bisa dipertimbangkan pada pasien schizophrenia yang tidak patuh minum obat, namun dengan monitoring ketat efek samping. [10]
Peringatan
Pada pasien yang mendapatkan terapi dengan clozapine, bila pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan angka leukosit kurang dari 3500/mm3 atau angka neutrofil kurang dari 2000/mm3, maka sebaiknya terapi dengan clozapine dihentikan dan obat yang masih dimiliki pasien semua diambil [9,10].
Penggunaan clozapine pada lansia sebaiknya dimulai dengan dosis inisiasi kecil dan dititrasi secara lambat sampai tercapai dosis efektif karena pasien lansia umumnya lebih rentang mengalami efek samping akibat pemberian clozapine [10].
Bila clozapine diberikan pada pasien dengan gangguan belajar (learning disabilities), perlu ditimbangkan apakah penyebab timbulnya gangguan belajar (misalnya akibat penyalahgunaan zat) akan mempengaruhi tolerabilitasnya terhadap clozapine [10].
Pada pasien yang memang secara genetik mempunyai kecenderungan angka leukosit yang rendah (ethnic neutropenia), penggunaan clozapine harus dikonsultasikan dengan ahli hematologi [10].
Karena efek sedasi dan penurunan ambang batas kejang, aktivitas seperti mengemudi atau menjalankan alat berat sebaiknya tidak diperbolehkan pada minggu-minggu awal terapi dengan clozapine [10].