Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipotensi Ortostatik general_alomedika 2020-03-09T16:25:38+07:00 2020-03-09T16:25:38+07:00
Hipotensi Ortostatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipotensi Ortostatik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Hipotensi ortostatik adalah kondisi menurunnya tekanan darah sistolik minimal 20 mmHg atau tekanan darah diastolik minimal 10 mmHg dalam waktu 3 menit saat berdiri  atau saat kepala ditinggikan lebih dari >60° saat berbaring.[1]

Hipotensi ortostatik, atau disebut juga dengan hipotensi postural, dapat bersifat asimptomatik dan simptomatik, dengan gejala antara lain kepala terasa ringan (lightheadedness), pusing mengambang (dizziness), nyeri kepala, nyeri dada, kelemahan tungkai (leg buckling), atau sinkop yang terjadi secara tiba-tiba saat pasien melakukan bangun dari posisi berbaring.

shutterstock tensi

Secara epidemiologi, hipotensi ortostatik ditemukan pada sekitar 6% pada populasi umum. Prevalensi meningkat pada usia lanjut yang ditambah dengan penyakit komorbid, seperti diabetes mellitus dan Parkinson dan menghasilkan prevalensi sebesar 10-30%.[1-4]

Hipotensi ortostatik adalah suatu keadaan yang diakibatkan penyakit lain sebagai etiologi, sehingga begitu diagnosis ditegakkan, harus segera dicari penyakit yang mendasarinya. Umumnya, etiologi hipotensi ortostatik dibagi menjadi etiologi yang berhubungan dengan sistem saraf pusat, seperti synculeinopathies, tetraplegia traumatik, dan siringomielia; serta etiologi yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat, seperti sindrom Guillain-Barre dan neuropati otonom diabetik.[1]

Diagnosis hipotensi ortostatik ditegakkan bila terdapat penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 20 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 10 mmHg dalam waktu 3 menit saat pasien berdiri atau saat kepala ditinggikan lebih dari >60° saat berbaring.[1]

Penatalaksanaan hipotensi ortostatik terutama bertujuan untuk mengurangi keluhan serta mencegah relaps kejadian hipotensi ortostatik dengan melakukan tata laksana sesuai etiologinya. Terapi farmakologi yang dapat diberikan adalah obat yang dapat meningkatkan volume darah dan/atau obat yang menyebabkan vasokonstriksi, seperti midodrine dan pyridostigmine. Terapi nonfarmakologi untuk hipotensi ortostatik adalah dengan pemakaian abdominal binder atau melakukan counter maneuvers.[1,5]

Referensi

1. Low. PA and Tomalia, VA. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. J Clin Neurol 2015;11(3):220-226. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4507375/pdf/jcn-11-220.pdf
2. Arnold AC and Raj SR. Orthostatic Hypotension: A Practical Approach to Investigation and Management. Can J Cardiol. 2017 Dec;33(12):1725-1728. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5693784/pdf/nihms877430.pdf
3.BMJ. orthostatic hypotension. 2019. Available from : https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/972
4. Ringer, Matthew and Lappin, SL. Orthostatic Hypotension. Statpearl. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448192/
5.Joseph, A et al. Orthostatic hypotension: A review. Nephrol Ther. 2017 Apr;13 Suppl 1:S55-S67. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28577744

Patofisiologi Hipotensi Ortostatik

Artikel Terkait

  • Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
    Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 15:55
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
Kemarin, 11:11
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
Kemarin, 09:42
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.