Efek Samping dan Interaksi Obat Timolol
Efek samping timolol topikal jarang ditemukan. Timolol berinteraksi dengan berbagai obat seperti antagonis kalsium dan digitalis.
Efek Samping
Timolol topikal umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Reaksi hipersensitivitas lokal seperti iritasi, blurred vision, dan dry eye mungkin terjadi. [14] Meski begitu timolol dapat memasuki sirkulasi sistemik tanpa melalui first-pass metabolism melalui duktus nasolakrimalis, sehingga meningkatkan risiko efek samping sistemik. Selain itu, timolol juga dapat mencapai sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah konjungtiva atau saluran cerna. [17,18]
Berdasarkan kelainan yang muncul pada sistem organ, efek samping timolol antara lain:
- Kardiovaskular: bradikardi, aritmia, hipotensi, sinkop, blok jantung, kejadian serebrovaskular, iskemik serebral, gagal jantung, perburukan angina pektoris, palpitasi, cardiac arrest, edema paru, klaudikasio, dan Raynaud’s phenomenon
- Respirasi: bronkospasme, gagal napas, batuk dan infeksi saluran napas atas, kongesti nasal, dyspnea
- Gastrointestinal: mual, diare, dyspepsia, anoreksia, dry mouth
- Hipersensitivitas: tanda dan gejala alergi sistemik meliputi anafilaksis, urtikaria, dan ruam kulit
- Sistem saraf dan psikiatri: dizziness, peningkatan tanda dan gejala myasthenia gravis, paresthesia, somnolen, insomnia, perubahan perilaku dan gangguan psikis mencakup depresi, halusinasi, ansietas, disorientasi, memory loss
- Integumen: alopecia, psoriasiform rash eksaserbasi psoriasis
- Endokrin: masked symptoms dari gejala hipoglikemia pada diabetes
- Urogenital: fibrosis retroperitoneal, penurunan libido, impotensi, Peyronie’s disease
- Sistem indra: tanda dan gejala iritasi okular (konjungtivitis, blefaritis, keratitis, nyeri okular, sensasi benda asing, mata gatal dan berair, dry eyes, penurunan sensitivitas kornea), edema makular sistoid, gangguan refraksi, diplopia
- Lainnya : nyeri kepala, nyeri dada, asthenia, fatigue [1,7,16,19]
Interaksi Obat
Timolol berinteraksi dengan berbagai obat, termasuk antagonis kalsium dan digitalis.
Catecholamine-Depleting Drug
Timolol berinteraksi dengan catecholamine-depleting drug seperti reserpine. Penggunaan obat ini bersamaan akan menimbulkan efek additif dan menghasilkan hipotensi atau bradikardia, yang terkait dengan vertigo, sinkop, atau hipotensi postural.
Digitalis dan Antagonis Kalsium
Penggunaan timolol bersama dengan digitalis dan antagonis kalsium menimbulkan efek aditif pada pemanjangan waktu konduksi atrioventrikular. Contoh dari digitalis adalah digoxin, sedangkan contoh antagonis kalsium adalah amlodipine dan diltiazem.
Inhibitor CYP2D6
Penggunaan timolol bersamaan dengan golongan inhibitor CYP2D6 seperti quinidine, berisiko menimbulkan efek blokade reseptor beta sistemik yang dapat bermanifestasi sebagai penurunan denyut jantung dan depresi.
Clonidine
Penggunaan timolol dengan clonidine berisiko menimbulkan efek rebound hypertension.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid
Penggunaan timolol dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat mengurangi efek antihipertensi timolol. Contoh OAINS adalah ibuprofen dan diklofenak.
Cimetidine
Cimetidine dapat meningkatkan kadar atau efek timolol dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP2D6. [3,7,9,17]