Kontraindikasi dan Peringatan Timolol
Timolol kontraindikasi pada pasien dengan asthma, bradikardia, dan gagal jantung. Peringatan yang perlu diperhatikan terutama pada pemberian timolol oral. [19]
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan timolol adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap timolol. Kontraindikasi lain adalah pada gagal jantung kongestif, blokade atrioventrikular derajat dua atau tiga, bradikardia, syok kardiogenik, asthma bronkial, serta obstruksi saluran napas kronis dengan kecenderungan spasme bronkus atau riwayat spasme bronkus. [8,23]
Peringatan
Penggunaan timolol dapat memperburuk penyakit jantung iskemik jika dilakukan withdrawal secara tiba-tiba. Efek yang dapat timbul adalah hipersensitivitas terhadap katekolamin selama withdrawal, eksaserbasi angina, dan infark miokard. Penghentian pemberian beta bloker, terutama pada pasien dengan penyakit jantung iskemik, harus dilakukan secara bertahap dengan mengurangi dosis setiap 1-2 minggu sambil melakukan pemantauan. Jika angina memburuk atau terjadi insufisiensi koroner akut, segera berikan kembali obat, setidaknya untuk sementara. Peringatkan pasien mengenai risiko penghentian beta bloker tanpa anjuran dokter.
Timolol dapat mempotensiasi reaksi respiratorik, termasuk asthma. Waspadai penggunaan pada pasien gagal jantung dan penyakit paru obstruktif kronik.
Timolol juga dapat menyebabkan peningkatan reaksi terhadap alergen pada pasien dengan atopi atau riwayat reaksi anafilaksis. Timolol juga bisa mempotensiasi kelemahan otot, menyebabkan masking effect terhadap gejala hipoglikemia pasien diabetes melitus dan gejala hipertiroidisme.
Hindari penggunaan lensa kontak pada aplikasi timolol topikal. Timolol tetes mata tidak dapat digunakan sebagai monoterapi pada glaukoma sudut tertutup. [1,7,13]