Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Alopecia Areata general_alomedika 2022-04-06T12:44:04+07:00 2022-04-06T12:44:04+07:00
Alopecia Areata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Alopecia Areata

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Alopecia areata adalah gangguan hilangnya rambut di area kulit, dengan folikel rambut yang masih bertahan, serta bersifat noninflamasi dan non-scarring. [1,2] Gangguan terbatas pada satu atau lebih area yang berbatas tegas, disebut juga sebagai patchy alopecia areata. Pada beberapa kasus, hilangnya rambut dapat terjadi ekstensif pada seluruh kulit kepala (alopecia totalis) atau pada seluruh tubuh (alopecia universalis). [3] Alopecia areata dapat terjadi pada semua kelompok usia, jenis kelamin dan ras dengan perjalanan penyakit yang tidak dapat diprediksi sehingga tak jarang menimbulkan rasa frustasi bagi penderitanya. [1]

Penyebab alopecia areata hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun autoimun diduga memainkan peran penting dalam destruksi folikel rambut. Faktor lain, seperti genetik, stress, dan makanan, juga diduga berperan dalam perjalanan penyakit ini.[1,4]

alopeciaaeratacompressed

Penegakan diagnosis dilakukan melalui gambaran klinis, terutama inspeksi yang menunjukkan area hilangnya rambut berbatas tegas dengan folikel rambut yang masih bertahan. Pemeriksaan dermoskopi juga dapat membantu penegakan diagnosis dan menilai keparahan penyakit. Penggunaan pemeriksaan penunjang, seperti biopsi dan biomarker, bisa dilakukan apabila hasil dari anamnesis dan pemeriksaan fisik meragukan. [1,4,5]

Penatalaksanaan alopecia areata bersifat multidisiplin karena membutuhkan penanganan secara klinis dengan mempertimbangkan keadaan psikologis penderita. [6] Penanganan penyakit secara umum dapat terbagi menjadi medikamentosa dan nonmedikamentosa. Medikamentosa yang dapat digunakan berupa agen imunoterapi dan steroid. Penatalaksanaan nonmedikamentosa, seperti fototerapi, laser, dan krioterapi, juga dapat menjadi alternatif tata laksana alopecia areata. [1,4]

Referensi

1. Strazzulla L, Wang E, Avila L, Lo Sicco K, Brinster N, Christiano A et al. Alopecia areata. Journal of the American Academy of Dermatology. 2018;78(1):1-12.
2. Pratt C, King L, Messenger A, Christiano A, Sundberg J. Alopecia areata. Nature Reviews Disease Primers. 2017;3(1):1-17.
3. Miteva M, Villasante A. Epidemiology and burden of alopecia areata: a systematic review. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology. 2015;8:397-403.
4. Dainichi T, Kabashima K. Alopecia areata: What’s new in epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and therapeutic options?. Journal of Dermatological Science. 2017;86(1):3-12.
5. Finner A. Alopecia areata: Clinical presentation, diagnosis, and unusual cases. Dermatologic Therapy. 2011;24(3):348-354.
6. Rodgers A. Why Finding a Treatment for Alopecia Areata Is Important: A Multifaceted Perspective. Journal of Investigative Dermatology Symposium Proceedings. 2018;19(1):S51-S53.

Patofisiologi Alopecia Areata

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
30 hari yang lalu
Kebotakan androgenik pada perempuan - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Diah SpKK, apakah pencegahan perburukan alopecia androgenik pada perempuan dapat dengan tonik rambut yang beredar di pasaran? Apakah ada suplemen...
Anonymous
15 Februari 2022
Pada pasien dengan alopecia areata apa indikasi dilakukan transplantasi Rambut - Bedah Plastik Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dok!Mohon bertanya untuk pasien alopecia areata, apa indikasi untuk melakukan hair transplant?Terimakasih, dok
dr.Mutia Aprilia Ningsih
21 Januari 2022
Penanganan kebotakan rambut pada wanita usia 30 tahun
Oleh: dr.Mutia Aprilia Ningsih
1 Balasan
Alo Dok, selamat malam. Izin konsul pasienSeorang wanita usia 30 tahun, mengeluh kebotakan pada area tertentu pada kepala sudah sejak lama (foto terlampir)....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.