Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Dry Eye Syndrome general_alomedika 2019-11-29T15:45:53+07:00 2019-11-29T15:45:53+07:00
Dry Eye Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Dry Eye Syndrome

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Dry eye syndrome (DES), dikenal juga sebagai keratokonjungtivitis sicca atau dysfunctional tear syndrome, adalah gangguan pada lapisan air mata dengan penyebab multifaktorial yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada permukaan mata. DES dapat disebabkan oleh defisiensi air mata atau evaporasi yang berlebihan, yang dapat merusak permukaan okular intrapalpebral dan menimbulkan gejala okular. [1]

Dry eye syndrome dipengaruhi banyak faktor, mulai dari inflamasi pada permukaan mata, kelainan kelenjar lakrimal, disfungsi kelenjar meibom, dan defisiensi neurotropik. Kelainan-kelainan tersebut berdampak pada gangguan produksi air mata, meningkatnya evaporasi air mata, dan kualitas air mata yang buruk. Gangguan keseimbangan lapisan air mata tersebut lambat laun akan menyebabkan kerusakan pada permukaan mata. [2]

Pasien dengan dry eye syndrome akan mengeluhkan gejala yang bervariasi, mulai dari rasa gatal dan perih pada mata, iritasi, fotofobia, mata lelah, hingga penglihatan kabur. Belum ada pemeriksaan penunjang baku emas untuk menegakkan diagnosis dry eye syndrome.

Tata laksana dry eye syndrome bertujuan untuk mengurangi gejala (simtomatis). Hanya 2 jenis medikamentosa yang sudah disetujui FDA sebagai terapi untuk dry eye syndrome, yakni siklosporin A dan lifitegrast. Terapi nonmedikamentosa yang dapat dilakukan mulai dari penggunaan kacamata moist chamber, lensa kontak bandage hidrofilik, pemasangan sumbat pungtum lakrimal, hingga tindakan bedah. [3]

dry eye syndrome

Referensi

1. Lollet IV, Galor A. Dry eye syndrome: developments and lifitegrast in perspective. Clin Ophthalmol. 2018;12:125-139. doi:10.2147/OPTH.S126668
2. Javadi MA, Feizi S. Dry eye syndrome. J Ophthalmic Vis Res. 2011;6(3):192-198.
3. Song P, Xia W, Wang M, Chang X, Wang J, Shuai J, et al. Variations of dry eye disease prevalence by age, sex and geographic characteristics in China: a systematic review and meta-analysis. Journal of Global Health. 2018;8(2):020503.

Patofisiologi Dry Eye Syndrome

Artikel Terkait

  • Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
    Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
  • Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
    Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
  • Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
    Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr.Nailla Fariq Alfiani
23 Maret 2022
Pasien wanita usia 32 tahun dengan mata berair saat lelah - Mata Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
3 Balasan
Selamat siang Dr. M. Syauqie, Sp. M, izin bertanya: wanita 32 th, pekerjaan admin olshop melakukan pemeriksaan mata, keluhan mata berair kalau lelah. Tidak...
Anonymous
21 Maret 2022
Pasien perempuan usia 26 tahun dengan Kelopak Mata gatal dan kering
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Mohon ijin utk diskusi. Perempuan 26 th, mengeluh gatal dan kering dan perih di area kelopak mata kanan sejak 2 bln. Sekret bening (+). Mata merah (-), tdk...
dr. Ajeng Paramita
08 Oktober 2021
Obat tetes mata yangdijual bebas apakah aman untuk lansia dengan mata kering - Mata Ask The Expert
Oleh: dr. Ajeng Paramita
1 Balasan
Alo dr. Adisti, Sp.M, ijin bertanya pada lansia dengan diagnosa ke arah mata kering/dry eye. Seberapa aman pemberian obat tetes untuk mata kering yang bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.