Etiologi Aritmia
Etiologi aritmia meliputi infark miokard akut (yang tersering), penyakit jantung struktural, abnormalitas elektrolit, dan akibat obat.
Kelainan struktural misalnya:
-
Fibrosis - penyakit jantung rematik[2],
- Penyakit jantung kongenital
- Gagal jantung
Abnormalitas elektrolit seperti:
- Kalium, natrium, kalsium dan magnesium[2]
Obat seperti :
- Antiaritmia
- Amfetamines
- Epinefrin
- Alkohol
- Caffeine
-
Obat yang dapat memperpanjang interval QT :
- Antipsikotik
- Antidepresan golongan SSRI
- Antidepresan trisiklik
- Antihistamin
-
Makrolid [3]
Faktor Risiko
Faktor risiko aritmia dapat dibagi berdasarkan kelainan iramanya.
Atrial Fibrilasi:
- usia tua,
-
gambaran EKG - LVH(left ventricular hypertrophy), LAE (left atrial enlargement)),
- diabetes mellitus,
- penyakit kardiovaskular - penyakit jantung koroner/akut miokard akut, gagal jantung, kelainan katup. [5]
Aritmia ventrikular:
Kelainan jantung kongenital meningkatkan insidensi aritmia ventrikel. Insidensi aritmia ventrikel pada beberapa kelainan kongenital ASD (atrial septal defect) 2-6%, VSD (ventricular septal defect) 3-18%, Tetralogy of Fallot (TOF) 14-31%, Stenosis aorta 10-34%, koarktasio aorta 2%, Ebstein’s anomaly 2%, TGA (transposition of great arteries) 2%.[12]