Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penyakit Jantung Bawaan yogi 2021-01-18T11:33:27+07:00 2021-01-18T11:33:27+07:00
Penyakit Jantung Bawaan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Penyakit Jantung Bawaan

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Penyakit jantung bawaan (congenital heart disease) atau terkadang disebut juga penyakit jantung kongenital adalah suatu spektrum abnormalitas struktural jantung yang terjadi sebelum kelahiran. Kondisi ini terjadi akibat perkembangan jantung fetus yang abnormal, tetapi tidak termasuk penyakit herediter yang memiliki manifestasi kardiak seperti sindrom Marfan atau kardiomiopati hipertrofik.

Berdasarkan pedoman American Heart Association, penyakit jantung bawaan bisa diklasifikasikan menjadi empat, yaitu lesi pirau, lesi obstruktif sisi kiri, lesi sisi kanan, dan lesi kompleks. Selain itu, penyakit jantung bawaan juga dapat diklasifikasikan menjadi penyakit jantung sianotik dan asianotik.

Transposisi arteri besar. Sumber: anonim, Openi, 2013. Transposisi arteri besar. Sumber: Openi, 2013.

Penyakit jantung bawaan sianotik ditandai dengan adanya hubungan pirau yang membuat darah mengalir dari bilik jantung kanan ke bilik jantung kiri. Sebaliknya, penyakit jantung bawaan asianotik ditandai dengan hubungan pirau yang membuat darah mengalir dari bilik kiri ke bilik kanan.

Prinsip penatalaksanaan penyakit jantung bawaan adalah tata laksana korektif. Koreksi dapat dilakukan dengan tindakan bedah. Oleh karena itu, pasien dengan penyakit jantung bawaan harus dirujuk ke kardiologis atau ke dokter bedah jantung untuk dilakukan tindakan korektif maupun paliatif.[1-3]

 

Referensi

1. Stout KK, Daniels CJ, Aboulhosn JA, et al. 2018 AHA/ACC Guideline for the Management of Adults With Congenital Heart Disease: Executive Summary: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. J Am Coll Cardiol. 2019 Apr 2;73(12):1494-1563. doi: 10.1016/j.jacc.2018.08.1028
2. Baumgartner H, De Backer J, Babu-Narayan SV, et al. 2020 ESC Guidelines for the management of adult congenital heart disease. Eur Heart J. 2020 Aug 29:ehaa554. doi: 10.1093/eurheartj/ehaa554
3. Djer MM, Madiyono B. Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan. Sari Pediatri. 2007;2(3):155–62. http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-3-5.pdf

Patofisiologi Penyakit Jantung B...

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
    Peran Artificial Intelligence dalam Kedokteran Kardiovaskular
  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
31 Agustus 2022
Indikasi dilakukan ekokardiografi pada pasien ICU - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Kana, SpJP,Ijin bertanya dok, untuk pasien ICU, apa saja indikasi dilakukan ekokardiografi dok? Terimakasih dokter
dr.Nomi Irene Putri S.
31 Agustus 2022
Batuk pilek curiga penyakit jantung bawaan pada pasien anak - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: dr.Nomi Irene Putri S.
1 Balasan
Alo dr. Kana, izin bertanya Dokter. Untuk kriteria PJB non sianotik, apakah ada kriteria khusus perihal karaktertistik dan frekuensi batuk pilek berulangnya...
Anonymous
02 Juni 2022
Pasien dengan Eisenmenger Syndrome apa yang harus dievaluasi - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dok menyambung dengan post yang sebelumnya tentang Grown Up Congenital Heart Disease, apabila sudah terjadi Eisenmenger Syndrome, apa yang harus dievaluasi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.