Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Cushing Disease general_alomedika 2020-09-08T15:45:28+07:00 2020-09-08T15:45:28+07:00
Cushing Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Cushing Disease

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Cushing disease merupakan kelainan endokrin yang ditandai dengan peningkatan produksi adrenocorticotropic hormone (ACTH) dari hipofisis anterior, yang menyebabkan pelepasan kortisol berlebih dari kelenjar adrenal.

Cushing disease paling sering disebabkan oleh adenoma pituitari. Penyakit ini akan meningkatkan metabolisme tubuh yaitu meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenolisis serta resistensi insulin. Irama sirkadian dan sistem umpan balik negatif dari kortisol juga mengalami gangguan pada Cushing disease.[1-4]

shutterstock_1281791131-min

Tanda dan gejala Cushing disease tidak berbeda dari sindrom Cushing umumnya. Beberapa gejala dan tanda seperti obesitas, moon face, buffalo hump, hipertensi, dan kelemahan otot tungkai proksimal umumnya dapat ditemukan pada pasien dengan Cushing disease.[1-4]

Diagnosis Cushing disease sangat sulit ditegakkan dan biasanya membutuhkan dokter endokrinologi yang berpengalaman. Pemeriksaan laboratorium dan pencitraan merupakan modalitas utama dalam diagnosis Cushing disease. Evaluasi diagnosis diawali dengan pemeriksaan kadar kortisol dalam urin 24 jam, kadar kortisol dalam saliva tengah malam, dan tes supresi dexamethasone dosis rendah untuk menunjukkan hiperkortisolisme endogen.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar ACTH plasma untuk menunjukkan sindrom Cushing tipe dependen. Langkah terakhir adalah pemeriksaan untuk melokalisir etiologi dan menyingkirkan diagnosis banding, yaitu dengan tes supresi dexamethasone dosis tinggi, tes corticotropin-releasing hormone (CRH), tes desmopressin, magnetic resonance imaging (MRI) otak, dan inferior petrosal sinus sampling (IPSS).[1-4]

Tata laksana utama Cushing disease adalah pembedahan transsfenoidal untuk pengangkatan tumor pituitari. Apabila terjadi kegagalan atau kontraindikasi bedah transsfenoidal, maka terapi medikasi dengan steroidogenesis inhibitor, antagonis reseptor glukokortikoid, dan agen penurun ACTH dapat diberikan. Adrenalektomi bilateral dapat dipertimbangkan pada kondisi yang memerlukan penurunan kortisol dengan cepat atau kadar kortisol terlalu tinggi.[1,2,4]

Referensi

1. Kairys N, Schwell A. Cushing Disease. StatPearls. 2020;
2. Lonser RR, Nieman L, Oldfield EH. Cushing’s disease: pathobiology, diagnosis, and management. J Neurosurg. 2017;126(2):404–17.
3. Chaudhry HS, Singh G. Cushing syndrome. StatPearls. 2020;
4. Castinetti F, Morange I, Conte-Devolx B, Brue T. Cushing’s disease. Orphanet J Rare Dis. 2012;7(41):1–9.

Patofisiologi Cushing Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
    Red Flag Kenaikan Berat Badan yang Tidak Disengaja
Diskusi Terkait
Anonymous
25 Agustus 2022
Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid berkepanjangan - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Marlina, SpPD,Ijin bertanya dokUntuk pasien yang mengalami Cushing's Syndrome karena konsumsi kortikosteroid yang berkepanjangan, salah satu yang...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.