Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipokalemia general_alomedika 2022-11-17T16:30:37+07:00 2022-11-17T16:30:37+07:00
Hipokalemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipokalemia

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Hipokalemia merupakan salah satu gangguan elektrolit yang sering terjadi dalam praktik klinis, terutama pada pasien dalam perawatan di rumah sakit maupun komunitas lansia dan dapat mengancam nyawa sehingga memerlukan tatalaksana segera.

Hipokalemia terjadi apabila kadar kalium serum < 3,5 mEq/L atau < 3,5 mmol/L. Hipokalemia sedang apabila kadar kalium serum antara 2,5 – 3,0 mEq/L dan hipokalemia berat apabila kadar kalium serum < 2,5 mEq/L. Hipokalemia dapat diakibatkan oleh asupan kalium yang tidak adekuat, peningkatan ekskresi kalium atau terjadinya pergeseran kalium ekstrasel menuju ruang intrasel. Peningkatan eksresi kalium merupakan penyebab yang paling sering menjadi penyebab hipokalemia[1-4]

shutterstock_1865582245-min

Pasien dengan hipokalemia ringan seringkali tidak menunjukkan gejala. Gejala seringkali tidak spesifik dan berkaitan dengan otot maupun fungsi jantung (dimana kadar kalium serum pasien biasanya telah < 3 mEq/L) yang kemudian akan didapatkan gejala berupa kelemahan, nyeri dan kram otot, kontrol diabetes yang buruk, palpitasi, hingga gejala psikologis. Pada pemeriksaan fisik seringkali dalam batas normal, namun hipokalemia berat dapat menimbulkan aritmia kardiak dan gagal nafas akut karena paralisis otot yang mengancam nyawa[2,3]

Dalam penegakan diagnosis hipokalemia, diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik terutama fokus dalam mencari adanya gangguan neurologis dan disritmia kardiak serta pemeriksaan laboratorium disertai pemeriksaan kadar kalium urine, kadar kalium serum dan elektrokardiografi. Pada beberapa kasus, dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat diketahui penyebab dari hipokalemia[2,3,4]

Tatalaksana hipokalemia berhubungan dengan menurunkan hilangnya kalium, penggantian cadangan kalium, evaluasi kemungkinan toksisitas dan menentukan penyebab hipokalemia sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya hipokalemia berulang pada masa yang akan datang. Penggantian kalium diupayakan secara oral apabila memungkinkan, namun pada kondisi gawat darurat maupun pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat kalium oral dapat diberikan kalium intravena[2,3]

Referensi

1. Kardalas E, Paschou SA, Anagnostis P, et al. Hypokalemia: A Clinical Update. Endocrinology Connections. 2018:7(4):R135-46.
2. Lederer E, Alsauskas ZC, Mackelaite L, et al. Hypokalemia. Medscape. 2018. Retrieved from https://emedicine.medscape.com/article/242008-overview
3. Tinawi M. Hypokalemia: A Practical Approach to Diagnosis and Treatment. Archives of Clinical and Biomedical Research. 2020:4(2):48066
4. Castro D, Sharma S. Hypokalemia. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482465/#_NBK482465_pubdet_

Patofisiologi Hipokalemia

Artikel Terkait

  • Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
    Rasionalitas Pemberian Diuretik Thiazide untuk Hipertensi
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
16 Januari 2023
Bahan Makanan Sumber Kalium untuk Pasien Hipokalemia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien mengeluh otot lemah dan mudah lelah, ternyata hasil laboratorium menunjukkan kondisi hipokalemia (level kalium serum <5,0 mEq/L). Salah...
Anonymous
11 November 2022
Bisakah koreksi natrium dan kalium dilakukan secara bersamaan?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien dengan hiponatremia kadar Na 120 mmol dan hipokalemia kadar K 2,25 mmol. Pasien akan diberikan NaCl 3% dan KCL, untuk...
dr.Riska
11 November 2022
Bisakah koreksi natrium dan kalium dilakukan secara bersamaan?
Oleh: dr.Riska
1 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien dengan hiponatremia kadar Na 120 mmol dan hipokalemia kadar K 2,25 mmol. Pasien akan diberikan NaCl 3% dan KCL, untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.