Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Erythromycin general_alomedika 2022-09-01T10:19:51+07:00 2022-09-01T10:19:51+07:00
Erythromycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Erythromycin

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Efek samping erythromycin atau eritromisin yang umum adalah gangguan gastrointestinal, antara lain mual, muntah, nyeri abdomen, diare dan anoreksia. Interaksi obat antara erythromycin dengan beberapa obat lain dapat meningkatkan kadar obat dalam plasma darah, misalnya dengan lovastatin dan kolkisin.

Efek Samping

Efek samping erythromycin yang paling sering dijumpai, antara lain nyeri abdomen, sakit kepala, mual, diare, muntah, dan anoreksia. Efek samping dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, seperti gastrointestinal, kardiovaskular, hepatik, serta dapat juga berupa reaksi alergi.

Efek Samping Gastrointestinal

Erythromycin merupakan agonis motilin, sehingga lebih cenderung menyebabkan efek samping gastrointestinal, dibandingkan antibiotik lain. Gejala gastrointestinal, seperti nyeri abdomen dapat dijumpai. Mual, muntah, anoreksia, dan diare juga dapat terjadi, tetapi lebih jarang.

Kolitis pseudomembranosa juga dapat terjadi selama masa pengobatan, atau setelah pengobatan selesai. Pemberian erythromycin pada neonatus dapat menyebabkan infantile stenosis pyloric.[9,10,16]

Efek Samping Kardiovaskular

Semua antibiotik golongan makrolida, termasuk erythromycin, dapat menyebabkan pemanjangan interval QT. Erythromycin juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya torsades de pointes. Aritmia yang terjadi dapat menghilang dengan sendirinya, atau dapat juga berlanjut menjadi fibrilasi ventrikel yang berpotensi fatal.[9,16]

Efek Samping Hepatik

Penggunaan erythromycin dilaporkan berhubungan dengan ikterus dan gangguan fungsi hepar. Biasanya, gangguan yang terjadi biasanya dapat membaik dengan sendirinya, tetapi pernah dilaporkan adanya gagal hati akut yang membutuhkan transplantasi hati.

Pasien yang pernah mengalami gangguan hati akibat erythromycin sebaiknya juga berhati-hati saat menggunakan antibiotik makrolida lainnya, seperti azithromycin atau clarithromycin.[9,10,16]

Reaksi Alergi

Penggunaan erythromycin dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi, mulai dari urtikaria hingga anafilaksis. Reaksi alergi pada kulit yang mengancam nyawa, seperti Sindrom Stevens-Johnson atau toxic epidermal necrolysis juga pernah dilaporkan.[9,10,16]

Efek Samping Lain

Meskipun jarang terjadi, penggunaan erythromycin dapat mengakibatkan pankreatitis dan konvulsi. Kehilangan pendengaran yang reversibel juga dapat terjadi, terutama pada penderita insufisiensi renal, atau pada pasien menerima obat dosis tinggi.[8,9]

Interaksi Obat

Interaksi obat dapat terjadi ketika erythromycin diberikan bersama obat-obatan yang merupakan inhibitor, induktor, atau substrat isoenzim CYP. Interaksi obat dapat menyebabkan perubahan metabolisme erythromycin atau obat yang lain.

Interaksi Obat yang Meningkatkan Efek Erythromycin

Pemberian erythromycin bersamaan dengan antifungi golongan azol, seperti fluconazole, itraconazole, dan ketoconazole, golongan calcium-channel blocker, seperti diltiazem dan verapamil, dan antihistamin astemizol dapat meningkatkan efek erythromycin. Akibatnya, efek samping erythromycin, terutama efek samping kardiovaskular, seperti aritmia atau henti jantung, dapat meningkat.[8,10,11]

Interaksi Obat yang Meningkatkan Efek Obat Lain

Interaksi obat antara erythromycin dengan obat-obatan yang merupakan substrat CYP34A dapat berakibat serius. Terdapat laporan adanya toksisitas kolkisin, ketika diberikan bersamaan dengan erythromycin. Interaksi keduanya dapat berakibat fatal, sehingga tidak boleh digunakan bersamaan.

Penggunaan erythromycin bersamaan dengan lovastatin dapat mengakibatkan rhabdomyolysis, baik pada pasien dengan atau tanpa gangguan fungsi ginjal.  Pasien yang menerima kedua obat ini perlu melakukan pemeriksaan creatine kinase (CK) dan transaminase serum secara berkala.

Pemberian erythromycin bersamaan dengan carbamazepine, cisapride, digoksin, atau fenitoin dapat meningkatkan kadar obat-obatan dalam serum. Hal ini berpotensi menyebabkan toksisitas pada sebagian pasien.[8,10,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

8. American Society of Health System Pharmacists. Erythromycin. Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/monograph/erythromycin-systemic.html
9. Farzam K, Quick J. Erythromycin. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532249/
10. FDA. Erythromycin Tablets. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/pro/erythromycin-tablets.html#s-34070-3
11. MedSafe NZ. ERA Filmtabs. 2021 https://www.medsafe.govt.nz/Profs/Datasheet/e/ERAcaptab.pdf
16. MIMS Indonesia. Erythromycin. MIMS. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic

Indikasi dan Dosis Erythromycin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
    Hordeolum - Panduan e-prescription Alomedika
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
Anonymous
11 Desember 2022
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...
dr. Nurul Falah
13 September 2021
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
26 November 2019
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.