Formulasi Erythromycin
Formulasi erythromycin berupa sediaan oral, topikal, dan injeksi.
Bentuk Sediaan
Erythromycin diproduksi dalam bentuk garam etilsuksinat atau stearat. Berbentuk solid, bubuk kristal terhidrasi air, warna putih hingga kekuningan, tidak berbau, dan berasa hambar. Erythromycin sangat larut dalam alkohol, aseton, etil asetat, etanol, kloroform, juga larut dalam air, eter, etilen diklorida. [1,7,8]
Di Indonesia, erythromycin tersedia dalam bentuk:
- Tablet: 500 mg
- Kapsul: 250 mg, 500 mg
- Sirup kering: 200 mg/5mL
- Sirup tetes: 100 mg/5 mL
- Topikal : kulit (gel 2%, krim 2%), salep mata 0,5% [8,15]
Erythromycin juga tersedia dalam bentuk vial berisi 500 mg erythromycin aktif.[1,7]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan obat erythromycin dapat secara oral, topikal dan injeksi.
Oral
Obat erythromycin sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, atau sedikitnya 30 menit sampai 2 jam sebelum makan. [1,15]
Topikal
Gel atau krim erythromycin digunakan secara topikal, misalnya pada pengobatan acne vulgaris, dioleskan sehari 2 kali. Sedangkan erythromycin 0,5% eye ointment, langsung diaplikasikan pada kedua mata bayi segera setelah lahir. [1,4]
Injeksi
Injeksi erythromycin diberikan secara intravena. Serbuk injeksi 500 mg dilarutkan dengan 10 mL air steril untuk injeksi, sehingga didapat kadar obat 50 mg/mL. Larutan injeksi ini stabil dalam waktu 24 jam pada suhu ruangan, atau dua minggu di dalam lemari es. [1,15]
Cara Penyimpanan
Erythromycin tablet, kapsul dan injeksi, harus disimpan dalam kemasan yang kedap udara, pada tempat yang kering dan sejuk, dengan suhu ruangan yang tidak melebihi 30 derajat celsius. Tidak boleh disimpan dalam kamar mandi atau lingkungan yang lembab, panas atau sinar matahari. [7,16]
Sedangkan sediaan topikal gel dan krim, harus disimpan pada suhu 15-30 derajat celsius, harus dihindari paparan panas atau api. Dan untuk sediaan salep mata harus disimpan pada suhu kurang dari 27 derajat celsius. [1]