Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Erythromycin general_alomedika 2022-09-01T10:23:35+07:00 2022-09-01T10:23:35+07:00
Erythromycin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Erythromycin

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Pengawasan klinis yang dilakukan pada pengguna erythromycin atau eritromisin adalah pemeriksaan pemanjangan interval QT, hepatotoksisitas, dan gangguan gastrointestinal. Selain itu, pengawasan juga diperlukan ketika erythromycin diberikan bersamaan dengan golongan statin, karena adanya kemungkinan terjadi rhabdomyolisis.

Pemanjangan Interval QT

Pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular, berusia lanjut, mengalami gangguan elektrolit, misalnya hipokalemia, atau pasien yang mengonsumsi obat-obatan antiaritmia, misalnya amiodaron atau kuinidin, sebaiknya dilakukan pemantauan irama jantung dengan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Pada EKG dapat terlihat adanya pemanjangan interval QT.

Kelainan jantung lain yang dapat ditemukan akibat erythromycin adalah torsades de pointes atau aritmia lainnya, dan henti jantung mendadak. Dokter juga perlu memeriksakan nilai kalium, magnesium, dan kalsium pada pasien-pasien risiko tinggi.[9,11]

Hepatotoksisitas

Pengawasan klinis pada penggunaan erythromycin diperlukan untuk menilai tanda-tanda hepatotoksisitas. Kerusakan hepar, yang ditandai dengan peningkatan enzim hepar, dan ikterus dapat terjadi akibat pemakaian erythromycin.

Erythromycin juga dapat menyebabkan hepatitis kolestasis yang bersifat self-limiting. Gejala dapat berupa nyeri kuadran kanan atas, yang disertai demam dan ikterus. terkadang , pasien juga dapat merasakan pruritus. Kerusakan hepar yang terjadi biasanya ringan, dan dapat sembuh sendiri dalam 4–8 minggu. Namun, gagal hati akut yang membutuhkan transplantasi hati pernah dilaporkan akibat penggunaan erythromycin.[8,24]

Gangguan Gastrointestinal

Pengobatan dengan erythromycin dapat mengakibatkan pertumbuhan berlebihan dari bakteri-bakteri lain yang tidak suseptibel terhadap erythromycin. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya Clostridium difficile-associated diarrhea (CDAD) atau kolitis pseudomembranosa. Pertimbangkan diagnosis gangguan gastrointestinal akibat erythromycin, pada pasien yang mengalami diare setelah diresepkan erythromycin.[8,9]

Penggunaan Erythromycin Bersama Golongan Statin

Jika erythromycin diberikan bersamaan dengan obat golongan statin, misalnya lovastatin atau simvastatin, dokter perlu mewaspadai terjadinya rhabdomyolysis, yang dapat disertai dengan atau tanpa gagal ginjal. Pada pasien yang menggunakan kedua obat tersebut bersamaan, lakukan pemantauan kadar creatine kinase (CK) dan transaminase serum.[10,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

8. American Society of Health System Pharmacists. Erythromycin. Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/monograph/erythromycin-systemic.html
9. Farzam K, Quick J. Erythromycin. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532249/
10. FDA. Erythromycin Tablets. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/pro/erythromycin-tablets.html#s-34070-3
11. MedSafe NZ. ERA Filmtabs. 2021 https://www.medsafe.govt.nz/Profs/Datasheet/e/ERAcaptab.pdf
24. Clinical and Research Information on Drug-Induced Liver Injury. Liver Tox Erythromycin. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases 2017. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547881/

Kontraindikasi dan Peringatan Er...

Artikel Terkait

  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
    Manfaat dan Pilihan Antibiotik Profilaksis untuk Penyakit Paru Obstruksi Kronik
  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2022, 11:18
Apakah masih diperlukan vaksinasi DPT jika sedang mengalami pertusis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok,izin bertanya TS, seorang anak usia 5 tahun dengan diagnosa Pertussis, dengan riwayat belum pernah immunisasi DPT, apakah masih diperlukan vaksinasi...
dr. Nurul Falah
Dibalas 13 September 2021, 12:17
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
Dibalas 27 November 2019, 14:11
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.