Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Cilostazol general_alomedika 2020-11-24T18:27:24+07:00 2020-11-24T18:27:24+07:00
Cilostazol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Cilostazol

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Efek samping cilostazol yang umum dilaporkan adalah sakit kepala, diare, dan palpitasi. Obat ini berinteraksi dengan inhibitor CYP3A4 seperti diltiazem dan erythromycin.

Efek Samping

Cilostazol dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping yang timbul biasanya ringan dan tidak memerlukan penghentian pengobatan. Efek samping yang paling banyak dikeluhkan adalah sakit kepala, diare, dan palpitasi.[1,2]

Efek samping lain yang bisa timbul akibat penggunaan cilostazol adalah:

  • Sistem saraf: nyeri kepala, pusing, tinnitus, ansietas, insomnia, neuralgia, perdarahan intrakranial, perdarahan intraserebral
  • Gastrointestinal: diare, anoreksia, kolelitiasis, kolitis, ulkus duodenum, perdarahan saluran cerna, edema lidah
  • Respiratori: epistaksis, pneumonia, hemoptysis, sinusitis, perdarahan saluran napas
  • Kardiovaskular: palpitasi, pemanjangan interval QT, hipotensi, infark miokard, aritmia, atrial fibrilasi, ventricular tachycardia, Torsade de Pointes
  • Metabolik: peningkatan kreatinin, gout, hiperlipidemia, hiperurisemia, hiperglikemia
  • Oftalmologi: ambliopia, penurunan visus, diplopia, perdarahan retina, konjungtivitis

  • Dermatologi: urtikaria, perdarahan subkutan, ruam kulit
  • Hematoimunologi: anafilaksis, anemia aplastik, agranulositosis, granulositopenia, pansitopenia, leukopenia, perdarahan spontan
  • Genitourinaria: albuminuria, sistitis, perdarahan pervaginam, vaginitis

  • Hepatobilier: peningkatan enzim hepar, ikterus
  • Lainnya: edema wajah, menggigil, demam, nyeri dada, hot flushes[3]

Interaksi Obat

Interaksi obat cilostazol perlu diperhatikan dengan obat-obat yang metabolismenya melibatkan enzim sitokrom P450 (CYP)

Inhibitor CYP3A4

Cilostazol berinteraksi dengan obat inhibitor CYP3A4, seperti:

  • Golongan azole: fluconazole, itraconazole, ketoconazole, miconazole

  • Antibiotik makrolid: erythromycin, clarithromycin

  • Selective serotonin-reuptake inhibitors: fluoxetine, fluvoxamine, nefazodone, sertraline

  • Obat antiretroviral: indinavir
  • Lainnya: metronidazole, diltiazem, danazol

Efek farmakokinetik yang ditimbulkan adalah peningkatan kadar plasma cilostazol dan penurunan klirens.[1]

Inhibitor CYP2C19

Cilostazol berinteraksi dengan inhibitor CYP2C19, termasuk omeprazole. Efek yang ditimbulkan adalah peningkatan konsentrasi plasma metabolit 3,4-dehidro-cilostazol. Gunakan secara hati-hati dan pertimbangkan pengurangan dosis.[1]

Antiplatelet dan Antikoagulan

Terdapat potensi efek additif jika cilostazol digunakan bersama obat antiplatelet dan antikoagulan lain, misalnya clopidogrel, heparin, warfarin, dan dabigatran.[1,5]

Lovastatin

Terdapat potensi interaksi dengan lovastatin yang merupakan substrat CYP3A4. Efek yang ditimbulkan adalah peningkatan kadar lovastatin dan penurunan kadar cilostazol. Namun, efek ini diduga tidak bermakna secara klinis.[1]

 

 

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2754, Cilostazol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cilostazol.
2. Balinski AM, Preuss CV. Cilostazol. [Updated 2020 Sep 28]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544363/
3. Food and Drugs Administration. Highlights of prescribing information : Cilostazol. FDA, 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/020863s024lbl.pdf
5. MIMS. Cilostazol. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cilostazol?mtype=generic

Indikasi dan Dosis Cilostazol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
09 Oktober 2022
Pasien usia 48 tahun dengan tidak nyaman ketika berdiri maupun berjalan, kaki jadi dingin bila berdiri lama
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, konsul pasien usia 48 tahun dengan keluhan rasa tidak nyaman bila berdiri, membaik bila duduk dan istirahat, memberat bila berjalan. Kaki pasien...
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.