Kontraindikasi dan Peringatan Cilostazol
Kontraindikasi cilostazol adalah riwayat alergi terhadap cilostazol ataupun komponen lain formulasi.
Kontraindikasi
Cilostazol dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap cilostazol atau komponen aktif lain. Obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung kongestif, gangguan ginjal dengan klirens kreatinin ≤ 25 ml/min, dan gangguan hepar berat.
Cilostazol tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat ventricular tachycardia, fibrilasi ventrikel, ventricular extrasystole, dan infark miokard dalam 6 bulan terakhir. Selain itu, pasien dengan stroke hemoragik, ulkus peptikum, retinopati diabetes, dan hipertensi yang tidak terkontrol juga dikontraindikasikan untuk mengonsumsi cilostazol. Keamanan dan efikasi obat ini pada pasien berusia kurang dari 18 tahun belum diketahui.[1-3,5]
Peringatan
Meskipun jarang, terdapat laporan efek samping berupa trombositopenia atau leukopenia yang berkembang menjadi agranulositosis jika penggunaan cilostazol tidak langsung dihentikan ketika pasien sudah berespon terhadap terapi. Efek ini bersifat reversibel dan akan normal kembali ketika obat dihentikan.
Penggunaan cilostazol dengan clopidogrel telah diketahui memiliki efek additif. Sebaiknya pemeriksaan waktu perdarahan dilakukan jika kedua obat ini digunakan bersamaan.
Keamanan penggunaan cilostazol pada pasien dengan gangguan hepar berat belum diketahui pasti. Lakukan pemantauan jika cilostazol digunakan pada populasi tersebut.
Cilostazol memiliki ikatan yang tinggi dengan protein. Oleh karenanya, obat ini diduga tidak dapat dikeluarkan melalui dialisis. Lakukan pengawasan ketat jika cilostazol digunakan pada pasien dengan klirens kreatinin < 25 ml/menit.[3]