Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cilostazol general_alomedika 2020-11-24T18:08:32+07:00 2020-11-24T18:08:32+07:00
Cilostazol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cilostazol

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Farmakologi cilostazol adalah sebagai inhibitor fosfodiesterase yang menyebabkan vasodilatasi arteri dan inhibisi fungsi platelet.[1]

Farmakodinamik

Cilostazol kerap digunakan dalam penatalaksanaan klaudikasio intermiten. Cilostazol adalah inhibitor fosfodiesterase III (PDE3). PDE3 adalah enzim yang terlibat dalam hidrolisis cyclic guanosine monophosphate (cGMP) dan cyclic adenosine monophosphate (cAMP).

Enzim PDE3 utamanya ditemukan di retikulum sarkoplasma kardiak dan otot polos pembuluh darah. Enzim ini terlibat dalam regulasi kontraktilitas otot polos jantung dan pembuluh darah.

Cilostazol bekerja dengan menghambat aktivitas PDE3 dan mensupresi degradasi cAMP. Hal ini akan meningkatkan kadar cAMP di platelet dan pembuluh darah, yang akan meningkatkan konsentrasi bentuk aktif protein kinase A (PKA). Peningkatan dari PKA inilah yang menginhibisi agregasi platelet dan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah.[1,2]

Baru-baru ini, cilostazol juga ditemukan mampu menurunkan kadar trigliserida plasma dan meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL). Namun, mekanisme pastinya belum diketahui.[2]

Farmakokinetik

Aspek farmakokinetik cilostazol mencakup absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi cilostazol. Efek obat ini dapat terlihat setelah penggunaan 2-4 minggu

Absorpsi

Cilostazol diberikan per oral. Absorpsi obat ini meningkat bila dikonsumsi dengan makanan tinggi lemak, dengan sekitar 90% peningkatan konsentrasi puncak dan 25% peningkatan area under the curve (AUC).[1]

Distribusi

Cilostazol berikatan dengan protein sebanyak 95-98%, utamanya dengan albumin. Gangguan hepar ringan tidak mempengaruhi ikatan dengan protein.

Fraksi bebas cilostazol didapatkan 27% lebih tinggi pada pasien dengan gangguan ginjal.[3]

Metabolisme

Studi in vitro menunjukkan bahwa cilostazol dimetabolisme terutama oleh CYP3A4, dan sebagian kecil oleh CYP2C19.[3]

Eliminasi

Cilostazol diekskresikan melalui urine sebanyak 74% dan feses sebanyak 20% dalam bentuk metabolitnya.[1]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2754, Cilostazol. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cilostazol.
2. Balinski AM, Preuss CV. Cilostazol. [Updated 2020 Sep 28]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544363/
3. Food and Drugs Administration. Highlights of prescribing information : Cilostazol. FDA, 2015. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/020863s024lbl.pdf

Pendahuluan Cilostazol
Formulasi Cilostazol

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
    Peningkatan Risiko Penyakit Arteri Perifer pada Infeksi HIV
  • Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
    Perbandingan Revaskularisasi Endovaskular dan Latihan Fisik untuk Penanganan Klaudikasio Intermiten
  • Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
    Cilostazol Sebagai Terapi Preventif Primer Stroke dan Pencegahan Re-Stenting Pasca PCI
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Sumbatan pembuluh darah di kaki - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanyaApa gejala awal di curigai adanya sumbatan pada pembuluh darah perifer? Apa yg dpt di saran kan ke pasien utk mencegah...
Anonymous
09 Oktober 2022
Pasien usia 48 tahun dengan tidak nyaman ketika berdiri maupun berjalan, kaki jadi dingin bila berdiri lama
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, konsul pasien usia 48 tahun dengan keluhan rasa tidak nyaman bila berdiri, membaik bila duduk dan istirahat, memberat bila berjalan. Kaki pasien...
Anonymous
04 Maret 2022
Posisi kaki pasien dengan penyakit arteri perifer
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya, untuk posisi kaki pasien dengan nilai ABI 0,7 lebih baik seperti apa ya dok? Posisi kaki apakah harus datar atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.