Etiologi Stroke
Setiap jenis stroke memiliki etiologi yang berbeda. Pada stroke iskemik, penyebabnya dapat berupa plak arterosklerotik dan emboli yang berasal dari jantung atau bukan dari jantung. Pada stroke hemorrhagik, stroke dapat terjadi disebabkan oleh pecahnya aneurisma, adanya malformasi arterio-venosa, serta adanya trauma pada kepala.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik disebabkan oleh aliran darah yang terhenti yang dapat disebabkan oleh emboli, thrombosis, atau hipoperfusi. Stroke iskemik dibagi berdasarkan penyebab, yaitu stroke arterotrombotik, stroke emboli, dan stroke lakunar.
Stroke Arterotrombotik
Ruptur dari plak arterosklerotik merupakan penyebab utama dari stroke trombotik. Faktor trombogenik dapat muncul akibatnya adanya luka dan hilangnya sel endotelial, hal ini menyebabkan aktivasi platelet dan aktivasi clotting cascade. Terdapat kecenderungan plak atheromatous untuk terbentuk pada percabangan dan cekungan arteri otak. Tempat yang paling sering adalah:
- Arteri karotis interna, pada pangkalnya yang berasal dari arteri carotis communis
- Arteri vertebralis pars cervicalis dan pada peralihannya yang membentuk arteri basiler
- Pada batang maupun percabangan utama arteri serebri medial
- Pada arteri cerebri posterior
- Arteri serebri anterior di lengkungan yang memutari korpus kallosum
Stroke Emboli
Stroke emboli paling sering disebabkan oleh emboli kardiogenik, yaitu emboli yang muncul dari jantung, dapat berasal dari:
-
Aritmia, terutama atrial fibrillation
-
Infark miokard dengan trombus mural
- Endokarditis bakterial akut dan subakut
- Penyakit jantung tanpa aritmia maupun trombus mural (stenosis mitral, miokarditis)
- Komplikasi bedah jantung
- Katup jantung buatan
- Vegetasi trombotik endokardial nonbakterial
- Prolaps katup mitral
- Emboli paradoks dengan penyakit jantung kongenital
- Miksoma arterial
Selain emboli yang berasal dari jantung, stroke emboli juga dapat berasal dari luar jantung, antara lain:
- Aterosklerosis aorta dan arteri karotis
- Dari tempat pembelahan atau displasia arteri karotis dan arteri vertebrobasiler
-
Trombus pada vena pulmonalis, terutama jika terdapat patent foramen ovale
- Emboli lemak, tumor, atau udara
- Komplikasi bedah leher dan toraks
-
Trombosis pada panggul dan ekstremitas bawah pada right-to-left cardiac shunt [5-6]
Stroke emboli biasanya berpengaruh pada satu hemisfer saja, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi di kedua hemisfer.
Stroke Lakunar
Stroke lakunar terjadi akibat oklusi di arteri lentikulostria atau oklusi di arteri basilar atau vertebral yang berpenetrasi ke otak, menembus kapsula interna, basal ganglia, thalamus, korona radiata, dan daerah paramedian dari batang otak. Stroke lakuner biasanya berhubungan dengan kombinasi antara hipertensi, atherosklerosis dengan diabetes melitus. Secara klinis, stroke lakunar dapat menunjukkan lebih banyak gejala minor dibandingkan stroke iskemik lainnya.[4, 7-8]
Stroke Hemorrhagik
Stroke hemorrhagik dapat disebabkan oleh aneurisma, hipertensi, amyloidosis, koagulopati, penggunaan terapi antikoagulan, malformasi arterio-venosa. Walaupun begitu, salah satu penyebab paling sering pada stroke hemorrhagik adalah rupturnya aneurisma intrakranial.
Aneurisma Intrakranial
Aneurisma adalah penonjolan pada arteri yang kemungkinan disebabkan oleh kombinasi dari defek kongenital pada dinding pembuluh darah dan perubahan degeneratif. Aneurisma biasanya terjadi pada percabangan arteri besar dari sirkulus wilisi pada dasar dari otak. Saat terjadi ruptur aneurisma, darah dilepaskan dibawah tekanan dari arteri masuk ke dalam ruang subaraknoid dan cepat menyebar melalui cairan serebrospinal di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Bentuk aneurisma bermacam-macam, yang paling sering terjadi pada otak adalah aneurisma sakular. Aneurisma dapat terjadi di perhubungan antara anterior communicating artery dan arteri serebral anterior, bifurkasi dari arteri karotis internal, dan arteri karotis supraklinoid internal. [4,6]
Malformasi Arterior-Venosa
Malformasi arterior-venosa adalah penyebab terbanyak kedua dari perdarahan subarachnoid nontraumatik. Ruptur dari malformasi arterior-venosa sering menyebabkan perdarahan intraserebral dan subaraknoid. Perdarahan pada malformasi arterior-venosa biasanya tidak terlalu hebat dan dengan tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan ruptur aneurisma.[4, 6]
Trauma
Selain aneurisma dan malformasi arterior-venosa, stroke hemorrhagik dapat disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah kapiler atau vena akibat trauma. [4]
Faktor Risiko
Faktor risiko dapat dibagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah.
Faktor yang Tidak Dapat Diubah
Faktor yang tidak dapat diubah, yaitu:
- Umur
- Etnis
- Faktor genetik
- Berat badan lahir rendah
Faktor yang Dapat Dimodifikasi
Beberapa faktor risiko dari stroke yang telah diketahui berikut, merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, antara lain:
- Obesitas
-
Penyakit kardiovaskuler: hipertensi, fibrilasi atrial, aneurisma, atau penyakit jantung lainnya
-
Penyakit metabolik: diabetes mellitus, dislipidemia
-
Penggunaan antikoagulan, seperti heparin dan warfarin
- Konsumsi alkohol
-
Gaya hidup: merokok, kurang aktivitas fisik, diet dan nutrisi
Hipertensi merupakan faktor yang paling mudah ditemukan dan berhubungan dengan perdarahan intraserebral. Kontrol hipertensi mengurangi insidensi infark aterotrombotik dan perdarahan intraserebral.[6, 9]