Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pasien Anak - Panduan E-prescription Gastroenteritis general_alomedika 2021-05-10T11:09:50+07:00 2021-05-10T11:09:50+07:00
Gastroenteritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan E-prescription
  • Pasien Anak - Panduan E-prescription

Pasien Anak - Panduan E-prescription Gastroenteritis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Gastroenteritis Akut pada Anak

Panduan e-prescription gastroenteritis akut pada anak ini dapat digunakan Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Gastroenteritis akut pada anak terjadi akibat infeksi pada saluran pencernaan, paling sering disebabkan karena virus. Gastroenteritis akut pada anak didefinisikan sebagai diare atau buang air besar yang tidak berbentuk dan cair, dengan frekuensi >3 kali dalam 24 jam, dan terjadi kurang dari 2 minggu.[1-2]

Tanda dan Gejala

Pada anamnesis, anak dengan gastroenteritis akut mengeluhkan buang air besar cair, dapat bercampur lendir atau darah, frekuensi 3 kali atau lebih, dalam waktu 24 jam. Umumnya disertai rasa nyeri atau kembung perut, mual, dan kadang muntah.[3-4]

Tentukan derajat dehidrasi ringan, sedang, atau berat.  Tanyakan tanda dan gejala demam, mata cekung, mukosa mulut kering, pernapasan cepat, perfusi jaringan turun, dan turgor kulit kembali lambat. Pada dehidrasi berat dapat mempengaruhi tingkat kesadaran.[2,5]

Gali riwayat perjalanan penyakit diare pada anak, riwayat gagal tumbuh anak, serta faktor-faktor risiko penyebab diare, seperti:

  • Infeksi: higiene pribadi, sanitasi, riwayat bepergian, tinggal di tempat penitipan anak
  • Intoleransi laktosa

  • Keracunan makanan
  • Alergi obat
  • Infeksi HIV

Peringatan

Lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan apabila anak dengan gastroenteritis mengalami salah satu dari kondisi berikut ini:

  • Diare lebih sering, muntah berulang, dan tidak nafsu makan atau minum
  • Demam lebih dari 38,5 derajat C
  • Feses berdarah
  • Tidak membaik dalam 3 hari[3,4]

Waspada gejala dan tanda dehidrasi sebagai berikut:

  1. Dehidrasi ringan - sedang: rewel, lesu, dan kurang mau bermain, tidak kuat menyusu seperti biasa, mulut dan bibir kering, menangis tanpa air mata, warna urin lebih gelap dengan bau lebih menyengat dari biasanya
  2. Dehidrasi  berat:  popok tidak basah selama >3 jam, sangat lemas dan mengantuk, turgor kulit memburuk, terlihat cekung pada mata, pipi, dan ubun-ubun, tangan dan kaki pucat dan teraba dingin, sesak napas, hingga penurunan kesadaran[3-4]

Perhatian pada pemberian medikamentosa:

  • Anak dengan gastroenteritis akut tidak boleh diberikan obat-obatan antimotilitas, seperti loperamide dan kaolin pektin[4,11]
  • Probiotik dapat diberikan, walaupun beberapa studi menyebutkan hal ini tidak bermanfaat[12]

  • Tidak ditemukan bukti yang mendukung praktik pemberian terapi enzim seperti kombinasi lipase, amilase, dan protease[13]
  • Dibandingkan metoklopramid, penggunaan ondansetron memberikan hasil yang lebih baik dalam mengatasi gejala muntah dan lebih tidak menyebabkan efek samping ekstrapiramidal. Namun, dikhawatirkan dapat memperberat gejala diare terutama pada anak di bawah 5 tahun[10,14]
  • Kualitas studi efikasi racecadotril dalam tata laksana diare anak masih rendah[9,15]

Medikamentosa

Lakukan lima langkah tuntaskan diare (LINTAS DIARE), yaitu:

  1. Rehidrasi
  2. Pemberian zinc
  3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
  4. Antibiotik selektif
  5. Edukasi kepada orang tua/pengasuh: mengenai cara memberikan cairan di rumah, dan kapan harus membawa anak ke fasilitas kesehatan

Rehidrasi dengan Oralit

Penanganan gastroenteritis pada anak yang utama adalah tindakan rehidrasi. Pemberian ASI maupun susu formula sesering mungkin. Sedangkan target pemberian larutan rehidrasi oral, seperti oralit, adalah 10‒20 ml/kgBB dalam 1 jam, diberikan sesering mungkin dalam jumlah kecil.[3-4,16]

Orangtua atau pengasuh harus memastikan cairan masuk ke dalam tubuh bayi atau anak, misalnya menggunakan cangkir, sendok, spuit, atau anak menghisap es batu yang terbuat dari oralit. Oralit diberikan hingga diare berhenti.[3-4,16]

Perhitungan pemberian oralit berdasarkan usia:

  • Usia <1 tahun: 50–100 ml dalam 1 jam, diulang sesering mungkin
  • Usia 1–5 tahun: 100–200 ml dalam 1 jam, diulang sesering mungkin
  • Usia >5 tahun: 200–300 ml atau sesering mungkin dalam 1 jam, diulang sesering mungkin[3-4]

Pemberian Suplemen Zinc

Suplementasi zinc diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Usia <6 bulan: 10 mg/hari (1/2 tablet)
  • Usia >6 bulan: 20 mg/hari (1 tablet)

Cara pemberian: tablet zinc dilarutkan dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, lalu disuapkan pada anak. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti.[3-4,7]

Antibiotika Selektif

Antibiotik hanya diberikan bila terbukti disebabkan oleh bakteri, misalnya suspek kolera jika diare dengan darah. Sedangkan obat antiprotozoa juga hanya diberikan bila diare terbukti disebabkan oleh parasit, misalnya amebiasis. Pilihan antibiotik misalnya azitromisin,  vankomisin, amoksisilin, kloramfenikol, atau metronidazole. Selain itu, sumber infeksi perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum meresepkan antibiotik.[8]

Terapi Antiemetik

Terapi ondansetron dapat diberikan sebagai antimual dan antimuntah.  Tidak dianjurkan untuk anak <6 bulan atau <8 kg. Hanya diberikan 1 kali (single dose) jika perlu. Dosis ondansetron berdasarkan berat anak:

  • 8‒15 kg: 2 mg
  • 15‒30 kg: 4 mg
  • >30 kg: 8 mg [10,16]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang dapat diberikan di antaranya paracetamol jika terdapat demam dan nyeri abdomen. Serta racecadotril untuk mengurangi hipersekresi air dan elektrolit ke dalam lumen usus.[9,14,15]

Dosis paracetamol adalah 10‒15 mg/kgBB setiap pemberian, dengan maksimal pemberian 4 kali dalam satu hari. Untuk anak dengan berat badan sekitar 10 kg dapat diberikan sirup paracetamol 120 mg/5 ml sebanyak 1 sendok obat.[17]

 

Ditulis oleh: dr. Nailla Fariq Alfiani

Referensi

1. Gilberto Rivera Domingues and Rebecca Ward. Pediatric Gastroenteritis. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499939/.
2. Valerie Nemeth and Nicholas Pfleghaar. Diarrhea. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/.
3. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Cetakan ke – 2. Jakarta. 2017.
4. IDAI. Panduan Pelayanan Medis. Edisi ke-III. Jakarta. 2011.
5. American Family Physician. Scott Hartman, Elizabeth Brown, Elizabeth Loomis and Holly Ann Russell. Gastroenteritis in Children. 2019. https://www.aafp.org/afp/2019/0201/p159.html.
6. Adam C Levine. Pediatric Gastroenteritis in Emergency Medicine. Medication. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/801948-medication
7. Chaitali Bajait and Vijay Thawani. Role of zinc in pediatric diarrhea. 2011. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3113371/
8. Eugenia Bruzzese,Antonietta Giannattasio,Alfredo Guarino. Antibiotic treatment of acute gastroenteritis in children. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5814741/pdf/f1000research-7-13346.pdf
9. Marion Eberlin, Min Chen, Tobias Mueck and Jan Dabritz. Racecadotril in the treatment of acute diarrhea in children: a systematic, comprehensive review and meta-analysis of randomized controlled trials. 2018. https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-018-1095-x
10. A Cheng. Emergency department use of oral ondansetron for acute gastroenteritis-related vomiting in infants and children. 2011. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3077311/pdf/pch16177.pdf
11. Shane AL, Mody RK, Crump JA, Tarr PI, Steiner TS, Kotloff K, et al. 2017 Infectious Diseases Society of America Clinical Practice Guidelines for the Diagnosis and Management of Infectious Diarrhea. Clin Infect Dis. 2017. 65(12):1963–73.
12. Schnadower D et al. Lactobacillus rhamnosus GG versus placebo for acute gastroenteritis in children. N Engl J Med. 2018; 379: 2002-14.
13. Ianiro G, Pecere S, Giogio V, Gasbarrini A, Cammarota G. Digestive Enzyme Supplementation in Gastrointestinal Diseases. Current Drug Metabolism. 2016;17:187-93.
14. Carter B, Fedorowicz Z. Antiemetic treatment for acute gastroenteritis in children: an updated Cochrane systematic review with meta-analysis and mixed treatment comparison in a Bayesian framework. BMJ Open. 2012;2(4):e000622–e000622
15. Liang Y, Zhang L, Zeng L, Gordon M, Wen J. Racecadotril for acute diarrhoea in children (Review). Cochrane Database of Systemic Review. 2019;12:CD009359. https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD009359.pub2/full
16. Clinical Practice Guidelines. Gastroenteritis. The Royal Children’s Hospital Melbourne. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Gastroenteritis/
17. Pediatric acetaminophen dosing. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2172407-overview

Pasien Dewasa - Panduan E-prescr...

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Enzim pada Diare Akut Anak
    Terapi Enzim pada Diare Akut Anak
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
14 hari yang lalu
Diare pada anak dan pemberian oralit pada ibu menyusui
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok. Ada orang tua pasien datang ke klinik minta second opinion. Anaknya didiagnosis dengan diare oleh dokter sebelumnya & diberikan obat. Tapi selain...
dr. Intan Fajriani
02 Juni 2022
Live Webinar Alomedika - Vonoprazan Masterclass : Manajemen Acid Related Disease dari Endoskopi Perspektif Sampai Terapi Terbaru dengan Potassium Competitive Acid Blocker (PCAB). Sabtu, 4 Juni 2022. Pukul : 13.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vonoprazan Masterclass - Manajemen Acid Related Disease dari Endoskopi Perspektif Sampai Terapi...
Anonymous
21 Mei 2022
Farmakoterapi untuk nyeri perut/ melilit pada kasus diare pada anak usia 4 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin berdiskusi. Ada kasus anak perempuan berusia 4 tahun dengan BB 24kg mengalami BAB cair sebanyak >5x sejak 1 hari SMRS setelah mengonsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.