Indikasi dan Dosis Metronidazole
Indikasi metronidazole adalah untuk kondisi-kondisi seperti bakterial vaginosis, trikomoniasis, giardiasis, dracunculiasis, Clostridium difficile colitis, dan infeksi Entamoeba histolytica.
Kolitis yang disebabkan oleh Clostridium difficile
Dosis dewasa diberikan metronidazole 500 mg, 3 kali sehari per oral selama 10-14 hari. Pada keadaan yang parah, terkomplikasi, dosis diberikan 500 mg IV tiap 8 jam. [17,18].
Bakterial Vaginosis
Dosis dewasa, 500 mg, dua kali sehari per oral selama 7 hari atau dapat diberikan metronidazole vaginal gel 0,75%, dua kali sehari selama 5 hari.
Pada wanita hamil risiko tinggi, dengan riwayat kelahiran prematur, dapat diberikan dosis 250 mg per oral tiga kali sehari selama 7 hari. [18,20].
Trikomoniasis
Dosis metronidazole untuk penanganan trikomoniasis dapat dipilih di antara :
-
2 gram per oral single dose
- 250 mg, 3 kali sehari selama 7 hari
- 500 mg, dua kali sehari selama 7 hari
Dosis di atas dapat diberikan pada wanita hamil, dengan menimbang keuntungan yang diperoleh daripada potensi risiko yang dapat timbul akibat infeksi penyakit ini pada ibu dan bayinya. [1,21]
Giardiasis
Dosis dewasa: 500 mg, dua kali sehari per oral selama 5-7 hari atau 250 mg, tiga kali sehari selama 5-7 hari.
Dosis pediatrik: 15 mg/kgBB/hari per oral, dalam dosis terbagi dua selama 7 hari, atau 5 mg/kgBB, tiga kali sehari selama 5-7 hari. Dosis maksimum sebesar 250 mg per kali. Walau demikian, FDA tidak menyetujui pemberian obat ini pada anak-anak. [18,22,23]
Amubiasis
Pada pasien dewasa dengan amubiasis intestinal akut ditangani menggunakan metronidazole 750 mg, tiga kali sehari per oral, selama 5-10 hari.
Pasien dewasa dengan amubiasis abses hepar diberikan metronidazole 500-750 mg, tiga kali sehari per oral, selama 5-10 hari disertai aspirasi pus dan drainase.
Pada pasien pediatrik, dosis metronidazole adalah 35-50 mg/kgBB/hari per oral, dalam dosis terbagi tiga, selama 10 hari. Dosis maksimum 750 mg per hari. Walau demikian, penggunaan metronidazole untuk anak tidak disetujui oleh FDA. [3,18,23]
Penggunaan Lain
Metronidazole dapat digunakan sebagai profilaksis terhadap infeksi kuman anaerob pada pasien dengan risiko tinggi, yang akan menjalani operasi kolorektal. Pernah dilaporkan penggunaan metronidazole secara intravena, memberikan efek terapi yang baik, pada neonatus yang menderita sepsis, dengan tidak ada efek samping yang ditimbulkannya. Penggunaan metronidazole secara intravena juga dapat diberikan pada neonatus yang menderita necrotizing enterocolitis. Metronidazole juga diketahui efektif menyembuhkan gingivitis ulseratif akut. [1,4,14-16]