Indikasi dan Dosis Chloramphenicol
Indikasi chloramphenicol adalah sebagai antibiotik alternatif pada infeksi berat yang mikroorganisme penyebabnya masih suseptibel dengan obat ini, atau apabila pengobatan dengan antimikroba lain yang lebih tidak toksik tidak tersedia atau tidak dapat diberikan. [1, 2, 4]
Chloramphenicol juga diindikasikan sebagai pengobatan topikal terhadap infeksi superfisial pada telinga luar dan infeksi superfisial pada mata. [4,13]
Meningitis
Chloramphenicol dapat diberikan pada meningitis yang disebabkan organisme suseptibel dengan chloramphenicol. Dosis yang dapat diberikan adalah :
- Dewasa : 1 gram intravena tiap 6 jam, selama 7 hingga 10 hari.
- Anak : 25 mg/kgBB (maksimum 1 gram) intravena, tiap 6 jam, selama 7 hingga 10 hari.
Abses Otak
Pada abses otak, chloramphenicol diberikan dalam dosis :
- Dewasa : 1 gram intravena, tiap 6 jam, diberi bersama dengan benzilpenisilin 3‒4 juta IU intravena tiap 4‒6 jam.
- Anak : 25 mg/kgBB (maksimum 750 mg) intravena tiap 6 jam, bersama dengan benzilpenisilin 100 000 IU/kgBB (maksimum 3 juta IU) intravena atau intramuskular tiap 4‒6 jam.
Durasi terapi tergantung pada respon klinis pasien dan hasil radiologi. Tata laksana dapat diberikan jika sudah terdapat resolusi abses di otak. [2]
Konjungtivitis Bakterial
Untuk kasus konjungtivitis tanpa komplikasi, dapat diberikan chloramphenicol tetes mata 0,5% sebanyak 1‒2 tetes, empat kali sehari, selama 5‒7 hari. [13, 14]
Abrasi Kornea
Pada abrasi kornea, chloramphenicol salep mata dan tetes mata dapat digunakan sebanyak 4 kali sehari hingga 24 jam setelah keluhan hilang.
Otitis Eksterna
Pada otitis eksterna, berikan tetes telinga chloramphenicol 1-3% sebanyak 2-3 tetes 2-3 kali sehari pada liang telinga yang sakit. [5]