Efek Samping dan Interaksi Obat Furosemide
enggunaan furosemide dapat menimbulkan berbagai efek samping karena obat ini memengaruhi komposisi cairan tubuh. Selain itu, furosemide juga interaksi dengan berbagai obat.
Efek Samping
Efek samping furosemide di antaranya adalah :
Sistem Saraf Pusat
Paresthesia, nyeri kepala, pusing, vertigo, pandangan buram, xanthopsia
Sistem Pendengaran
Efek samping yang dapat timbul pada sistem pendengaran adalah tinitus dan ketulian.
Hasil studi menunjukan loop diuretic dapat menurunkan hingga menghentikan aliran darah kapiler stria pada dinding lateral cochlea tikus dan babi. Akibatnya timbul iskemia. Diduga barrier tight junction di pembuluh darah mengalami kerusakan sehingga memungkinkan molekul kimia toksik atau pathogen merusak cochlea. Selain itu juga menginhibisi kotransporter Na-K-2Cl pada stria vaskularis serta mempengaruhi aktivitas adenylate cyclase dan Na+/K+-ATPase. Lesi patologis yang timbul berupa terbentuknya rongga edematosa pada epitel stria vaskularis yang memicu penurunan potensial endolimfatik. [17]
Sistem Kardiovaskular
Hipotensi ortostatik, peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida serum
Sistem Gastrointestinal
Pada pasien dengan penurunan fungsi hepar dapat timbul ensefalopati hepatik, pankreatitis, ikterus intrahepatik, peningkatan kadar enzim hati, anoreksia, iritasi oral dan lambung, kram, diare, konstipasi, mual, dan muntah.
Reaksi Hipersensitivitas
Reaksi anafilaktik, sistemik vaskulitis, nefritis interstisial, necrotizing angiitis, TEN, SJS, eritema multiform, ruam akibat obat dengan eosinophilia dan gejala sistemik, pustulosis eksantema generalisata akut, dermatitis eksfoliatif, pemfigoid bulosa, purpuram fotosensitivitas, ruam, pruritus, dan urtikaria.
Reaksi Hematologi
Anemia aplastik, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, leukopenia, eosinophilia.
Reaksi Lainnya
Hiperglikemia, glikosuria, hiperurisemia, spasme otot, kelemahan, spasme kandung kemih, tromboflebitis, dan demam [2,3,5,17]
Interaksi Obat
Interaksi obat dengan furosemide di antaranya adalah :
Agonis Beta2
Dengan furosemide meningkatkan efek hipokalemia.
Alopurinol
Loop diuretic dapat meningkatkan konsentrasi metabolit aktif allopurinol, oxypurinol, sehingga dapat meningkatkan risiko timbul efek samping alopurinol.
Aminoglikosida
Penggunaan aminoglikosida bersamaan dengan furosemide dapat meningkatkan risiko nefrotoksik dan ototoksik.
Analgesik Opioid
Analgesik opioid dapat menurunkan efek terapi dan meningkatan efek samping furosemide.
Barbiturat
Furosemide yang digunakan bersamaan dengan barbituran dapat meningkatkan efek hipotensi.
Asam Etakrinat
Meningkatkan efek ototoksik.
Bile Acid Sequestrans
Obat ini dapat menurunkan absorpsi furosemide.
Ceftizoxime
Penggunaan furosemide bersamaan dengan ceftizoxime dapat meningkatkan efek nefrotoksik.
Cisplatin
Meningkatkan efek nefrotoksik dan ototoksik.
Glikosida Jantung
Efek hipokalemia dan hipomagnesemia akibat terapi furosemide dapat meningkatkan toksisitas glikosida jantung.
Kortikosteroid
Meningkatkan efek hipokalemia akibat pemberian furosemide.
Obat Anti Inflamasi Non-Steroid
Efek furosemide dalam meningkatkan kadar prostaglandin dapat terganggu.
Obat Anti Diabetik
Furosemide dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga menurunkan efek obat anti diabetes
Obat Penyekat Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (SRAA)
ACE inhibitor dapat mengurangi efek venodilatasi karena bekerja menghambat SRAA sehingga berpotensi menimbulkan interaksi obat dengan furosemide. Kombinasi kedua obat ini juga dapat menimbulkan hipotensi.
Risperidon
Furosemide meningkatkan risiko timbul efek samping terapi risperidon, Pada pasien geriatrik pertimbangkan pilihan diuretik lainnya, seperti thiazide.
Salisilat
Obat salisilat dapat menurunkan efek furosemide.
Sukralfat
Absorpsi furosemide oral dapat terganggu jika pasien juga mengkonsumsi sukralfat. Jika harus mendapat sukralfat, anjurkan untuk konsumsi minimal dalam selang waktu 2 jam. [1,2,18]