Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Furosemide general_alomedika 2018-08-24T07:59:56+07:00 2018-08-24T07:59:56+07:00
Furosemide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Furosemide

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Penggunaan furosemide pada kehamilan masuk dalam kategori FDA C. Penggunaan furosemide pada menyusui diduga tidak terlalu berpengaruh pada bayi, namun dapat menurunkan produksi ASI.

Penggunaan pada Kehamilan

Furosemide terkadang diberikan pada kasus edema dan preeklampsia.

Keamanan obat furosemide pada kehamilan termasuk kategori C, artinya studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. [3]

FDA mengkategorikan C berdasarkan studi pada kelinci. Hasil studi menunjukkan pemberian furosemide dengan dosis 25 mg/hari (2 kali lipat dosis furosemide oral yang direkomendasikan untuk manusia), 50 mg/hari, serta 100 mg/hari mengakibatkan kematian maternal dan aborsi. Selain itu studi juga menunjukan peningkatan risiko hidronefrosis pada fetus tikus dan kelinci yang mendapat terapi furosemide dibandingkan grup kontrol. [3]

Akan tetapi studi surveilan pada ibu yang mendapat terapi furosemide pada trimester pertama menunjukan dari total 350 bayi yang terpapar, 5,1% (18  bayi) mengalami defek kelainan kongenital major. Walaupun banyak faktor yang mungkin terlibat, seperti penyakit ibu, obat lainnya, serta faktor genetik, hasil studi ini menunjukan adanya asosiasi antara furosemide dan defek kongenital (hipospadia). Terapi furosemide pada trimester 2 dan 3 tidak menunjukan efek samping pada fetus maupun neonatus. [9]

Penggunaan pada Menyusui

Studi menunjukan rasio konsentrasi furosemide dalam ASI dibandingkan plasma ibu (milk:plasma ratio) yakni 0,5-0,82. Tidak ada laporan kasus terkait efek samping pada bayi.

Kadar furosemide sangat rendah dalam ASI sehingga diduga tidak menimbulkan efek samping pada bayi. Akan tetapi furosemide dosis tinggi dapat mengurangi produksi ASI [9]

Referensi

3. FDA. Furosemide
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/018667s036lbl.pdf
9. Hypertension in pregnancy: the management of hypertensive disorders during pregnancy. Royal college of Obstetricians and gynaecologists. 2011: 282, 284.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Fu...

Artikel Terkait

  • Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
    Pilihan Pengobatan untuk Hipertensi Esensial
  • Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
    Pemeriksaan Skor Kalsium (Coronary Artery Calcium Score) untuk Stratifikasi Risiko Kejadian Penyakit Jantung
  • Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
    Metode Pemeriksaan Tekanan Darah di Layanan Primer
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela Widjaja
11 hari yang lalu
Konsumsi Natrium dan Risiko Penyakit Kardiovaskular - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter,Natrium dalam garam konsumsi merupakan salah satu mineral yang penting bagi homeostasis manusia. Pada jaman dahulu, manusia hanya mengonsumsi...
Anonymous
02 Juni 2022
Pemberian cairan untuk pasien gagal jantung - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Badai, Sp.JPIzin bertanya dok. Untuk orang lanjut usia yang mengalami demam berdarah dengue dan mengalami syok hipovolemik, tetapi juga memiliki...
Anonymous
17 Mei 2022
Hipertensi pada ADHD - Kardiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, saya punta pasien remaja usia 17 tahun, laki2 ADHD.. setiap di tensi 150/90.. bagaimana penanganannya? apakah mungkin white coat hypertension?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.