Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Pneumonia Aspirasi general_alomedika 2022-10-12T14:29:02+07:00 2022-10-12T14:29:02+07:00
Pneumonia Aspirasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Pneumonia Aspirasi

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Etiologi pneumonia aspirasi adalah bakteri yang berasal dari bahan aspirat orofaring. Individu dengan penyakit stroke, kejang, atau mengalami cedera otak traumatik lebih berisiko mengalami aspirasi. Pada orang normal, aspirasi dalam jumlah sedikit tidak akan menyebabkan pneumonia. Namun, kondisi saluran napas yang buruk dan aspirasi dalam jumlah banyak akan memicu gejala pneumonia aspirasi.

Bakteri yang telah ditemukan menyebabkan pneumonia aspirasi antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Acinetobacter baumannii.[6,7]

Faktor Risiko

Terganggunya mekanisme protektif dan meningkatnya inokulasi mikroba yang menjadi dasar terjadinya pneumonia aspirasi berkaitan dengan berbagai faktor risiko, utamanya adalah penurunan kesadaran.

Penurunan Kesadaran

Penurunan kesadaran dapat menyebabkan gangguan dari refleks menelan, refleks batuk, serta kemampuan untuk mempertahankan patensi jalan napas. Etiologi penurunan kesadaran di antaranya:

  • Sedasi dengan anestesi umum
  • Keracunan
  • Overdosis obat seperti antidepresan atau opioid
  • Cedera otak traumatik
  • Kejang
  • Stroke
  • Konsumsi alkohol[1,2,4,5]

Penyakit Gastrointestinal

Penyakit gastrointestinal seperti gastroesophageal reflux disease, gastroparesis, dan adanya obstruksi pada gastric outlet meningkatkan risiko aspirasi.

Adanya gangguan proses menelan atau disfagia juga dapat meningkatkan risiko aspirasi. Disfagia dapat disebabkan kelainan anatomis, gangguan neurologis, atau pengaruh dari obat-obatan.

Kelainan anatomis maupun motilitas dari esofagus yang dapat meningkatkan risiko aspirasi antara lain akalasia, striktur esofagus, kanker esofagus, dan gangguan motilitas sekunder akibat scleroderma atau poliomyelitis.

Gangguan neurologis yang mengganggu fungsi dari refleks batuk juga berperan dalam pneumonia aspirasi yakni multiple sclerosis, dementia, penyakit Parkinson, dan stroke.[1,2,4,5]

Meningkatnya Inokulasi Mikroba

Selain gangguan dari mekanisme protektif, faktor mikrobiologis juga mempengaruhi  terjadinya pneumonia aspirasi. Pada umumnya, bakteri  yang didapat pada kavum oris maupun saluran cerna bagian atas bersifat nonvirulen dan dalam jumlah yang tidak dapat menyebabkan proses infeksi.[2]

Adanya penyakit pada gigi seperti karies, sisa dari akar gigi, kerusakan gigi atau penyakit ginggiva dapat menyebabkan peningkatan densitas dan virulensi dari mikroba. Sisa makanan cenderung menempel pada sisa akar gigi dan menimbulkan plak yang tidak mudah dibersihkan hanya dengan berkumur.[2,8,9]

Pada pasien dengan fungsi enteral yang kurang baik, seperti pada pasien dengan kesadaran menurun atau menggunakan selang nasogastrik, proses self-cleaning dari kavum oris tidak bekerja optimal sehingga campuran saliva dan epitel oral tidak mengalami regenerasi. Sekret ini akan menempel pada palatum dan lidah. Pada kondisi seperti ini, bakteri yang tumbuh berbeda dengan pertumbuhan pada kavum oris yang sehat dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.[5,8,9]

Usia Lanjut

Kejadian pneumonia aspirasi banyak terjadi pada pasien dengan usia lanjut, dimana 80% kasus terkait pada pasien usia di atas 65 tahun.[3,5]

Tindakan Medis

Beberapa tindakan intervensi medis juga dapat meningkatkan risiko pneumonia aspirasi misalnya pemasangan selang nasogastrik, tindakan intubasi endotrakeal, dan endoskopi.[1,2,4,5,10]

Referensi

1. Sanivarapu RR, Gibson J. Aspiration Pneumonia. [Updated 2019 Sep 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470459/
2. Son YG, Shin J, Ryu HG. Pneumonitis and pneumonia after aspiration. J Dent Anesth Pain Med. 2017;17 (1):1-12(7). https://doi.org/10.17245/jdapm.2017.17.1.1
3. Zarogoulidis P, Darwiche K, Yarmus L, Spyratos D, Secen N, Hohenforst-Schmidt W, Katsikogiannis N, Huangs H, Gschwendtner A, Zarogoulidis K. Defense mechanisms of the respiratory system and aerosol production systems. Medicinal Chemistry. 2014. 10:1-14. Available from: https://www.researchgate.net/publication/256450305
4. Nicod LP. Lung defences: an overview. European Respiratory Review. 2005. 14(96):45-50. Available from: https://err.ersjournals.com/content/errev/14/95/45.full.pdf
5. Gamache J. Aspiration pneumonitis and pneumonia. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/296198-overview#a1
6. Makhnevich, A, Feldhamer KH, Kast CL & Sinvani L. Aspiration pneumonia in older adults. Journal of Hospital Medicine. 2019. 14(7):429-435. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30794136
7. Warshawsky ME. Foreign Body Aspiration. Medscape, 2015. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/298940-overview
8. Koichiro UEDA. Preventing aspiration pneumonia by oral health care. JMAJ. 2011; 54(1):39-43. Available from: https://med.or.jp/english/journal/pdf/2011_01/039_043.pdf
9. Mandell LA & Niederman MS. Aspiration pneumonia. N Engl J Med. 2019;380(7):651-663. DOI: 10.1056/NEJMra1714562
10. Marik PE. Aspiration pneumonitis and aspiration pneumonia. N Engl J Med. 2001;344(9):665-671. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11228282

Patofisiologi Pneumonia Aspirasi
Epidemiologi Pneumonia Aspirasi

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
    Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
    Terapi Antibiotik Jangka Pendek vs Jangka Panjang pada Pneumonia Komunitas
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
08 Desember 2022
Gambaran ground glass opacity - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, apakah gambaran ground glass opacity selalu menggambarkan pneumonia viral?Terimakasih dokter
Anonymous
19 Oktober 2022
Apakah obat levofloxacin untuk pneumonia anak bisa efektif dikonsumsi dalam bentuk puyer?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok saya mau bertanya. obat levofloxacin untuk pneumonia anak-anak apakah efektif untuk anak-anak dalam bentuk puyer? Atau lebih baik sirup saja?
dr. Intan Fajriani
18 April 2022
Live Webinar Alomedika - Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain. Selasa, 19 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain."Narasumber :Dr. dr. Raveinal, Sp. PD, K-AI - Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.