Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Pneumonia Aspirasi general_alomedika 2022-10-12T14:29:16+07:00 2022-10-12T14:29:16+07:00
Pneumonia Aspirasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Pneumonia Aspirasi

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Diagnosis pneumonia aspirasi didasarkan pada kecurigaan adanya riwayat aspirasi sebelumnya, disertai gejala klinis dari pneumonia dan temuan pemeriksaan penunjang yang mendukung.

Anamnesis

Faktor risiko dan kecurigaan adanya aspirasi perlu digali dalam anamnesis. Hal ini mencakup adanya gangguan kesadaran, gangguan menelan, konsumsi alkohol, riwayat pengobatan, dan riwayat penyakit dahulu.

Pneumonia aspirasi bisa saja tanpa gejala, namun bisa juga menyebabkan manifestasi berat seperti distres pernapasan. Gejala pneumonia aspirasi di antaranya:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Demam atau hipotermia
  • Sianosis
  • Suara parau atau gurgling

  • Nyeri dada
  • Kesulitan menelan[1,2,4,5]

Pada pasien usia lanjut, gejala dari pneumonia aspirasi bisa atipikal. Demam bisa tidak muncul. Gejala infeksi pada dapat muncul sebagai perubahan status kognitif dan fungsional yang bersifat akut. Gejala nonrespirasi ditemukan pada 55% pasien lanjut, dimana 42% mengalami penurunan kesadaran dan 16% menyebabkan kejadian jatuh.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pneumonia aspirasi bisa didapatkan tanda inflamasi, meliputi febris, takikardia, dan takipnea.  Pada kondisi yang berat juga bisa ditemukan tanda hipoksia.

Pada auskultasi paru, bisa didapatkan tanda-tanda konsolidasi dengan suara napas bronkial dan ronkhi (rales/crackles).

Pemeriksaan fisik juga perlu menggali faktor-faktor yang meningkatkan risiko pneumonia aspirasi, misalnya penyakit periodontal, kanker esofagus, dan gastroesophageal reflux disease.[1,2,4]

Diagnosis Banding

Pneumonia aspirasi dapat didiagnosis banding dengan pneumonitis aspirasi, lipoid pneumonia, dan aspirasi benda asing.

Pneumonitis Aspirasi

Aspirasi cairan lambung dalam jumlah besar dengan pH di bawah 2,4, menyebabkan proses korosif dalam 1-2 jam awal setelah aspirasi, dilanjutkan proses inflamasi pada 4-6 jam berikutnya. Sering terjadi pada usia muda, dan risiko utama adalah penurunan kesadaran.

Pneumonitis aspirasi disebut pula sebagai sindroma Mendelson. Berbeda dengan pneumonia aspirasi, pada pneumonitis aspirasi kejadian aspirasi dalam jumlah besar sering disaksikan oleh tenaga kesehatan, sehingga diagnosis relatif lebih mudah ditegakkan. Pneumonitis aspirasi dapat menjadi sindrom distres napas dalam waktu singkat.

Lipoid Pneumonia

Lipoid pneumonia dapat timbul akibat aspirasi minyak, seperti mineral oil atau vegetable oil. Pada anamnesis bisa didapatkan riwayat menelan minyak berulang atau dalam waktu lama. Kondisi ini dapat berkaitan dengan penggunaan rokok elektronik, akibat kandungan propylene glycol di dalam rokok elektronik. Gejala klinis berupa demam dan batuk, terutama pada usia muda. Pada pemeriksaan CT scan didapatkan low attenuation area (-30HU).

Aspirasi Benda Asing

Aspirasi dari benda asing dapat menyebabkan kegawatdaruratan. Gejala yang timbul tergantung pada derajat dari obstruksi. Bila obstruksi total, dapat timbul gejala batuk, sesak napas, afonia, sianosis, penurunan kesadaran, bahkan kematian. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya stridor, wheezing, atau penurunan suara napas.[1,2,4,5,11]

Pemeriksaan Penunjang

Pada umumnya, diagnosis dari pneumonia aspirasi bersifat klinis. Namun beberapa pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk membedakan kasus pneumonia akibat infeksi dengan pneumonitis noninfeksi. Pemeriksaan radiologis juga diperlukan dalam mendiagnosis pneumonia aspirasi, namun tidak ditemukannya gambaran abnormal tidak serta merta menyingkirkan kemungkinan diagnosis.

Rontgen Toraks

Rontgen toraks pada pneumonia aspirasi dapat menunjukkan adanya infiltrat, konsolidasi, kavitas, efusi pleura, atau gambaran lain yang berprogesi lebih lambat. Lokasi tersering adalah lobus sebelah kanan. Gambaran rontgen toraks yang normal ditemukan pada 28% pasien dengan pneumonia aspirasi.[1,2,4,5]

Jika ditemukan kavitas, perlu dicurigai adanya infeksi bakteri anaerobik. Adanya lusensi di dalam infiltrat menunjukkan pneumonia necrotizing. Air fluid level juga bisa ditemukan apabila terjadi komplikasi berupa abses paru.[2,4]

Laboratorium Darah

Pada pemeriksaan darah lengkap dapat ditemukan leukositosis. Anemia dan trombositosis dapat ditemukan pada infeksi bakteri anaerob.[4]

Pada analisis gas darah dapat dievaluasi pH darah dan status oksigenasi. Status oksigenasi ini dapat menjadi dasar untuk terapi suplementasi oksigen.[1,4]

Kultur Sputum dan Pewarnaan Gram

Kultur sputum pada umumnya menunjukkan adanya bakteri multipel. Sampel kultur diambil sebelum pemberian antibiotik dan tidak menjadi dasar untuk menunda terapi.[2,4,9]

Kultur Darah

Kultur darah dapat berguna sebagai skrining adanya bakteremia, tetapi tidak menjadi dasar untuk menunda terapi. Sampel sebaiknya diambil sebelum pemberian antibiotik.[4,9]

Bronkoskopi

Bronkoskopi hanya diindikasikan bila diduga ada benda asing atau partikel makanan yang teraspirasi. Adanya neoplasma yang menyebabkan obstruksi juga dapat diidentifikasi melalui bronkoskopi.

Bronkoskopi juga dapat digunakan untuk pengambilan sampel kultur. Bronchoalveolar lavage yang didapatkan melalui bronkoskopi selain dapat menentukan pemberian antibiotik definitif, dapat juga menjadi sarana untuk menghentikan pemberian antibiotik bila tidak didapatkan pertumbuhan mikroba yang signifikan.[1,2,4]

CT Scan Toraks

Pemeriksaan CT scan toraks bukan pemeriksaan yang rutin dilakukan untuk mendiagnosis pneumonia aspirasi. CT scan mungkin berguna bila dikerjakan pada pasien dengan komplikasi efusi pleura atau empyema.[4]

Referensi

1. Sanivarapu RR, Gibson J. Aspiration Pneumonia. [Updated 2019 Sep 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470459/
2. Son YG, Shin J, Ryu HG. Pneumonitis and pneumonia after aspiration. J Dent Anesth Pain Med. 2017;17 (1):1-12(7). https://doi.org/10.17245/jdapm.2017.17.1.1
3. Zarogoulidis P, Darwiche K, Yarmus L, Spyratos D, Secen N, Hohenforst-Schmidt W, Katsikogiannis N, Huangs H, Gschwendtner A, Zarogoulidis K. Defense mechanisms of the respiratory system and aerosol production systems. Medicinal Chemistry. 2014. 10:1-14. Available from: https://www.researchgate.net/publication/256450305
4. Nicod LP. Lung defences: an overview. European Respiratory Review. 2005. 14(96):45-50. Available from: https://err.ersjournals.com/content/errev/14/95/45.full.pdf
5. Gamache J. Aspiration pneumonitis and pneumonia. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/296198-overview#a1
9. Mandell LA & Niederman MS. Aspiration pneumonia. N Engl J Med. 2019;380(7):651-663. DOI: 10.1056/NEJMra1714562
11. O’Connor S. Aspiration pneumonia and pneumonitis. Aust Prescr. 2003;26(1):14-17. Available from: https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/aspiration-pneumonia-and-pneumonitis

Epidemiologi Pneumonia Aspirasi
Penatalaksanaan Pneumonia Aspirasi

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
    Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
    Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
08 Desember 2022
Gambaran ground glass opacity - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, apakah gambaran ground glass opacity selalu menggambarkan pneumonia viral?Terimakasih dokter
Anonymous
19 Oktober 2022
Apakah obat levofloxacin untuk pneumonia anak bisa efektif dikonsumsi dalam bentuk puyer?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok saya mau bertanya. obat levofloxacin untuk pneumonia anak-anak apakah efektif untuk anak-anak dalam bentuk puyer? Atau lebih baik sirup saja?
dr. Intan Fajriani
18 April 2022
Live Webinar Alomedika - Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain. Selasa, 19 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain."Narasumber :Dr. dr. Raveinal, Sp. PD, K-AI - Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.