Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
  • Diskusi Dokter
  • SKP Online
Karies Gigi general_alomedika 2021-12-06T15:46:27+07:00 2021-12-06T15:46:27+07:00
Karies Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Karies Gigi

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Karies gigi, dikenal juga sebagai gigi berlubang, merupakan penyakit multifaktorial dan kronik, berupa destruksi dan demineralisasi dari gigi akibat asam yang diproduksi oleh bakteri yang menginfeksi gigi. Dental karies merupakan penyakit gigi yang umum terjadi. Pasien tidak hanya datang berobat ke dokter gigi untuk penanganan karies giginya, tetapi bisa juga datang ke fasilitas layanan kesehatan primer dan gawat darurat.[1,2]

Karies gigi diawali dengan pembentukan plak gigi oleh mikroorganisme yang akan menyebabkan demineralisasi gigi. Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan karies gigi adalah bakteri dengan Streptococcus mutans sebagai spesies tersering. Mikroorganisme dapat menumpuk pada permukaan atau sela gigi dalam bentuk plak. Kumpulan mikroorganisme akan memproduksi asam yang dapat mengikis lapisan gigi, dari enamel sampai sementum. [1,3]

Tanda dan gejala karies gigi sangat beragam dan bergantung pada tingkat keparahan penyakit. Pada karies gigi yang terbatas pada enamel dan dentin umumnya tidak memiliki gejala. Akan tetapi, apabila karies gigi sudah mencapai bagian pulpa maka keluhan nyeri gigi sudah dapat dirasakan pasien. Selain itu, bisa terdapat white spot lesion, yang merupakan gambaran awal karies gigi. [1,4]

Pada karies gigi yang sulit didiagnosis, pemeriksaan X-ray dental dapat dilakukan. Pemeriksaan X-ray dental bitewing dan periapikal merupakan pilihan proyeksi yang paling umum digunakan.[5,6]

Penanganan karies gigi tanpa kavitasi umumnya tidak menggunakan tindakan dan hanya mengandalkan proses remineralisasi gigi dengan beberapa agen remineralisasi, seperti fluoride. Beberapa tindakan, seperti penutupan ceruk dan fisura dan restorasi dental dengan glass ionomer juga terkadang dapat digunakan pada karies gigi yang terbatas pada enamel. [1,5,7]

Pada karies gigi dengan kavitasi tidak dapat hanya menggunakan agen remineralisasi dan membutuhkan tindakan lanjut. Restorasi gigi dan perawatan saluran akar merupakan pilihan tindakan yang dapat digunakan pada karies gigi yang mencapai lapisan dentin dan pulpa. Apabila kerusakan gigi sudah sangat parah dan gigi sudah mati maka tindakan ekstraksi gigi dapat dilakukan. [1,7]

Karies Gigi

Referensi

1. Veiga N, Alres D, Douglas F, Pereira M, Vaz A, Rama L, et al. Dental Caries: A Review. J Dent Oral Heal. 2016;2(5):1–3.
2. Petersen PE, Bourgeois D, Ogawa H, Estupinan-Day S, Ndiaye C. The global burden of oral diseases and risks to oral health. Bulletin of the World Health Organization. 2005.
3. Schwendicke F, Frencken J, Innes N (eds): Caries Excavation: Evolution of Treating Cavitated Carious Lesions. Monogr Oral Sci. Basel, Karger, 2018, vol 27, pp 1-10
4. Yadav K, Prakash S. Dental Caries : A Review. Asian J Biomed Pharm Sci. 2016;2(5):2–4.
5. Sanghi DK, Tiwle R. A Comprehensive Review on Dental Caries. JIPBS. 2015;2(4):369-77
6. Mira A, Simo A. Solving the etiology of dental caries. 2015;23(2):76-82.
7. Sicca C, Bobbio E, Quartuccio N, Nicolò G, Cistaro A. Prevention of dental caries : A review of effective treatments. 2016;8(5):e604-e610.

Patofisiologi Karies Gigi

Artikel Terkait

  • Kegawatdaruratan dalam Praktik Kedokteran Gigi e-Course
    Kegawatdaruratan dalam Praktik Kedokteran Gigi e-Course
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 09:09
Antibiotik untuk diare berlendir
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, mengingat sulit untuk mengetahui penyebab pasti bakteri pada pasien dengan diare berlendir, apa golongan antibiotik yang cukup mumpuni untuk...
Anonymous
Kemarin, 21:22
Kulit seperti melepuh dan gatal.
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus. Saya mempunyai pasien anak usia 3 tahun 1 bulan datang dengan keluhan muncul lepuhan pada kulit yang tersebar di badan,...
Anonymous
Kemarin, 10:52
SIP Habis Masa Berlakunya
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya ts sekalian, saya buka praktek pribadi di rumah,nah kalau sip saya sudah habis dan saya tidak ingin memperpanjang sip saya,apakah saya tetap...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.