Patofisiologi Pneumonia Aspirasi
Patofisiologi pneumonia aspirasi melibatkan proses infeksi parenkim paru pada individu yang menginhalasi flora endogenus dari saliva, makanan, atau cairan dan menyebabkan gagalnya proteksi natural dari sistem pernapasan.[3]
Patofisiologi Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi terjadi pada pasien yang menghirup bahan dari orofaring yang mengandung flora jalan napas atas. Aspirasi bisa saja terjadi pada orang sehat, misalnya saat tidur. Tetapi, tidak timbul pneumonia karena bahan aspirat dapat dibersihkan oleh aktivitas mukosiliar dan makrofag alveolar. Pneumonia menjadi memungkinkan bergantung pada jenis bahan yang diaspirasi, volume aspirat, dan seberapa baik mekanisme proteksi sistem pernapasan yang dimiliki pasien. Risiko aspirasi akan meningkat pada pasien dengan gangguan kesadaran.
Beberapa bakteri yang ditemukan dapat menyebabkan pneumonia aspirasi adalah treptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Acinetobacter baumannii.[1-5]
Pnemunitis Aspirasi
Pneumonitis aspirasi berbeda dengan pneumonia aspirasi. Pneumonitis disebabkan oleh aspirasi cairan lambung dalam jumlah besar dengan pH di bawah 2,4. Hal ini akan memicu proses korosif dalam 1-2 jam awal setelah aspirasi, dilanjutkan proses inflamasi pada 4-6 jam berikutnya.[1,2]