Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Pneumonia Aspirasi general_alomedika 2022-10-12T14:29:21+07:00 2022-10-12T14:29:21+07:00
Pneumonia Aspirasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pneumonia Aspirasi

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pneumonia aspirasi terbagi menjadi penatalaksanaan awal, pemberian antibiotik, dan penatalaksanaan lanjutan.

Penatalaksanaan Awal

Penatalaksanaan awal pada pneumonia aspirasi bertujuan mengatasi kegawatdaruratan, meliputi stabilisasi jalan napas, status oksigenasi, dan sirkulasi. Posisi kepala ditinggikan kurang lebih 45 derajat. Bila didapatkan pasien dalam keadaan sadar, kepala dapat dimiringkan ke lateral ketika terjadi muntah agar tidak terjadi aspirasi. Lakukan suction pada saluran napas bagian atas dan kavum oris untuk mengurangi jumlah aspirat yang mungkin terhirup.[1,2,4]

Intubasi dapat dipertimbangkan terutama pada pasien yang tidak mampu mempertahankan patensi jalan napas. Beberapa indikasi dari intubasi di antaranya:

  • Instabilitas status oksigenasi
  • Instabilitas hemodinamik
  • Gangguan kesadaran dan neurologis
  • Terdapat peningkatan usaha napas
  • Impending respiratory failure[1,2,4]

Pemasangan selang nasogastrik dapat dipertimbangkan dengan tujuan dekompresi dari lambung.

Bronkoskopi fleksibel dapat dilakukan jika aspirasi diperkirakan dalam jumlah besar. Tujuan bronkoskopi adalah untuk membersihkan aspirat dan mengambil sampel cairan untuk kultur.[1,2]

Pemberian Antibiotik

Prinsip pemberian antibiotik adalah diberikan lebih awal, secara empiris, dan berspektrum luas. Pemilihan antibiotik empiris ditentukan oleh lokasi terjadinya aspirasi, komunitas atau nosokomial, serta ada tidaknya risiko resistensi. Resistensi antibiotik dicurigai bila didapatkan riwayat penggunaan antibiotik spektrum luas dalam 90 hari terakhir atau riwayat rawat inap selama 5 hari.[2,4,5,9,11]

Pilihan antibiotik untuk pneumonia komuniti adalah:

  • Kombinasi golongan beta laktam dengan makrolida
  • Pemberian fluoroquinolon seperti levofloxacin dan moxifloxacin

  • Antibiotik golongan karbapenem seperti ertapenem

Bila didapatkan alergi golongan penisilin dapat dipertimbangkan pemberian clindamycin.[2,4,5,9,11,12]

Untuk pneumonia nosokomial, pemberian antibiotik yang mampu membunuh bakteri gram negatif seperti Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumonia, serta Staphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA) perlu dipertimbangkan. Antibiotik yang paling sering digunakan adalah kombinasi vancomycin dengan  piperacillin-tazobactam.[1]

Pemberian antibiotik untuk bakteri anaerobik tidak diberikan secara rutin karena kasusnya cukup jarang. Bila didapatkan risiko aspirasi kronik, kebersihan oral yang buruk, sputum berbau busuk, keterlambatan masuk ke rumah sakit, terdapat penyakit periodontal yang berat, serta didapatkan gambaran necrotizing pneumonia atau abses paru pada CT scan toraks, infeksi bakteri anaerobik perlu dicurigai. Pada kondisi ini, dapat ditambahkan antibiotik clindamycin atau metronidazole.[4,5,11,12]

Tabel 1. Dosis Terapi Antibiotik pada Pneumonia Aspirasi

Antibiotik Dosis dan Cara Pemberian
Beta Laktam

Amoxicillin-clavulanat

875mg/125mg 2 kali sehari per oral

Ampicillin-sulbactam

1,5-3 gram tiap 6 jam secara intravena
Piperacillin-tazobactam 4,5 gram tiap 8 jam piperacillin dan 3,375 gram tiap 6 jam tazobactam secara intravena
Ceftriaxone 1-2 gram tiap 24 jam secara intravena
Cefepime 2 gram tiap 8 jam secara intravena
Carbapenem
Ertapenem 1 gram tiap 24 jam secara intravena
Imipenem 500 mg tiap 6 jam secara intravena
Meropenem 1 gram tiap 8 jam secara intravena
Fluoroquinolone
Levofloxacin 750  mg tiap 24 jam secara intravena atau oral
Moxifloxacin 400 mg tiap 24 jam secara intravena atau oral
Aminglikosida
Gentamicin 4-6 mg/kg tiap 24 jam secara intravena
Amikacin 15 mg/kg tiap 24 jam secara intravena
Polimiksin
Colistin 9 juta IU terbagi dalam 2-3 dosis secara intravena
Kondisi khusus
Anaerobik
Clindamycin 600 mg tiap 8 jam secara intravena
Metronidazole 500 mg tiap 12 jam secara intravena
Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Vancomycin 15 mg/kg tiap 12 jam secara intravena
Linezolid 600 mg tiap 12 jam secara intravena

Pemberian antibiotik empiris diberikan selama 72 jam, kemudian dilakukan evaluasi terkait perbaikan klinis dan pemberian antibiotik definitif sesuai hasil kultur. Bila tidak didapatkan pertumbuhan mikroba pada kultur, pemberian antibiotik dapat dihentikan.[2]

Penatalaksanaan Lanjutan

Bila penyebab pneumonia aspirasi dicurigai adalah bakteri anaerobik, atau bila ada komplikasi seperti empiema dan abses paru, antibiotik dan observasi jangka panjang mungkin diperlukan.

Pemberian antibiotik dapat dilakukan secara rawat jalan dengan indikasi sebagai berikut:

  • Adanya perbaikan klinis dan status hemodinamik
  • Tidak didapatkan demam
  • Adanya perbaikan laboratorium dan tidak ada leukositosis
  • Telah terjadi resolusi dari hipoksemia
  • Ada perbaikan gambaran radiografi, termasuk penurunan jumlah infiltrat, ukuran dari kavitas, dan tidak ada efusi pleura[4]

Referensi

1. Sanivarapu RR, Gibson J. Aspiration Pneumonia. [Updated 2019 Sep 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470459/
2. Son YG, Shin J, Ryu HG. Pneumonitis and pneumonia after aspiration. J Dent Anesth Pain Med. 2017;17 (1):1-12(7). https://doi.org/10.17245/jdapm.2017.17.1.1
4. Nicod LP. Lung defences: an overview. European Respiratory Review. 2005. 14(96):45-50. Available from: https://err.ersjournals.com/content/errev/14/95/45.full.pdf
5. Gamache J. Aspiration pneumonitis and pneumonia. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/296198-overview#a1
9. Mandell LA & Niederman MS. Aspiration pneumonia. N Engl J Med. 2019;380(7):651-663. DOI: 10.1056/NEJMra1714562
11. O’Connor S. Aspiration pneumonia and pneumonitis. Aust Prescr. 2003;26(1):14-17. Available from: https://www.nps.org.au/australian-prescriber/articles/aspiration-pneumonia-and-pneumonitis
12. Lanspa MJ, Peyrani P, Wiemken T, Wilson E, Ramirez JA, & Dean NC. Characteristics associated with clinician diagnosis of aspiration pneumonia; a descriptive study of afflicted patients and their outcomes. J Hosp Med. 2015;10(2):90-96. doi:10.1002/jhm.2280.

Diagnosis Pneumonia Aspirasi
Prognosis Pneumonia Aspirasi

Artikel Terkait

  • Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
    Dexamethasone untuk Mempercepat Waktu Pemulihan Pasien Anak dengan Pneumonia Komunitas
  • Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
    Kortikosteroid untuk Penanganan Pneumonia Komuniti
  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
    Melakukan De-eskalasi Antibiotik di Rumah Sakit
  • Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak
    Perlukah Pemberian Antibiotik untuk Pneumonia Ringan pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
08 Desember 2022
Gambaran ground glass opacity - Radiologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, apakah gambaran ground glass opacity selalu menggambarkan pneumonia viral?Terimakasih dokter
Anonymous
19 Oktober 2022
Apakah obat levofloxacin untuk pneumonia anak bisa efektif dikonsumsi dalam bentuk puyer?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok saya mau bertanya. obat levofloxacin untuk pneumonia anak-anak apakah efektif untuk anak-anak dalam bentuk puyer? Atau lebih baik sirup saja?
dr. Intan Fajriani
18 April 2022
Live Webinar Alomedika - Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain. Selasa, 19 April 2022. Pukul : 14.00 - 15.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Vaksin Pneumokok pada Geriatri dan Kelompok Lain."Narasumber :Dr. dr. Raveinal, Sp. PD, K-AI - Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.