Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Trakeostomi general_alomedika 2022-02-08T11:18:19+07:00 2022-02-08T11:18:19+07:00
Trakeostomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Trakeostomi

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Trakeostomi adalah prosedur pembedahan untuk membuat suatu lubang di bagian anterior trakea guna mengatasi obstruksi jalan napas atas. Obstruksi bisa terjadi karena benda asing, anafilaksis, trauma area fasial/leher, infeksi, neoplasma kepala/leher, dan airway burns. Trakeostomi dapat dilakukan secara elektif maupun secara darurat tergantung kondisi masing-masing pasien.[1,2]

Indikasi utama trakeostomi adalah untuk mengatasi obstruksi jalan napas atas akut yang tidak bisa ditangani dengan intubasi endotrakeal. Selain itu, prosedur ini juga bisa dilakukan untuk memfasilitasi ventilasi mekanik pada pasien yang tidak bisa bernapas secara independen dan pada pasien yang sudah menggunakan intubasi endotrakeal dalam waktu lama. Trakeostomi juga dapat dilakukan untuk memfasilitasi pulmonary toilet pada pasien dengan aspirasi kronik.[1,3]

shutterstock_1013922508-min

Teknik trakeostomi dapat dilakukan secara bedah terbuka atau secara perkutan. Pada teknik bedah terbuka, dokter membuat sayatan horizontal atau vertikal di midline anterior leher, sekitar 1–2 cm di inferior kartilago karotid. Teknik bedah terbuka biasanya dilakukan di ruang operasi, sedangkan teknik perkutan dapat dilakukan di bedside dengan mendilatasi trakea dengan bantuan kawat (wire) sambil dipandu oleh visualisasi bronkoskopi. Pada kondisi gawat darurat, teknik krikotiroidektomi dapat dilakukan untuk membuka jalan napas dengan lebih cepat.[1]

Komplikasi yang mungkin terjadi saat trakeostomi (intraoperatif) adalah laserasi organ dan perdarahan, sedangkan komplikasi dini yang dapat terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah tindakan adalah perdarahan, pergeseran selang yang menyebabkan obstruksi jalan napas, emfisema subkutan, infeksi jaringan lunak, pneumothorax, dan pneumomediastinum. Komplikasi lambat yang dapat muncul tiga minggu setelah tindakan adalah stenosis trakea atau tracheal malacia.[4,5]

Referensi

1. Raimonde AJ, Westhoven N, Winters R. Tracheostomy. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559124/
2. Wilkinson KA, Martin IC, Freeth H, et al. NCEPOD: On the right Trach?. 2014. https://www.ncepod.org.uk/2014tc.html
3. Freeman BD. Tracheostomy update: when and how. Crit Care Clin. 2017;33(2):311-322. doi:10.1016/j.ccc.2016.12.007
4. Johnson-Obaseki S, Veljkovic A, Javidnia H. Complication rates of open surgical versus percutaneous tracheostomy in critically ill patients. Laryngoscope. 2016;126(11):2459-2467. doi:10.1002/lary.26019.
5. Klotz R, Probst P, Deininger M, et al. Percutaneous versus surgical strategy for tracheostomy: a systematic review and meta-analysis of perioperative and postoperative complications. Langenbecks Arch Surg. 2018;403(2):137-149.

Indikasi Trakeostomi

Artikel Terkait

  • Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
    Overdiagnosis Noisy Breathing pada Bayi
  • Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
    Pemberian Epinefrin yang Aman dan Tepat pada Kasus Anafilaksis
  • Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
    Reaksi Alergi dan Anafilaksis terkait Vaksin COVID-19
  • Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
    Antibiotic Skin Test Bukan Prediktor yang Tepat untuk Reaksi Alergi
  • Perawatan Alat CPAP di Rumah
    Perawatan Alat CPAP di Rumah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
23 April 2022
Anafilaksis syok apakah dapat diberikan dengan Lidocain + epinephrine
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter jika ada pasien dengan syok anafilaksis tidak ada larutan epinefrin 1:1000, faskes lain jauh, obat yang mengandung epinefrin hanya apakah obat...
Anonymous
19 Oktober 2020
Pasien laki-laki usia 20 tahun datang dengan luka pada jempol kaki akibat menginjak keong
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok.Izin konsul.Lk usia 20 tahun.Datang kekilinik dengan keklinik dengan keadaan somnolen.Dari alo anamnesa, diketahui os +-/ 5 menit sebelumnya sedang...
dr.Rara Faudiah
18 Juli 2019
penanganan pada sengatan lebah
Oleh: dr.Rara Faudiah
8 Balasan
Halo dok, bagaimana penatalaksanaan pasien dengan keluhan gatal dan bengkak hampir di seluruh tubuh setelah disengat lebah, tidak sesak, dan sedikit sakit...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.