Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Makrosomia annisa-meidina 2025-12-11T10:06:16+07:00 2025-12-11T10:06:16+07:00
Makrosomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Makrosomia

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Diagnosis makrosomia bersifat prediktif, yang mana penilaian dilakukan melalui kombinasi anamnesis faktor risiko maternal, pemeriksaan tinggi fundus uteri, serta estimasi berat janin menggunakan ultrasonografi (USG). Tidak ada metode tunggal yang dapat mendiagnosis makrosomia secara pasti sebelum lahir, sehingga keputusan klinis perlu mempertimbangkan temuan obstetri dan kondisi maternal-fetal masing-masing pasien.[1,12,20]

Anamnesis

Tujuan anamnesis pada ibu hamil adalah menilai probabilitas janin besar (suspek makrosomia) dan mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin terlibat. Pada tahap ini, pertanyaan utama yang perlu ditanyakan pada pasien meliputi riwayat diabetes pada ibu, termasuk ada tidaknya pre-existing diabetes mellitus, diabetes gestasional, riwayat pengobatan terutama yang berkaitan dengan metformin dan insulin, serta hasil HbA1c terbaru jika tersedia.

Selain itu, dokter juga perlu mengevaluasi riwayat berat badan prematernal dan kenaikan berat badan saat hamil, serta riwayat obstetrik sebelumnya seperti multiparitas, bayi makrosomik, dan riwayat komplikasi persalinan. Hal lain yang perlu dieksplorasi adalah faktor gaya hidup dan nutrisi, usia maternal, serta kondisi komorbid yang berkaitan seperti hipertensi dan preeklampsia.

Tanyakan juga riwayat makrosomia pada keluarga besar pasien. Ini termasuk kemungkinan adanya riwayat sindrom Beckwith-Wiedemann.[1,3,4,11-13,20]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik antenatal, makrosomia umumnya dicurigai melalui peningkatan tinggi fundus uteri yang melebihi usia kehamilan. Tinggi fundus yang lebih besar dari normal dapat mengindikasikan janin besar, polihidramnion, atau faktor lain seperti kesalahan perhitungan usia kehamilan.

Selain itu, palpasi Leopold dapat menunjukkan kesulitan dalam menentukan bagian janin akibat ukuran janin yang besar atau penurunan mobilitas janin dalam uterus. Namun, temuan ini bersifat subjektif dan memiliki keterbatasan akurasi, terutama pada ibu dengan obesitas atau kehamilan ganda.

Pada saat persalinan, janin makrosomia memiliki bahu yang lebar dan perut yang lebih besar dibandingkan dada, yang meningkatkan risiko distosia bahu. Bayi makrosomia juga memiliki berat lahir ≥4.000–4.500 gram, penumpukan lemak subkutan terutama di daerah bahu, dada, dan punggung, serta wajah yang tampak penuh akibat deposisi lemak berlebih. Pada kasus yang disertai hiperinsulinemia janin, bisa ditemukan hepatomegali dan visceromegali ringan.

Pemeriksaan fisik post-natal perlu mencakup evaluasi tanda-tanda komplikasi akibat makrosomia, seperti cedera pleksus brakialis, fraktur klavikula, atau asfiksia akibat distosia bahu. Selain itu, pengukuran kadar glukosa darah segera setelah lahir penting dilakukan karena risiko tinggi hipoglikemia neonatal.[1,12,20]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding makrosomia meliputi kondisi-kondisi yang juga dapat menyebabkan peningkatan ukuran uterus atau berat janin tampak lebih besar dari usia kehamilan, seperti polihidramnion, kehamilan multipel, dan kelainan kongenital seperti hidrops fetalis.[3,4,11-13]

Polihidramnion

Polihidramnion ditandai oleh peningkatan volume cairan amnion yang dapat menyebabkan tinggi fundus uteri melebihi usia gestasi. Pada palpasi, janin sering kali sulit diraba dengan jelas karena fluktuasi cairan yang dominan. Evaluasi USG diperlukan untuk mengevaluasi banyak cairan amnion dan taksiran berat badan janin.[22]

Kehamilan Multipel

Kehamilan multipel juga perlu dipertimbangkan, terutama pada usia gestasi yang lebih dini, ketika peningkatan ukuran uterus terjadi lebih cepat dari normal. Kondisi ini dapat dibedakan melalui pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan adanya lebih dari satu janin serta jumlah ekstremitas atau denyut jantung janin yang berlebih.[23]

Hidrops Fetalis

Kelainan kongenital seperti hidrops fetalis dapat menyebabkan janin tampak besar akibat penumpukan cairan generalisata. Untuk membedakan dari makrosomia, dapat dilakukan ultrasonografi kehamilan.[24]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk melakukan estimasi berat janin prenatal, penilaian risiko komplikasi, dan konfirmasi post-natal.[3,4,11-13]

USG Kehamilan

Untuk pemeriksaan prenatal, dilakukan pemeriksaan USG untuk mengukur estimated fetal weight (EFW). Namun, margin kesalahan USG bisa mencapai 10% bahkan bisa lebih terutama pada janin dengan berat ekstrem. Oleh karena itu, jika diperlukan pengukuran EFW yang akurat (misal pada ibu diabetik dengan keputusan manajemen kritis), dapat dipertimbangkan penggunaan MRI fetalis untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.[1,12,20]

Pemeriksaan Masa Post-Natal

Pada fase post-natal, konfirmasi berat lahir bayi harus dilakukan sesegera mungkin, idealnya di bawah satu jam. Jika berat bayi ≥4.000-4.500 g, maka dapat dikonfirmasi bayi tersebut masuk klasifikasi makrosomia.

Setelah melakukan konfirmasi berat lahir, lakukan pemeriksaan fisik neonatal menyeluruh dengan menginspeksi kemungkinan trauma lahir seperti fraktur klavikula, fraktur mandibula, hematoma, laserasi mukosa oral, cedera pleksus brakialis, hingga distosia bahu. Pantau juga tanda-tanda asfiksia atau respiratory distress.

Selanjutnya, pada 24 jam pertama kehidupan bayi, perlu dipantau gula darah untuk melakukan skrining hipoglikemia neonatal. Selain gula darah, pemeriksaan laboratorium lain juga diperlukan untuk melihat hematokrit atau pemeriksaan polisitemia dan kalsium seru. Jika dicurigai ada fraktur tulang akibat trauma neonatal, dapat dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan radiograf.[1,3,4,11-13]

Referensi

1. Patel EA. Macrosomia. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/262679-overview
3. Chen G, Chen J, Yan Z, Li Z, Yu M, Guo W, Tian W. Maternal diabetes modulates dental epithelial stem cells proliferation and self-renewal in offspring through apurinic/apyrimidinicendonuclease 1-mediated DNA methylation. Sci Rep. 2017. https://doi.org/10.1038/srep40762
4. Nahavandi S, Seah J mine, Shub A, Houlihan C, Ekinci EI. Biomarkers for macrosomia prediction in pregnancies affected by diabetes. Front Endocrinol (Lausanne). 2018. https://doi.org/10.3389/fendo.2018.00407
11. Lovrić B, Šijanović S, Zmijanović I, Jurić G, Juras J. Ultrasound Diagnosis Of Macrosomia Among Women With Gestational Diabetes – Review Of The Literature. Acta Clin Croat. 2022. 61:95–106
12. Nguyen MT, Ouzounian JG. Evaluation and Management of Fetal Macrosomia. Obstet Gynecol Clin North Am. 2021 Jun;48(2):387-399. doi: 10.1016/j.ogc.2021.02.008.
13. Wang F, Wang Y, Ji X, Wang Z. Effective Macrosomia Prediction Using Random Forest Algorithm. Int J Environ Res Public Health. 2022. https://doi.org/10.3390/ijerph19063245
20. ACOG. Macrosomia: ACOG Practice Bulletin, Number 216. Obstet Gynecol. 2020 Jan;135(1):e18-e35. doi: 10.1097/AOG.0000000000003606.
22. Wu FT, Chen CP. Too Much of a Good Thing: Updated Current Management and Perinatal Outcomes of Polyhydramnios. J Med Ultrasound. 2024 Nov 30;32(4):285-290. doi: 10.4103/jmu.jmu_83_24
23. von Kaisenberg C, Klaritsch P, Ochsenbein-Kölble N, Hodel ME, Nothacker M, Hecher K. Screening, Management and Delivery in Twin Pregnancy. Ultraschall Med. 2021 Aug;42(4):367-378. English, German. doi: 10.1055/a-1248-8896.
24. Dalton SE, Griffith AM, Kennedy AM, Woodward PJ. Differential Diagnosis of Hydrops Fetalis: An Imaging Guide. Radiographics. 2025 Mar;45(3):e240158. doi: 10.1148/rg.240158.

Epidemiologi Makrosomia
Penatalaksanaan Makrosomia

Artikel Terkait

  • Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
    Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
  • Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
    Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
  • Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
    Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 03 September 2024, 13:56
Diabetes dalam kehamilan dan makrosomia
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/vmH6f62mUosDiabetes dalam kehamilan terdiri dari dua kategori: diabetes gestasional (diabetes yang muncul selama kehamilan) dan diabetes...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibuat 02 Agustus 2024, 11:38
Penggunaan HbA1c untuk Prediksi dan Stratifikasi Risiko Diabetes Gestasional di Awal Kehamilan
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
0 Balasan
#### Latar BelakangTes toleransi glukosa oral (OGTT) adalah metode standar untuk mendeteksi diabetes gestasional dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan...
PIIS2213858724001517.pdf
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 08:22
Cara menghitung HOMA-IR dan HOMA-B dan interpretasinya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya pada wanita 29 tahun dengan riwayat DM gestasional, glukosa puasa tertinggi mencapai 130. saat ini memeriksakan kadar insulin puasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.