Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Makrosomia annisa-meidina 2025-12-11T10:25:00+07:00 2025-12-11T10:25:00+07:00
Makrosomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Makrosomia

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Edukasi pasien mengenai makrosomia berfokus pada pentingnya pengendalian berat badan dan kontrol glikemik selama kehamilan, terutama pada ibu dengan diabetes gestasional atau obesitas. Selain itu, promosi kesehatan meliputi pemantauan antenatal rutin dan deteksi dini faktor risiko makrosomia.[1,12,20]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien dengan risiko makrosomia dimulai sejak awal kehamilan dengan menekankan pentingnya pengendalian berat badan maternal dan kadar glukosa darah. Ibu hamil, terutama dengan diabetes gestasional atau obesitas, perlu diberi pemahaman bahwa hiperglikemia kronis dapat meningkatkan transfer glukosa ke janin, memicu hiperinsulinemia janin, dan berujung pada makrosomia.

Edukasi juga mencakup pentingnya pemeriksaan antenatal rutin untuk mendeteksi dini tanda-tanda makrosomia. Pasien perlu diinformasikan tentang kemungkinan komplikasi yang dapat timbul selama persalinan, seperti distosia bahu, perdarahan postpartum, dan kebutuhan intervensi obstetri seperti seksio sesarea. Diskusikan mengenai rencana persalinan, termasuk mengenai metode persalinan dan persiapan persalinan terbaik.

Pasien juga harus mendapatkan edukasi mengenai gaya hidup sehat sebagai bagian dari promosi kesehatan jangka panjang. Ini mencakup anjuran diet rendah indeks glikemik, aktivitas fisik selama kehamilan, serta pemantauan mandiri kadar glukosa darah bila diperlukan.

Selain itu, orang tua juga harus mengerti tanda-tanda awal gangguan orofasial sebagai komplikasi makrosomia, seperti keterlambatan atau ketidakmampuan menyusu, malposisi gigi, hingga erupsi gigi decidui yang abnormal untuk melakukan deteksi dini munculnya manifestasi pada bayi makrosomia.

Dalam agenda observasi jangka panjang, edukasi pada orang tua pasien tentang pentingnya manajemen pola makan untuk menurunkan risiko karies gigi dan obesitas pada anak makrosomia. Bayi makrosomia cenderung mengalami ketidakteraturan erupsi gigi decidui, sehingga orang tua harus memahami pencegahan melalui fluoridasi maupun kontrol glukosa dari asupan makanan.[1,12,14]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan utama yang dapat dilakukan dimulai dari pengendalian faktor risiko maternal sejak masa kehamilan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin guna mendeteksi diabetes gestasional, mengontrol kenaikan berat badan termasuk di dalamnya menjaga pola makan, guna menekan angka risiko makrosomia.

Pada fase postpartum, tindakan preventif dan observasi yang dilakukan berfokus pada deteksi dini dan pemantauan jangka panjang yang teratur. Bagi ibu yang melahirkan bayi makrosomia, promosi berfokus pada pencegahan gangguan metabolik jangka panjang dan pengelolaan berat badan berkelanjutan. Ibu dengan riwayat makrosomia perlu menjalani skrining glukosa darah postpartum untuk mendeteksi dini berkembangnya diabetes melitus tipe 2.

Selain itu, promosi kesehatan postpartum mencakup pemantauan tumbuh kembang bayi makrosomia yang berisiko mengalami obesitas dan gangguan metabolik di masa depan. Lakukan pula evaluasi kondisi rongga mulut dan struktur rahang, termasuk melihat adanya trauma lahir atau makroglosia. Anak makrosomia dianjurkan untuk rutin ke dokter gigi lebih sering guna memantau faktor risiko karies dan maloklusi.[1,12,14,20]

Referensi

1. Patel EA. Macrosomia. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/262679-overview
12. Nguyen MT, Ouzounian JG. Evaluation and Management of Fetal Macrosomia. Obstet Gynecol Clin North Am. 2021 Jun;48(2):387-399. doi: 10.1016/j.ogc.2021.02.008.
14. Beta J, Khan N, Khalil A, Fiolna M, Ramadan G, Akolekar R. Maternal and neonatal complications of fetal macrosomia: systematic review and meta-analysis. Ultrasound in Obstetrics and Gynecology. 2019. 54:308–318
20. ACOG. Macrosomia: ACOG Practice Bulletin, Number 216. Obstet Gynecol. 2020 Jan;135(1):e18-e35. doi: 10.1097/AOG.0000000000003606.

Prognosis Makrosomia

Artikel Terkait

  • Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
    Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
  • Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
    Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
  • Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
    Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 03 September 2024, 13:56
Diabetes dalam kehamilan dan makrosomia
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/vmH6f62mUosDiabetes dalam kehamilan terdiri dari dua kategori: diabetes gestasional (diabetes yang muncul selama kehamilan) dan diabetes...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibuat 02 Agustus 2024, 11:38
Penggunaan HbA1c untuk Prediksi dan Stratifikasi Risiko Diabetes Gestasional di Awal Kehamilan
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
0 Balasan
#### Latar BelakangTes toleransi glukosa oral (OGTT) adalah metode standar untuk mendeteksi diabetes gestasional dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan...
PIIS2213858724001517.pdf
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 08:22
Cara menghitung HOMA-IR dan HOMA-B dan interpretasinya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya pada wanita 29 tahun dengan riwayat DM gestasional, glukosa puasa tertinggi mencapai 130. saat ini memeriksakan kadar insulin puasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.