Etiologi Makrosomia
Etiologi makrosomia terutama berkaitan dengan hiperglikemia maternal akibat diabetes gestasional atau pregestasional. Hal ini menyebabkan peningkatan transfer glukosa dan stimulasi hiperinsulinemia janin. Faktor risiko lain meliputi obesitas maternal, multiparitas, riwayat makrosomia sebelumnya, kehamilan post term, serta jenis kelamin janin laki-laki.[1,12,20]
Diabetes Gestasional atau Pregestasional
Faktor ini merupakan faktor tersering yang menyebabkan terjadinya makrosomia. Diabetes yang dialami selama proses kehamilan atau sebelum hamil, meningkatkan risiko transfer glukosa berlebih ke janin melalui plasenta. Glukosa yang ditransfer ini akan menyebabkan terjadinya hiperglikemia janin dan merangsang produksi insulin berlebih.[1-6]
Obesitas Maternal
Obesitas pada ibu hamil akan menyebabkan resistensi insulin, peningkatan glukosa, trigliserida, asam lemak bebas, sitokin pro-inflamasi, dan perubahan adipokin. Kombinasi dari kondisi-kondisi tersebut akan memodulasi ekspresi transporter plasenta yang akan meningkatkan transfer glukosa dari ibu ke janin. Akibatnya, janin akan mengalami overnutrition dan terstimulasinya IGF.[1-6]
Kenaikan Berat Badan Berlebih Selama Kehamilan
Kenaikan berat badan selama masa kehamilan mencerminkan surplus asupan glukosa yang didapat oleh ibu hamil. Hal ini meningkatkan risiko untuk transfer glukosa berlebih ke janin.[1-6]
Usia Maternal Lebih Tua
Usia kehamilan yang lebih tua meningkatkan risiko diabetes gestasional, hipertensi, dan perubahan metabolik yang secara tidak langsung meningkatkan risiko makrosomia.[1-6]
Multiparitas
Kehamilan berulang juga dianggap meningkatkan risiko makrosomia. Hal ini karena terjadinya adaptasi rahim dan plasenta, retensi berat badan ibu antar kehamilan, hingga perubahan metabolik.[1-6]
Jenis Kelamin Laki-Laki
Janin laki-laki cenderung memiliki berat badan lahir yang lebih tinggi dibanding perempuan. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh ekspresi hormon seks, sensitivitas terhadap insulin yang dapat memicu IGF, hingga pertumbuhan in utero.[1-6]
Sindrom Genetik Overgrowth
Sindrom yang sering dikaitkan dengan kondisi makrosomia adalah sindrom Beckwith-Wiedemann. Sindrom ini merupakan kelainan imprinting pada kromosom 11p15 yang menyebabkan meningkatnya ekspresi IGF2 dan disregulasi gen pertumbuhan. Akibatnya, akan terjadi makrosomia yang menghasilkan makroglosia.[1-6]
Pola Makan Tinggi Kalori / Indeks Glikemik Tinggi
Makanan tinggi glukosa dan karbohidrat yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat meningkatkan glukosa maternal dan fluktuasi glukosa yang tidak stabil. Hal ini meningkatkan kemungkinan terpaparnya janin terhadap glukosa melalui transfer via plasenta.[1-6]
Gaya Hidup Sedenter
Kurangnya aktivitas yang dilakukan oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin. Hal ini juga berpotensi untuk diturunkan pada janin.[1-6]