Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Makrosomia annisa-meidina 2025-12-11T09:38:06+07:00 2025-12-11T09:38:06+07:00
Makrosomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Makrosomia

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Makrosomia adalah suatu kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan berlebih, yaitu melebihi 4.000-4.500 g. Makrosomia sering berkaitan dengan diabetes maternal, obesitas, dan kehamilan post-term. Makrosomia akan meningkatkan risiko distosia bahu, cedera lahir, perdarahan postpartum, serta kebutuhan intervensi obstetri seperti seksio sesarea.

Bayi makrosomia berisiko mengalami trauma lahir pada area mulut akibat persalinan yang sulit dan hipoglikemia neonatal yang dapat mengganggu pertumbuhan gigi dan rahang. Dalam jangka panjang, anak dengan riwayat makrosomia lebih rentan terhadap obesitas, maloklusi. bad habit seperti bernapas lewat mulut, dan gangguan pertumbuhan kraniofasial.[1]

Makrosomia

Patofisiologi makrosomia terutama diakibatkan oleh diabetes gestasional yang meningkatkan risiko transfer glukosa melalui plasenta, sehingga memicu kondisi hiperinsulinemia janin. Hiperinsulinemia ini akan merangsang pertumbuhan jaringan lemak dan otot secara berlebih. Proses ini, yang sering disebut dengan Pedersen Hypothesis, akan membuat penumpukan lemak di bahu dan tubuh bagian atas bayi.[1-6]

Di Amerika Serikat, 7-8% bayi lahir dengan berat >4.000 g, sementara untuk kategori >4.500 g berkisar di angka 1%. Sementara itu, di Asia, angkanya bervariasi, dari 0,5% sampai 13,9%. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riskesdas 2018, proporsi bayi lahir ≥4.000 g berada di angka 3,7%.[6-10]

Diagnosis makrosomia ditegakkan melalui pengukuran berat lahir bayi >4.000 g atau klasifikasi Large for Gestational Age (LGA) >90th persentil usia gestasi. Saat prenatal, kecurigaan harus ditimbulkan ketika estimasi berat janin dengan USG melebihi angka wajarnya. Saat neonatal, bayi makrosomia sering mengalami distosia bahu. Konfirmasi perlu dilakukan melalui penimbangan berat badan, evaluasi trauma lahir, dan hipoglikemia.[3,4,11-13]

Upaya pencegahan difokuskan pada modifikasi faktor risiko, seperti pengendalian glikemia pada ibu diabetes, olahraga teratur selama kehamilan, serta pertimbangan pembedahan bariatrik sebelum konsepsi pada pasien obesitas dengan perencanaan waktu kehamilan.

Pada ibu hamil dengan suspek makrosomia, keputusan rute persalinan mempertimbangkan estimasi berat janin, faktor risiko maternal, serta preferensi pasien. Persalinan pervaginam dapat dipertimbangkan bila tidak ada kontraindikasi, dengan persiapan menghadapi komplikasi seperti distosia bahu dan perdarahan postpartum. Seksio sesarea elektif direkomendasikan bila perkiraan berat janin >4.500 g pada ibu diabetes atau >5.000 g pada ibu non-diabetes.[1,12]

Referensi

1. Patel EA. Macrosomia. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/262679-overview
2. Gaudet L, Ferraro ZM, Wen SW, Walker M. Maternal obesity and occurrence of fetal macrosomia: A systematic review and meta-analysis. Biomed Res Int. 2014. https://doi.org/10.1155/2014/640291
3. Chen G, Chen J, Yan Z, Li Z, Yu M, Guo W, Tian W. Maternal diabetes modulates dental epithelial stem cells proliferation and self-renewal in offspring through apurinic/apyrimidinicendonuclease 1-mediated DNA methylation. Sci Rep. 2017. https://doi.org/10.1038/srep40762
4. Nahavandi S, Seah J mine, Shub A, Houlihan C, Ekinci EI. Biomarkers for macrosomia prediction in pregnancies affected by diabetes. Front Endocrinol (Lausanne). 2018. https://doi.org/10.3389/fendo.2018.00407
5. Xu P, Sun Z, Zheng S, Pan L, Dong S, He J, Chen P, Shu C. Exploring the molecular underpinnings of macrosomia in gestational diabetes mellitus: The role of EGFR signaling and placental syncytiotrophoblast. Life Sci. 2024. https://doi.org/10.1016/j.lfs.2024.123207
6. Belay DM, Bayih WA, Alemu AY, et al. Macrosomia and its predictors in pregnant women with diabetes in Ethiopia. Tropical Medicine and International Health. 2021. 26:1539–1552
7. Davie P, Bick D, Pasupathy D, Norton S, Chilcot J. Infant feeding practices among macrosomic infants: A prospective cohort study. Matern Child Nutr. 2021. https://doi.org/10.1111/mcn.13222
8. Bernea E, Uyy E, Mihai D-A, Ceausu I, Ionescu tirgoviste C, Suica V-I, Ivan L, Antohe F. New born macrosomia in gestational diabetes mellitus. Exp Ther Med. 2022. https://doi.org/10.3892/etm.2022.11646
9. Harvey L, van Elburg R, van der Beek EM. Macrosomia and large for gestational age in Asia: One size does not fit all. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research. 2021. 47:1929–1945
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riskesdas Nasional. 2018
11. Lovrić B, Šijanović S, Zmijanović I, Jurić G, Juras J. Ultrasound Diagnosis Of Macrosomia Among Women With Gestational Diabetes – Review Of The Literature. Acta Clin Croat. 2022. 61:95–106
12. Nguyen MT, Ouzounian JG. Evaluation and Management of Fetal Macrosomia. Obstet Gynecol Clin North Am. 2021 Jun;48(2):387-399. doi: 10.1016/j.ogc.2021.02.008.
13. Wang F, Wang Y, Ji X, Wang Z. Effective Macrosomia Prediction Using Random Forest Algorithm. Int J Environ Res Public Health. 2022. https://doi.org/10.3390/ijerph19063245

Patofisiologi Makrosomia

Artikel Terkait

  • Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
    Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
  • Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
    Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
  • Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
    Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
  • Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
    Perlukah Urinalisis Rutin pada Ibu Hamil Risiko Rendah
  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 03 September 2024, 13:56
Diabetes dalam kehamilan dan makrosomia
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/vmH6f62mUosDiabetes dalam kehamilan terdiri dari dua kategori: diabetes gestasional (diabetes yang muncul selama kehamilan) dan diabetes...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibuat 02 Agustus 2024, 11:38
Penggunaan HbA1c untuk Prediksi dan Stratifikasi Risiko Diabetes Gestasional di Awal Kehamilan
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
0 Balasan
#### Latar BelakangTes toleransi glukosa oral (OGTT) adalah metode standar untuk mendeteksi diabetes gestasional dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan...
PIIS2213858724001517.pdf
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 08:22
Cara menghitung HOMA-IR dan HOMA-B dan interpretasinya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya pada wanita 29 tahun dengan riwayat DM gestasional, glukosa puasa tertinggi mencapai 130. saat ini memeriksakan kadar insulin puasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.