Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Salmeterol general_alomedika 2021-08-27T15:15:05+07:00 2021-08-27T15:15:05+07:00
Salmeterol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Salmeterol

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Salmeterol merupakan obat yang dapat menyebabkan beragam efek samping dari ringan sampai berat. Efek samping salmeterol yang paling berat adalah bronkokonstriksi paradoksal pada pasien asthma. Interaksi salmeterol juga telah dilaporkan terhadap beberapa golongan obat, seperti inhibitor CYPP4503A4, diuretik, penghambat beta, penghambat monoamin oksidase, dan antidepresan trisiklik.

Efek Samping

Salah satu efek samping yang paling ditakutkan pada penggunaan salmeterol adalah bronkokonstriksi paradoksal pada pasien asthma. Hal ini umumnya dikarenakan ketidakseimbangan antara penggunaan bronkodilator simpatomimetik kerja lama dan kerja pendek. Penggunaan kortikosteroid fluticasone bersamaan dengan salmeterol dapat menurunkan hiperrespons dari saluran napas dan risiko terjadinya bronkokonstriksi paradoksal.[1,10,14]

Berikut ini merupakan beberapa efek samping berat dari salmeterol yang dapat mengancam nyawa pasien:

  • Bronkospasme paradoksikal
  • Spasme laring
  • Hipersensitivitas cepat, dengan tanda dan gejala urtikaria, ruam, angioedema, bronkospasme, nyeri kepala, tremor, atau anafilaksis

  • Gagal jantung[1,10]

Beberapa potensi efek samping salmeterol lain adalah:

  • Respirasi: kongesti nasal (4-9%), faringitis (≤6%), disfonia, batuk (5%), pneumonia, bronkitis (≤7%), rhinitis (4-5%)
  • Kardiologi: hipertensi (4%), angina, hipotensi, aritmia, palpitasi
  • Neurologi: nyeri kepala (13-17%), pusing (4%), migraine (1-3%), gangguan tidur (1-3%)
  • Muskuloskeletal: nyeri (1-12%), reumatisme artikular, kaku otot (1-3%)
  • Dermatologi: dermatitis (1-3%), urtikaria (3%), fotodermatitis (1-2%)
  • Lainnya: kandidiasis oral (1-3%), mual (1-3%), muntah, edema (1-3%), hiperglikemia (1-3%), demam (1-3%)[1,5,10]

Interaksi Obat

Penggunaan salmeterol ditemukan dapat memiliki beberapa interaksi terhadap beberapa obat, seperti obat inhibitor CYPP4503A4, desmopressin, amiodarone, quinidine, erythromycin, diuretik, penghambat monoamin oksidase, antidepresan trisiklik, dan penghambat beta.

Inhibitor CYPP4503A4

Penggunaan salmeterol dibarengi dengan obat dengan cara kerja inhibitor CYP P450 3A4, seperti ritonavir, atazanavir, clarithromycin, itraconazole, nelfinavir, saquinavir, dan ketoconazole, tidak direkomendasikan karena dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular dan mengurangi efikasi salmeterol.[5,10,15]

Desmopressin

Penggunaan salmeterol yang dibarengi dengan desmopressin dapat memperparah risiko hipertensi pada pasien[5,10,15]

Amiodarone, Quinidine, dan Erythromycin

Pemberian obat amiodarone, quinidine, atau erythromycin dengan salmeterol dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang serius.[5,15]

Penghambat Monoamin Oksidase dan Antidepresan trisiklik

Pemberian penghambat monoamine oksidase dan antidepresan trisiklik dengan salmeterol harus hati-hati karena dapat meningkatkan efek salmeterol pada sistem vaskular. Pemberian obat ini harus diberikan dalam selang minimal 2 minggu.[5]

Diuretik

Pemberian diuretik dan salmeterol harus hati-hati karena dapat menyebabkan perubahan EKG dan hipokalemia yang dihubungkan dengan diuretik tidak hemat kalium.[5]

Penghambat Beta

Pemberian obat golongan penghambat beta dapat menghambat efek bronkodilator dari salmeterol yang menyebabkan bronkospasme berat.[5]

 

Referensi

1. Adams BS, Nguyen H. Salmeterol. [Updated 2021 Jan 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557453/
5. FDA. Prescribing Information Serevent (salmeterol xinafoate). 2004. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2004/20236s030,20692s026lbl.pdf
10.1002/14651858.CD006363.pub2. PMID: 18646149; PMCID: PMC4015854.
14. Lommatzsch M, Lindner Y, Edner A, Bratke K, Kuepper M, Virchow JC. Adverse effects of salmeterol in asthma: A neuronal perspective. Thorax. 2009;64(9):763–9.
15. Ajimura CM, Jagan N, Morrow LE, Malesker MA. Drug Interactions With Oral Inhaled Medications. J Pharm Technol. 2018;34(6):273–80.

Indikasi dan Dosis Salmeterol
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
    Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
    Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
  • Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan
    Penatalaksanaan Asma pada Awal Kehamilan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
23 Desember 2022
Obat asma yang aman untuk ibu hamil - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG, apa saja obat asma yang aman untuk ibu hamil terutama pada trisemester pertama?Terimakasih dok🙏
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...
Anonymous
01 Desember 2022
Edukasi pasien anak dengan asma - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Yoke, Sp.A, kapan anak bisa didiagnosis asma? Mengingat kadang tidak selalu ditemukan mengi dan pasien usia yang masih sangat dini biasanya lebih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.