Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Angioedema general_alomedika 2019-11-29T15:45:32+07:00 2019-11-29T15:45:32+07:00
Angioedema
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Angioedema

Oleh :
Yelvi Levani
Share To Social Media:

Angioedema merupakan pembengkakan pada jaringan submukosa, subkutan dan dermis akibat peningkatan permeabilitas dari pembuluh kapiler disertai dengan ekstravasasi plasma lokal. Penyakit ini umumnya menyerang bibir, mata, dan wajah, tetapi dapat pula menyerang tubuh lain seperti saluran pencernaan, genital dan saluran pernapasan termasuk laring yang dapat mengancam nyawa. Penyebab tersering berkaitan dengan alergi, tetapi bisa juga nonalergi seperti herediter, didapat, akibat ACE inhibitor, aktivitas fisik dan idiopatik. [1,2]

Patofisiologi angioedema tersering  adalah akibat dari pengeluaran mediator histamin atau bradikinin. Etiologi angioedema dapat diklasifikasikan menjadi alergi dan non alergi. Angioedema alergi disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap alergen, bisa tipe I atau tipe IV (lambat). Sedangkan angioedema nonalergi terdiri dari angioedema herediter (Hereditary angioedema/HAE), angioedema didapat (Acquired Angioedema/AAE), angioedema akibat ACE inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor Angioedema/ACEI-AE), angioedema akibat aktivitas fisik (Physical Angioedema/PAE) dan angioedema idiopatik (Idiopathic Angioedema/IAE).[2,4,5]

Prevalensi global kasus angioedema adalah sekitar 40% dari pasien urtikaria, dan sekitar 10% angioedema hadir tanpa urtikaria. Sedangkan data prevalensi di Indonesia masih belum diketahui secara pasti.[3,6,7,8]

Diagnosis angioedema terutama dari pemeriksaan fisik yaitu ditemukan non pitting edema kulit dan mukosa dengan sensasi lebih menyakitkan daripada gatal. Pembengkakan terjadi jelas dan tiba-tiba, bisa di wajah, ekstremitas dan genitalia. Anamnesis ditujukan untuk mencari etiologi, sedangkan pemeriksaan tanda vital penting untuk menyingkirkan kemungkinan syok anafilaksis. Sebagian besar kasus angioedema biasanya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. [5,6,9]

Penatalaksanaan angioedema tergantung derajat keparahannya, yaitu angioedema berat yang disertai dengan edema laring, angioedema sedang, serta angioedema ringan. Pada  angioedema ringan perlu dibedakan penatalaksanaan karena alergi atau nonalergi. [10]

Angioedema dapat menyebabkan komplikasi fatal seperti asfiksia bila mengenai laring. Prognosis angioedema bergantung dengan keparahan dan jenisnya. Karena itu pada edukasi perlu konseling tanda-tanda darurat akibat angioedema saluran napas.[4,9]

Edukasi yang juga perlu diberikan pada pasien dan keluarga adalah pada banyak kasus angioedema bisa sembuh spontan, obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala lebih cepat. Pada angioedema kronis, herediter, idiopatik, atau berulang, disarankan untuk kontrol ke dokter ahli alergi imunologi. Bila diketahui faktor pencetusnya, maka pasien disarankan untuk menghindari pencetus tersebut. [4,9]

Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2014. Sumber: BruceBlaus, Wikimedia commons, 2014.

Referensi

1. Scheirey CD, Scholz FJ, Shortsleeve MJ, Katz DS. Angiotensin-converting enzyme inhibitor-induced small-bowel angioedema: clinical and imaging findings in 20 patients. AJR Am J Roentgenol. 2011 Aug 197(2):393-8.
2. Kaplan AP. Angioedema. WAO Journal. 2008;103-113.
3. Fonacier LS, Dreskin SC, Leung DY. Allergic skin diseases. J Allergy Clin Immunol. 2010. Feb 125:S138-49.
4. Tarbox JA, Bansal A, Peiris AN. Angioedema. JAMA. 2018;319(19):2054.
5. Marx J, Hockberger R, Walls R. Urticaria and angioedema. Rosen’s Emergency Medicine 7th ed. Mosby. 2009
6. Sanches-Borges M, Asero R, Ansotegui IJ, et al. Diagnosis and treatment of urticaria and angioedema: a worldwide perspective. World Allergy Organ J. 2012 Nov. 5(11):125-47.
7. Mullins RJ, Wainstein BK, Barnes EH, Campbell DE. Angioedema in Australia: hospital admission rates and fatalities, 2000–2013. Med J Aust 2018; 208 (7): 308.
8. Kim, S. J., Brooks, J. C., Sheikh, J., Kaplan, M. S., & Goldberg, B. J. (2014). Angioedema deaths in the United States, 1979–2010. Annals of Allergy, Asthma & Immunology, 113(6), 630–634.
9. Banerji A, Sheffer AL. The spectrum of chronic angioedema. Allergic asthma Proc. 2009 Jan-Feb. 30(1):11-6.
10. Ferrer M, Sastre J, Jauregui I, et al. Effect of antihistamine up-dosing in chronic urticaria. J Investig Allergol Clin Immunol. 2011.3:34-9.

Patofisiologi Angioedema
Diskusi Terkait
dr. Reren Ramanda
10 Maret 2021
Angioedema dan edema testis pada anak
Oleh: dr. Reren Ramanda
0 Balasan
Alo. Dokter, izin bertanya dok, kira kira apa saja ya dok DD untuk kondisi angioedema disertai edema testis yang timbul tiba-tiba pada anak usia sekolah...
dr.Olvy Sekarsari Octaviana
24 Agustus 2020
Kasus kelopak mata bengkak dan merah dalam Chat Bersama Dokter, bagaimana terapi yang tepat?
Oleh: dr.Olvy Sekarsari Octaviana
21 Balasan
Alo, Dokter..Seorang pasien wanita usia 24 tahun mengeluhkan kelopak atas mata kanan bengkak dan merah sejak 2 hari yang lalu. Awalnya dirasakan kecil dan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.