Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Kina yogi 2018-06-19T09:59:59+07:00 2018-06-19T09:59:59+07:00
Kina
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Kina

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Efek samping kina di antaranya adalah hipotensi yang terutama terjadi pada pemberian per infus sehingga kina harus terlebih dahulu diencerkan ke dalam larutan glukosa. Interaksi obat kina di antaranya terjadi dengan antiaritmia seperti amiodarone dan antibiotik makrolida seperti erithromycin.

Efek Samping

Kina dapat menyebabkan kenaikan sekresi insulin, sehingga terjadi hipoglikemia. Kina juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit seperti hipokalemia. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Tinitus
  • Sakit kepala, kepala terasa ringan, atau melayang
  • Wajah kemerahan
  • Penglihatan kabur
  • Perubahan ketajaman pendengaran
  • Mual
  • Diare
  • Keringatan
  • Tanda-tanda tersebut di atas sering kali terjadi setelah hari ke-3 pengobatan

Kina juga dapat menyebabkan reaksi idiosinkrasi dengan tanda-tanda berupa:

  • Pruritus
  • Urtikaria
  • Bercak kemerahan pada kulit, atau eritema
  • Perdarahan subkutan, atau submukosa
  • Edema palpebra, membran mukosa, dan paru
  • Hemoglobulinuria (sangat jarang), harus dibedakan dengan komplikasi malaria berat di mana terjadi hemolisis masif, dan hemoglobinemia
  • Asma (sangat jarang)

Overdosis

Overdosis kina terjadi jika kadar kina pada plasma melebihi 15 mg/L. Tanda-tanda overdosis adalah sebagai berikut:

  • Tinitus, penurunan ketajaman pendengaran, dan vertigo
  • Tuli permanen dapat terjadi sebagai akibat paparan terhadap dosis toksik obat
  • Ambliopia, menyempitnya lapang pandangan, midriasis, diplopia, dan buta senja, dimana gejala ini dapat sembuh total secara perlahan setelah obat dihentikan segera
  • Efek seperti kuinidin, seperti hipotensi, gangguan konduksi jantung, simtom angina, dan takikardia ventrikular
  • Hipoglikemia
  • Efek lokal iritan pada traktus gastrointestinal menyebabkan rasa mual, muntah, nyeri abdomen dan diare
  • Napas perlahan dan dangkal
  • Perubahan warna urin
  • Pingsan

Pada tahap lanjut, overdosis akan menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, kejang, disritmia, hipotensi, dan henti jantung. Dosis letal kina per oral adalah sekitar 8 gram untuk orang dewasa dan 900 mg untuk anak-anak.[3,4,21,23]

Interaksi Obat

Interaksi obat kina berupa peningkatan interval QT, peningkatan risiko efek samping kina, peningkatan risiko efek samping obat lain, menurunkan efektivitas kina dan obat lain.

Peningkatan Interval QT

Peningkatan interval QT dapat terjadi pada pengunaan kina bersama dengan antiaritmia seperti amiodarone, procainamide, dan sotalol, serta penggunaan bersama dengan antibiotik makrolida, seperti erithromycin dan troleandomycin.

Peningkatan Efek Samping Kina

Terdapat golongan obat yang bekerja sinergis dengan kina, seingga terjadi peningkatan risiko efek samping kina:

  • Antijamur golongan azole seperti ketoconazole

  • H2 antagonis seperti cimetidine dan ranitidine

  • Doksisiklin
  • Ritonavir
  • Asetazolamid
  • Sodium bikarbonat

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping kina.

Peningkatan Efek Samping Obat Lain

Berikut adalah obat yang meningkat risiko efek sampingnya pada penggunaan bersama dengan kina:

  • Heparin
  • Antikoagulan oral seperti warfarin
  • Carbamazepine
  • Debrisoquine
  • Desipramine
  • Dextromethorphan
  • Digoxin
  • Statin
  • Flecainide
  • Metoprolol
  • Paroxetine
  • Phenobarbital
  • Phenytoin

Penurunan Efektivitas Obat

Rifampisin akan meningkatkan metabolic clearance kina sehingga menurunkan efek terapi kina. Sebaliknya, penggunaan antibiotik golongan teofilin seperti aminofilin akan menurun efektivitasnya pada penggunaan bersama dengan kina.[4,15,16,24]

Referensi

3. WHO. Drugs Used in Parasitic Diseases-Second Edition: Quinine. 1995; Available from: http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jh2922e/2.5.2.html.

4. National Center for Biotechnology Information:PubChem Compound Database. Quinine. Apr 2017; Available from: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Quinine#section=Top.

19. Dondorp, A., et al., Artesunate versus quinine for treatment of severe falciparum malaria: a randomised trial. Lancet, 2005. 366(9487): p. 717-25.

21. Drugs.com. Quinine. Apr 2017; Available from: https://www.drugs.com/cdi/quinine.html.

22. WHO. Guidelines for the treatment of malaria. Apr 2015; Third edition:[Available from: http://www.who.int/malaria/publications/atoz/9789241549127/en/.

23. Goldenberg, A.M. and L.F. Wexler, Quinine overdose: review of toxicity and treatment. Clin Cardiol, 1988. 11(10): p. 716-8.

24. Pukrittayakamee, S., et al., Adverse Effect of Rifampin on Quinine Efficacy in Uncomplicated Falciparum Malaria. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 2003. 47(5): p. 1509-1513.

Indikasi dan Dosis Kina
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
    Pemilihan Antibiotik Golongan Bakteriostatik atau Bakterisidal
  • Dosis Terapi Harian atau Intermiten untuk Terapi Antituberkulosis pada Pasien HIV
    Dosis Terapi Harian atau Intermiten untuk Terapi Antituberkulosis pada Pasien HIV
  • Pemberian Antibiotik Sistemik Untuk Abses Kulit dan Jaringan Lunak
    Pemberian Antibiotik Sistemik Untuk Abses Kulit dan Jaringan Lunak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
27 hari yang lalu
Vaksinasi Malaria Musiman Dengan Atau Tanpa Kemoprevensi Malaria Musiman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Malaria masih menjadi tantangan kesehatan pada berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai macam upaya telah diterapkan untuk...
dr. Intan Fajriani
23 April 2022
Live Webinar Alomedika - World Malaria Day : Bedah Buku "Kupas Bahas Ringkas tentang Malaria." Minggu, 24 April 2022. Pukul : 09.00 - 11.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "World Malaria Day : Bedah Buku 'Kupas Bahas Ringkas tentang Malaria."Narasumber : Prof. Dr. dr....
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
09 April 2022
Pencegahan dan Pengendalian Kasus malaria
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
2 Balasan
Ijin Diskusi Senior dan sejawat sekalian,Kami menemukan kasus malaria yg meningkat signifikan hampir 6 bulan di Pulau Gag raja Ampat yg merupakan daerah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.