Efek Samping dan Interaksi Obat Kina
Efek samping kina di antaranya adalah hipotensi yang terutama terjadi pada pemberian per infus sehingga kina harus terlebih dahulu diencerkan ke dalam larutan glukosa. Interaksi obat kina di antaranya terjadi dengan antiaritmia seperti amiodarone dan antibiotik makrolida seperti erithromycin.
Efek Samping
Kina dapat menyebabkan kenaikan sekresi insulin, sehingga terjadi hipoglikemia. Kina juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit seperti hipokalemia. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Tinitus
- Sakit kepala, kepala terasa ringan, atau melayang
- Wajah kemerahan
- Penglihatan kabur
- Perubahan ketajaman pendengaran
- Mual
- Diare
- Keringatan
- Tanda-tanda tersebut di atas sering kali terjadi setelah hari ke-3 pengobatan
Kina juga dapat menyebabkan reaksi idiosinkrasi dengan tanda-tanda berupa:
- Pruritus
- Urtikaria
- Bercak kemerahan pada kulit, atau eritema
- Perdarahan subkutan, atau submukosa
- Edema palpebra, membran mukosa, dan paru
- Hemoglobulinuria (sangat jarang), harus dibedakan dengan komplikasi malaria berat di mana terjadi hemolisis masif, dan hemoglobinemia
Asma (sangat jarang)
Overdosis
Overdosis kina terjadi jika kadar kina pada plasma melebihi 15 mg/L. Tanda-tanda overdosis adalah sebagai berikut:
- Tinitus, penurunan ketajaman pendengaran, dan vertigo
- Tuli permanen dapat terjadi sebagai akibat paparan terhadap dosis toksik obat
- Ambliopia, menyempitnya lapang pandangan, midriasis, diplopia, dan buta senja, dimana gejala ini dapat sembuh total secara perlahan setelah obat dihentikan segera
- Efek seperti kuinidin, seperti hipotensi, gangguan konduksi jantung, simtom angina, dan takikardia ventrikular
- Hipoglikemia
- Efek lokal iritan pada traktus gastrointestinal menyebabkan rasa mual, muntah, nyeri abdomen dan diare
- Napas perlahan dan dangkal
- Perubahan warna urin
- Pingsan
Pada tahap lanjut, overdosis akan menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, kejang, disritmia, hipotensi, dan henti jantung. Dosis letal kina per oral adalah sekitar 8 gram untuk orang dewasa dan 900 mg untuk anak-anak.[3,4,21,23]
Interaksi Obat
Interaksi obat kina berupa peningkatan interval QT, peningkatan risiko efek samping kina, peningkatan risiko efek samping obat lain, menurunkan efektivitas kina dan obat lain.
Peningkatan Interval QT
Peningkatan interval QT dapat terjadi pada pengunaan kina bersama dengan antiaritmia seperti amiodarone, procainamide, dan sotalol, serta penggunaan bersama dengan antibiotik makrolida, seperti erithromycin dan troleandomycin.
Peningkatan Efek Samping Kina
Terdapat golongan obat yang bekerja sinergis dengan kina, seingga terjadi peningkatan risiko efek samping kina:
- Antijamur golongan azole seperti ketoconazole
- H2 antagonis seperti cimetidine dan ranitidine
- Doksisiklin
- Ritonavir
- Asetazolamid
- Sodium bikarbonat
Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping kina.
Peningkatan Efek Samping Obat Lain
Berikut adalah obat yang meningkat risiko efek sampingnya pada penggunaan bersama dengan kina:
- Heparin
- Antikoagulan oral seperti warfarin
- Carbamazepine
- Debrisoquine
- Desipramine
- Dextromethorphan
- Digoxin
- Statin
- Flecainide
- Metoprolol
- Paroxetine
- Phenobarbital
- Phenytoin
Penurunan Efektivitas Obat
Rifampisin akan meningkatkan metabolic clearance kina sehingga menurunkan efek terapi kina. Sebaliknya, penggunaan antibiotik golongan teofilin seperti aminofilin akan menurun efektivitasnya pada penggunaan bersama dengan kina.[4,15,16,24]