Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Efek Samping dan Interaksi Obat Hydroxychloroquine general_alomedika 2021-03-03T15:08:55+07:00 2021-03-03T15:08:55+07:00
Hydroxychloroquine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Hydroxychloroquine

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Efek samping hydroxychloroquine atau hidroksiklorokuin di antaranya berupa retinopati, perpanjangan interval QT, kardiomiopati, depresi sumsum tulang, anemia, leukopenia, trombositopenia, anoreksia, sakit kepala, nyeri abdomen, mual, muntah, rash, alopecia, dan pruritus. Terdapat potensi interaksi obat apabila hidroksiklorokuin digunakan secara bersamaan dengan digoxin, antasida, dan obat-obat aritmogenik.[1,2,14]

Efek Samping

Efek yang tidak diinginkan dari penggunaan hidroksiklorokuin bisa terjadi pada berbagai organ, diantaranya:

  • Mata: retinopati, gangguan lapang pandang dan ketajaman penglihatan, penurunan adaptasi terhadap gelap, gangguan penglihatan warna, perubahan kornea, makulopati, dan degenerasi makular

  • Jantung: kardiomiopati, gangguan konduksi, hipertrofi biventrikular, perpanjangan interval QT yang akan menyebabkan kondisi aritmia ventrikel, dan Torsade de pointes

  • Gangguan sistem imun: urtikaria, angioedema, bronkospasme
  • Gangguan jaringan kulit dan subkutan: ruam kulit, pruritus, kelainan pigmentasi kulit dan selaput lendir, erupsi bulosa termasuk eritema multiform, sindrom Steven-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, fotosensitivitas, dermatitis eksfoliatif, pustulosis eksantematosa
  • Gangguan gastrointestinal: nyeri perut, mual, diare, muntah, yang dapat diatasi dengan mengurangi dosis atau menghentikan pengobatan
  • Gangguan sistem saraf: sakit kepala, pusing, kejang, kelainan ekstrapiramidal seperti distonia, diskinesia, dan tremor
  • Gangguan kejiwaan: psikosis, gelisah, mimpi buruk, dan ide bunuh diri
  • Gangguan telinga dan labirin: vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran
  • Gangguan jaringan ikat dan muskuloskeletal: gangguan sensorimotor, miopati otot rangka, atrofi jaringan otot proksimal
  • Kelainan sistem darah dan limfatik: depresi sumsum tulang, anemia aplastik, leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, hemolisis pada pasien defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (defisiensi G6PD)
  • Gangguan metabolisme dan nutrisi: anoreksia, hipoglikemia, porfiria, penurunan selera makan dan berat badan
  • Gangguan hepatobilier: hasil pemeriksaan fungsi hati yang tidak normal[2,14]

Interaksi Obat               

Terdapat potensi interaksi obat apabila hidroksiklorokuin digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Digoxin: penggunaan bersamaan dengan digoxin dapat meningkatkan kadar digoksin di serum sehingga serum digoksin perlu dimonitor secara berkala

  • Antasida dan kaolin: kedua obat ini dapat menurunkan absorpsi hidroksiklorokuin sulfat, sehingga setidaknya diberikan jeda 2 jam dalam penggunaan obat-obat ini

  • Simetidin: dapat menghambat metabolisme hidroksiklorokuin sulfat sehingga meningkatkan level plasma, karena itu penggunaan bersamaan harus dihindari
  • Insulin dan obat antidiabetes: diperlukan penurunan dosis insulin dan obat antidiabetes lainnya karena hidroksiklorokuin sulfat dapat meningkatkan efek pengobatan hipoglikemia

  • Obat aritmogenik: kemungkinan terjadi peningkatan risiko terjadinya aritmia ventrikular jika hidroksiklorokuin sulfat diberikan bersamaan dengan obat aritmogenik lainnya, seperti amiodaron, azitromisin, atau moksifloksasin
  • Ampisilin: hidroksiklorokuin dapat menurunkan bioavailabilitas ampisilin, sehingga sebaiknya diberikan jeda selama minimal 2 jam di antara penggunaannya

  • Siklosporin: dilaporkan terjadi peningkatan kadar siklosporin serum setelah penggunaan bersama  hidroksiklorokuin sulfat, karena itu perlu dilakukan pemantauan yang ketat terhadap kadar siklosporin dalam serum, dan penghentian hidroksiklorokuin apabila diperlukan

  • Mefloquine: hidroksiklorokuin dapat menurunkan ambang kejang, sehingga penggunaan bersama hidroksiklorokuin sulfat dengan antimalaria lain yang berpotensi menurunkan ambang kejang seperti mefloquine dapat meningkatkan risiko konvulsi[1,2,14]

Referensi

1. Hydroxychloroquine Sulfate. FDA. [online]. Diakses dari: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2007/009768s041lbl.pdf
2. Australian product information, Hydroxychloroquine Sulfate. TGA. [online]. Diakses dari: https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-05655-3
14. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Maret 2020. Hal.63-72

Indikasi dan Dosis Hydroxychloro...
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
    Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
    Ventilasi Mekanik pada Acute Respiratory Distress Syndrome
  • Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19
    Rontgen Toraks Normal tidak Dapat Menyingkirkan COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
18 hari yang lalu
Antihipertensi pada pasien post stroke ICH dengan long COVID-19
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Selamat malam dok, ijin diskusi pasien post COVID gejala berat, kadang batuk dan sesak, terutama bila beraktivitas diluar kegiatan harian.Pasien post koma...
dr. Hudiyati Agustini
25 hari yang lalu
Vaksinasi Malaria Musiman Dengan Atau Tanpa Kemoprevensi Malaria Musiman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Malaria masih menjadi tantangan kesehatan pada berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai macam upaya telah diterapkan untuk...
dr. Intan Fajriani
29 hari yang lalu
Live Webinar Alomedika - World Malaria Day : Bedah Buku "Kupas Bahas Ringkas tentang Malaria." Minggu, 24 April 2022. Pukul : 09.00 - 11.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "World Malaria Day : Bedah Buku 'Kupas Bahas Ringkas tentang Malaria."Narasumber : Prof. Dr. dr....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.