Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Oklusi Arteri Retina Sentral general_alomedika 2022-12-19T12:20:11+07:00 2022-12-19T12:20:11+07:00
Oklusi Arteri Retina Sentral
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Oklusi Arteri Retina Sentral

Oleh :
dr. Ayu Wulansari
Share To Social Media:

Diagnosis oklusi arteri retina sentral atau OARS didapatkan melalui klinis penurunan penglihatan mendadak, tanpa nyeri, seringkali monokular, dapat didahului amaurosis fugax, dan riwayat aterosklerosis atau vaskulitis. Pada pemeriksaan refleks pupil akan ditemukan relative afferent pupillary defect (RAPD). Pemeriksaan funduskopi adalah gold standard, karena akan memberikan gambaran khas, yaitu retina yang pucat dengan cherry red spot.

Anamnesis

Anamnesis sebagai langkah awal harus meliputi riwayat keluhan yang dialami saat ini yaitu terkait oklusi arteri retina, meliputi durasi dan terjadinya penurunan penglihatan, riwayat episode keluhan yang sama sebelumnya, serta gejala oklusi.

Durasi Hilangnya atau Terjadinya Penurunan Tajam Penglihatan

Pada oklusi arteri retina sentral, umumnya ditemukan gejala penurunan tajam penglihatan unilateral yang berat dalam waktu cepat dan mendadak, tanpa ada rasa nyeri. Pada 1–2% kasus dapat ditemukan kejadian oklusi yang terjadi bilateral.[3,8,12,13]

Riwayat Episode Hilang/Gangguan Fungsi Penglihatan Sebelumnya

Sebagian pasien melaporkan adanya kondisi amaurosis fugax yang mendahului terjadinya oklusi, yaitu hilangnya fungsi penglihatan sementara dalam hitungan detik hingga menit, kemudian membaik dengan sendirinya.[3,8,12,13]

Gejala Oklusi

Gejala yang mengindikasikan adanya oklusi disebabkan giant cell arteritis, yaitu nyeri kepala, klaudikasio intermiten, nyeri pada leher, sensasi tidak nyaman di kulit kepala. Gejala-gejala ini dapat berlangsung bersamaan atau mendahului gejala gangguan penglihatan akibat oklusi

Gejala yang mengindikasikan adanya oklusi disebabkan penyakit di arteri karotis, yaitu defisit fungsi motorik/sensorik kontralateral.[3,12,13]

Berikutnya, perlu digali riwayat penyakit kronis lainnya, seperti:

  • Atrial fibrilasi
  • Penyakit tromboembolik, seperti stroke dan sindrom koroner akut

  • Diabetes mellitus
  • Hipertensi
  • Dislipidemia
  • Penyakit kolagen
  • Kanker[14]

Selain itu riwayat kebiasaan merokok dan riwayat konsumsi obat–obatan, khususnya kokain dan kontrasepsi oral, penting juga untuk diketahui. Perlu juga disingkirkan kemungkinan terjadinya defek pada serebral akibat trauma.[14]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada kehilangan penglihatan perlu dilakukan secara komplit dengan menilai neurooftalmik untuk menyempitkan diagnosis banding.

Funduskopi

Pemeriksaan funduskopi pada pupil yang sudah dilatasi akan menunjukkan gambaran khas untuk kasus oklusi arteri retina sentral, yaitu cherry red spot, box-carring, gambaran emboli, dan gambaran lainnya.

Cherry Red Spot:

Cherry red spot, di mana makula terlihat berwarna kemerahan sedangkan area di sekelilingnya terlihat pucat akibat iskemia. Temuan ini mungkin negatif atau hanya terlihat samar–samar apabila funduskopi dilakukan di waktu awal terjadinya obstruksi. Dalam hitungan jam, cherry red spot dan retinal whitening sudah akan terlihat.[3,9,13]

Box–Carring:

Box–carring di mana terlihat segmentasi darah pada arteriol retina akibat aliran darah yang lambat.[3,9,13]

Gambaran Emboli:

Emboli juga dapat terlihat pada 40% kasus. Tampilan emboli yang mengkilat mengindikasikan timbulan kolesterol, warna putih keabuan adalah timbunan platelet, dan putih saja adalah biasanya merupakan emboli akibat material kalsium.[3,9,13]

Gambaran Lainnya:

Temuan lainnya yang dapat menunjang diagnosis OARS adalah retinal arterial attenuation, edema diskus optikus, dan pallor. Pada stadium lanjut, dapat ditemukan adanya atrofi optik.[3,9,13]

Pemeriksaan Visus

Visus pasien dengan OARS bervariasi tergantung derajat obstruksi dan ada tidaknya suplai kolateral dari arteri cilioretinal. Visus saat awal pemeriksaan bisa saja baik, yaitu 20/200. Hal ini karena, pada ⅓ orang, arteri cilioretinal juga memberikan suplai ke fovea yang berperan sebagai central vision. Arteri cilioretinal berasal dari arteri siliaris posterior dan bukan dari arteri sentral retina.

Akan tetapi, pada kebanyakan pasien (74%), justru ditemukan derajat penurunan tajam penglihatan yang cukup berat hingga pasien hanya dapat menghitung jari, bahkan hanya membedakan gelap/terang. Pada pasien ini biasanya juga ditemukan adanya defisit lapang pandang.[3,12,13,25]

Relative Afferent Pupillary Defect (RAPD)

Relative afferent pupillary defect (RAPD) dilakukan untuk mencari defek pada jaras aferen dan sering ditemukan positif pada kasus oklusi arteri retina sentral. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan penlight, kemudian terdapat pupil yang tidak konstriksi saat terpapar cahaya.[3]

Pemeriksaan Fisik Mata

Pemeriksaan fisik mata pada OARS di dapatkan hasil mata tenang. Secara anatomi, pemeriksaan kehilangan penglihatan dilakukan dari anterior mata (refraksi dan tear film) sampai ke posterior (lobus oksipital otak).

Pemeriksaan slit–lamp dapat digunakan untuk mengeksklusi penyebab penurunan tajam penglihatan yang terjadi secara anatomis, seperti abrasi kornea, keratopati, dan ulkus kornea. Akan tetapi, kelainan–kelainan tersebut seringkali disertai dengan mata merah dan nyeri.[3,13]

Tekanan Intraokular

Pemeriksaan tekanan intraokular dilakukan mengingat OARS juga berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular (TIO). Apabila TIO meningkat atau adanya kecurigaan glaukoma neovaskular, maka pemeriksaan lanjutan dengan gonioskopi direkomendasikan. Glaukoma neovaskular cukup jarang terlihat saat stadium akut oklusi arteri retina sentral, tetapi bisa terjadi hingga 4 bulan setelah onset.[3,13]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding oklusi arteri retina sentral adalah penyakit mata dengan gejala penurunan tajam penglihatan yang mendadak dan tanpa adanya nyeri.[9]

Retinopati Purtscher dan Retinopati seperti Purtscher

Retinopati Purtscher dapat berkaitan dengan trauma kepala yang berat, trauma tumpul toraks primer, dan beberapa penyakit nontraumatik. Pada funduskopi dapat ditemukan bercak putih multipel pada retina dan perdarahan retina.

Retinopati seperti purtscher dapat terjadi pada beberapa kondisi, seperti pankreatitis akut, embolisasi lemak, emboli cairan ketuban, preeklampsia, dan sindrom hemolysis, elevated liver enzyme level, and low platelet level (HELLP).[14]

Degenerasi Makula

Degenerasi makula juga menunjukkan manifestasi penurunan tajam penglihatan tanpa gejala peradangan. Akan tetapi, pada degenerasi makula biasanya keluhan timbul secara perlahan dan berhubungan dengan usia lanjut. Pada funduskopi akan tampak lesi drusen pada makula yang berbentuk deposit multipel kekuningan di bawah retina.[14]

Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis oklusi arteri retina sentral. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemeriksaan perlu dilakukan secara tepat dan cepat sehingga tidak menunda terapi.

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah penanda inflamasi, yaitu erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau laju endap eritrosit (LED), c-reactive protein (CRP), dan hitung trombosit.

Selain itu, pada pasien usia di bawah 50 tahun tanpa faktor risiko vaskular yang jelas, pemeriksaan skrining hiperkoagulabilitas untuk deteksi defisiensi protein C dan S, antibodi antifosfolipid, dan pemeriksaan penyakit autoimun perlu dilakukan.[3,12,14]

Pemeriksaan apusan darah tepi dapat dilakukan apabila ada kecurigaan adanya anemia sel sabit. Pemeriksaan kadar gula darah dan profil lipid juga menunjang kemungkinan terjadinya emboli atau trombus.[3,12,14]

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan pencitraan perlu dilakukan pada OARS untuk menentukan derajat keparahan dan luasnya oklusi.

Color Fundus Photography:

Fotografi fundus digunakan untuk mendokumentasi derajat keparahan oklusi arteri retina sentral berdasarkan temuan khas di retina, ukuran kaliber pembuluh darah, adanya tanda–tanda perdarahan, dan kemungkinan adanya neovaskularisasi.

Optical Coherence Tomography (OCT):

Pemeriksaan OCT bertujuan untuk memberikan gambaran jaringan retina berupa ketebalan, struktur lapisan vitreoretina, dan dapat mendeteksi adanya kemungkinan kelainan makula yang menyertai kejadian oklusi arteri retina sentral.

Pada oklusi arteri stadium akut dapat ditemukan whitening dan penebalan pada lapisan dalam retina, serta edema retina. Sebaliknya pada stadium lanjut atau kronis, pada mikrostruktur lapisan retina terlihat terjadi penipisan dan atrofi.[3,5]

Sumber Gambar: Openi, 2013.

 Gambar 2. Gambaran OCT Oklusi Arteri Retina Sentral. Sumber: Openi, 2013.

Fluorescein and Indocyanine Green Angiography:

Angiografi dengan agen fluoresen atau green indocyanine membantu dalam memperlihatkan adanya perubahan aliran darah retina dan koroid. Pada kasus oklusi arteri retina sentral, didapatkan adanya keterlambatan pengisian (delay) arteri di retina.

Selain itu, pemeriksaan angiografi juga dapat memberikan gambaran derajat atau perkiraan luas area yang mengalami iskemia.[3,10,12]

Ultrasonografi (USG):

Ultrasonografi (USG) B–scan dapat menjadi salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis adanya oklusi arteri retina sentral pada pasien dengan kekeruhan pada media di anteriornya seperti katarak atau perdarahan vitreus.

Salah satu metode sonografi terbaru, dinamakan ocular color-coded duplex sonography (OCCS) dapat secara langsung digunakan untuk memeriksa arteri retina sentralis. Pemeriksaan ini dapat membedakan etiologi oklusi dengan visualisasi spot sign (khas pada OARS nonarteritik oleh karena emboli) dan analisis aliran pembuluh darah menggunakan doppler.

Pemeriksaan ini merupakan poin penting untuk manajemen OARS, sehingga sebaiknya tersedia di instalasi gawat darurat untuk mempercepat diagnosis. Sementara itu, USG duplex arteri karotis dapat menunjukkan adanya proses aterosklerosis.[16,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

3. American Academy of Ophthalmology. Retinal and Ophthalmic Artery Occlusions Preferred Practice Pattern. AAO: Elsevier Inc. 2016. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2016.09.024
5. Shuai Yang, Xiaoqiang Liu, Hui Li, Jing Xu, et al. Optical Coherence Tomography (OCT) Angiography of Acute Retinal Occlusion. BMC Ophthalmol. 2019;19(1):147. DOI: 10.1186/s12886-019-1152-8
8. Tobalem S, Schutz JS, Chronopoulos A. Central Retinal Artery Occlusion - Rethinking Retinal Survival Time. BMC Ophthalmol. 2018;18(1):101. DOI: 10.1186/s12886-018-0768-4
9. Varma DD, Cugati S, Lee AW, Chen CS. A review of central retinal artery occlusion: clinical presentation and management. Eye (Lond). 2013;27(6):688–697. DOI: 10.1038/eye.2013.25
10. Hongxia Gong, Qiuying Song, Lanhui Wang. Manifestations of CRAO Revealed by FFA are Associated With Degree of Visual Loss. Exp Ther Med. 2016;11(6)2420-24. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4888044/
12. American Society of Retina Specialists. Retinal Artery Occlusion. 2017. https://www.asrs.org/content/documents/fact-sheet-29-retinal-artery-occlusion.pdf
13. American Academy of Ophthalmology. Diagnosis and Management of Central Retinal Artery Occlusion. AAO: Eyenet Magazine. 2017. https://www.aao.org/eyenet/article/diagnosis-and-management-of-crao
14. Medscape. Central Retinal Artery Occlusion. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1223625-overview#a6
16. Max N, Michael G, Frank W, Klaus-Heiko W, et al. Retrobulbar Spot Sign Predicts Thrombolytic Treatment Effects and Etiology in CRAO. Stroke. 2015;46:2322-24. https://www.ahajournals.org/doi/pdf/10.1161/STROKEAHA.115.009839
17. M, Barinka F, Torka E, Altmann M, et al. Ocular Color Coded Sonography - A promising tool for Neurologists and Intensive Care Physicians. Ultraschall Med. 2014;35(5):422-31. DOI: 10.1055/s-0034-1366113
25. Mac Grory, Brian, et al. “Management of Central Retinal Artery Occlusion: A Scientific Statement from the American Heart Association.” Stroke, vol. 52, no. 6, 2021, https://doi.org/10.1161/str.0000000000000366

Epidemiologi Oklusi Arteri Retin...
Penatalaksanaan Oklusi Arteri Re...
Diskusi Terkait
Anonymous
13 Juli 2022
Pasien lansia dengan presbiopia apakah perlu dilakukan tes jeager
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya teman sejawat..Pada pasien lansia kabur dalam membaca apa perlu dilakukan tes jeager? Atau mengikuti ketentuan kekuatan lensa yang sudah...
Anonymous
21 Oktober 2021
Pasien dengan corpus alienum pada bagian kornea mata
Oleh: Anonymous
13 Balasan
Selamat siang alo dokter. Izin pertanya, saya saat jaga diklinik beberapa kali mendapatkan pasien dgn corpus alienum pada bagian kornea mata. Saya sudah...
dr.Roshni Manwani
09 Agustus 2021
Sekolah online saat pandemi, bagaimana menjaga kesehatan mata anak - Mata Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
2 Balasan
Alo Dr. Utami, Sp.M, Untuk kondisi seperti saat ini yang sekolah pun online, apakah saran dokter untuk anak-anak 5 tahun keatas menjaga kondisi mata mereka?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.