Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Abrasi Kornea general_alomedika 2021-05-21T13:38:35+07:00 2021-05-21T13:38:35+07:00
Abrasi Kornea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Abrasi Kornea

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Abrasi kornea merupakan trauma tumpul pada kornea yang mengenai lapisan epitel sehingga menyebabkan rasa nyeri hebat pada mata. Abrasi kornea dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme, seperti trauma langsung, benda asing, lensa kontak, dan erosi berulang. Insidensi terjadinya abrasi kornea di dunia adalah 1,57% setiap tahunnya. Abrasi kornea merupakan salah satu penyebab tersering dari keluhan mata merah setelah konjungtivitis dan perdarahan subhemoragik dan menjadi penyebab tersering kondisi mata yang datang ke unit gawat darurat.[1-4]

Abrasi kornea perlu dicurigai apabila pasien datang dengan keluhan nyeri mendadak pada mata, mata berair, sensitif terhadap cahaya, dan terutama terdapat riwayat trauma pada mata. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan adanya eritema konjungtiva, pembengkakan kelopak mata, mata berair, blefarospasme, dan defek kornea. Pemeriksaan fisik disertai dengan pemeriksaan eversi kelopakmata untuk melihat adanya benda asing dan pemeriksaan tajam penglihatan.

Sumber: J Heilman, Wikimedia commons, 2017. Abrasi kornea yang terlihat menggunakan pewarnaan fluoresein. Sumber: J Heilman, Wikimedia commons, 2017.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan dengan pewarnaan fluorescein, slit lamp biru kobalt atau lampu ultraviolet. CT scan orbita dapat dilakukan bila dicurigai terdapat trauma penetrasi ke bola mata atau benda asing intraokular.

Penatalaksanaan abrasi kornea yang dapat dilakukan adalah pengambilan benda asing serta penggunaan obat-obatan berupa antibiotik dan analgesik topikal. Siklopegik topikal dapat diberikan bila terjadi spasme otot siliaris atau inflamasi intraokular. Anestetik topikal berpotensi untuk mengatasi nyeri hebat yang tidak terkontrol dengan penggunaan analgesik topikal. Walau demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanannya.

Penggunaan safety goggles disarankan pada orang yang berada pada lingkungan yang berisiko, seperti pekerja logam, besi, dan otomotif.

Prognosis pasien baik asalkan ditangani segera sebelum terjadi komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi adalah keratitis bakterialis, ulkus kornea, iritis traumatik, dan sindrom erosi berulang.[3-6]

Referensi

1. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakulas Kedokteran Universitas Indonesia;2014.
2. BMJ Best Practice. Corneal Abrasions. 2018. [cited 2018 November 9]. Available from: https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/500
3. Willmann D, melanson SW. Corneal Injury. StatPearls NCBI. 2017:1-5.
4. Verma A, Khan FH. Corneal Abrasion.2017.[cited 2018 November 9]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1195402-overview
5. Laila W. Characteristics and management of pediatric ocular trauma. Ophthalmology Indonesia. 2015:74-79.
6. Wipperman JL, Dorsch JN. Evaluation and management of corneal abrasions. American Academy of Family Physicians. 2013; 87(2):115-122.

Patofisiologi Abrasi Kornea

Artikel Terkait

  • Efektifitas dan Keamanan Penggunaan Anestetik Topikal pada Abrasi Kornea
    Efektifitas dan Keamanan Penggunaan Anestetik Topikal pada Abrasi Kornea
  • Penggunaan Kortikosteroid Topikal pada Keratitis Bakterialis
    Penggunaan Kortikosteroid Topikal pada Keratitis Bakterialis
  • Eye Patch Tidak Diindikasikan pada Abrasi Kornea
    Eye Patch Tidak Diindikasikan pada Abrasi Kornea
Diskusi Terkait
Anonymous
09 Juni 2021
Mata silau - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Utami, ijin untuk bertanya. Terdapat seorang pasien anak laki2 usia 10 tahun dengan keluhan mata silau saat bangun pagi sampai anak menjerit2...
dr. Wiji Hastuti
11 September 2018
Tata laksana serpihan biji besi di mata
Oleh: dr. Wiji Hastuti
3 Balasan
dok, tatalaksana terkena serpihan biji besi di kornea bagaimana ya dok?btk
dr. Priskila Kristiawan
06 September 2018
kornea mata terkena percikan lem superglue
Oleh: dr. Priskila Kristiawan
2 Balasan
hai dok saya mau konsul.Pasien ibu2 usia 50 tahun mata kiri terkena percikan lem cina 3 jam sebelum dtg ke dokter. ada bekas lem yg sudah mengeras di bagian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.