Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gagal Ginjal Akut general_alomedika 2022-02-24T11:49:29+07:00 2022-02-24T11:49:29+07:00
Gagal Ginjal Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gagal Ginjal Akut

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Diagnosis gagal ginjal akut (acute kidney injury) dapat ditentukan oleh keluaran urin (urine output) dan/atau kreatinin darah. Anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lain juga diperlukan untuk melihat penyebab, progresivitas, faktor risiko dan komplikasi yang timbul.

Anamnesis

Pada anamnesis terkait gagal ginjal akut, dokter harus menanyakan mengenai tanda dan gejala, serta menggali kemungkinan penyebab dan faktor risiko.

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang perlu ditanyakan pada pasien adalah:

  • Gangguan berkemih, misalnya frekuensi berkemih yang kurang, hematuria, adanya edema, atau gejala obstruksi saluran kemih
  • Cepat lelah
  • Penurunan berat badan
  • Gatal
  • Anoreksia
  • Gangguan tidur

Anamnesis Penyebab dan Faktor Risiko

Hal-hal berikut juga perlu ditanyakan untuk menggali kemungkinan penyebab dan faktor risiko gagal ginjal akut pada pasien:

  • Ada tidaknya kurang cairan akibat muntah, diare dan hidrasi yang kurang
  • Penggunaan obat-obatan nefrotoksik (contoh: OAINS dan aminoglikosida)
  • Perdarahan, termasuk hemoptisis, dan/atau transfusi
  • Riwayat hipertensi, penyakit jantung, diabetes, gangguan hati, obesitas
  • Riwayat infeksi tenggorokan atau kulit sebelumnya
  • Mencari sumber infeksi penyebab sepsis (bila ada)
  • Riwayat operasi besar dan jantung
  • Riwayat penggunaan kontras untuk studi radiografi[4,11]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada gagal ginjal akut mencakup pemeriksaan tanda vital, mata, dada, abdomen, serta kulit dan ekstremitas.

Tanda Vital

Pada gagal ginjal akut, dapat ditemui kelainan tanda vital sebagai berikut:

  • Hipertensi
  • Hipotensi ortostatik
  • Takikardia
  • Peningkatan suhu tubuh (demam)

Mata

Waspadai penyebab autoimun jika didapatkan gejala seperti uveitis dan mata kering. Pada funduskopi, dapat ditemukan retinopati yang dapat disebabkan karena diabetes mellitus atau hipertensi. Kemungkinan penyebab lain dapat dilihat dari ada tidaknya sklera ikterik dan band keratopathy.

Dada

Pada inspeksi, lihat ada tidaknya spider angioma atau dilatasi vena jugular. Pada auskultasi, bisa terdapat bunyi jantung S3 atau ronki basah yang mengarah ke edema paru.

Abdomen

Pada abdomen, perhatikan kemungkinan kelainan fisik sebagai berikut:

  • Ascites, caput medusae
  • Massa yang pulsatil atau bising yang mengarah ke ateroemboli
  • Nyeri abdomen dan/atau nyeri ketuk pada angulus costovertebralis
  • Massa abdomen bawah

Dokter juga perlu melakukan pemeriksaan digital rektum (digital rectum examination) untuk melihat ada tidaknya pembesaran prostat, baik yang mengarah kepada pembesaran prostat jinak maupun kanker prostat.

Kulit dan Ekstremitas

Pada inspeksi, bisa didapatkan livedo reticularis, edema perifer, atau ruam-ruam di kulit dan ekstremitas pasien.[4,12]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding gagal ginjal akut adalah:

  • Gangguan metabolik:

    • Azotemia
    • Ketoasidosis diabeticum
    • Asidosis metabolik
    • Gangguan elektrolit

  • Penyakit ginjal kronis
  • Glomerulonefritis akut
  • Sindrom hemolitik uremik
  • Hipertensi emergensi
  • Gangguan jantung
  • Henoch-Schonlein Purpura
  • Obstruksi saluran kemih[4]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan hematologi, serologi, dan urinalisis.

Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan hematologi yang dilakukan untuk gagal ginjal akut berupa pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, biomarker, dan sediaan apus darah tepi. Fungsi ginjal kreatinin merupakan pemeriksaan yang harus diperiksa sebagai bagian dari kriteria diagnosis gagal ginjal akut. Pada sediaan apus darah tepi, dapat ditemukan schistocytes atau formasi Rouleaux. Schistocytes mengindikasikan kemungkinan terjadinya hemolitik anemia pada sindrom hemolitik uremik dan purpura trombotik trombositopenik sedangkan formasi Rouleaux dapat ditemukan pada multiple myeloma.

Biomarker yang berhubungan dengan gagal ginjal akut adalah:

  • Cystatic C: untuk melihat fungsi filtrasi glomerulus
  • Neutrophil gelatinase-associated lipocalin (NGAL): digunakan pada pasien yang menjalani operasi cardiopulmonary bypass grafting (CABG) untuk melihat adanya kerusakan tubulus ginjal

  • Kidney injury module-1 (KIM-1), n-acetyl-b-D-glucosaminidase (NAG, dan liver fatty acid-binding protein (L-FAB): ketiga biomarker ini juga bermanfaat untuk melihat adanya kerusakan tubulus

  • Insulin-like growth factor binding protein 7 (IGFBP-7): biomarker ini mencerminkan stress pada tubulus

  • Interleukin-18: biomarker inflamasi pada ginjal.

Pemeriksaan Serologi

Pemeriksaan serologi yang dapat dilakukan untuk diagnosis gagal ginjal akut:

  • Level komplemen
  • ANA (Antinuclear antibody)

  • ASO (Antistreptolysin)

  • ANCA (Antineutrophil cytoplasmic antibody)

  • Anti-GBM (Anti-glomerular basement membrane)

Urinalisis

Pada urinalisis, hal-hal berikut harus diperhatikan:

  • Keluaran urin (urine output)

  • Fraksi ekskresi dari natrium dan urea (FENa / fractional excretion of sodium and urea)

  • Albuminuria dan proteinuria
  • Hematuria
  • Sedimen urin

Hasil fraksi eksreksi natrium dan urea kurang dari 1% mengindikasikan etiologic prerenal sedangkan hasil lebih dari 2% mengindikasikan penyebab intrarenal. Walau demikian, hasil ini tidak akurat pada pasien yang sedang menggunakan diuretik.[4,12,13]

Pencitraan

Pencitraan yang dapat dilakukan untuk gagal ginjal akut berupa ultrasonografi abdomen, CT-scan atau MRI, serta angiografi aortorenal.

Ultrasonografi berguna untuk melihat adanya gangguan ginjal seperti ukuran yang mengecil, obstruksi saluran kemih, dan hidronefrosis. Ultrasonografi abdomen juga bermanfaat untuk menilai liver dan abdomen pasien.

Jika pada hasil ultrasonografi ditemukan kecurigaan obstruksi, lakukan CT-scan atau MRI untuk evaluasi lebih lanjut. Angiografi aortorenal dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan gangguan vaskular ginjal seperti contohnya pada stenosis arteri renalis.[4,12]

Biopsi

Biopsi dapat dilakukan pada kecurigaan gagal ginjal akut renal. Untuk itu, singkirkan terlebih dahulu kemungkinan penyebab prerenal dan pasca renal dari gagal ginjal akut[12].

Klasifikasi Gagal Ginjal Akut

Terdapat 2 klasifikasi besar untuk gagal ginjal akut, yaitu kriteria RIFLE dan kriteria dari kidney disease: improving global outcomes (KDIGO):

Stadium Kreatinin Serum Keluaran urin
1 1.5 – 1.9 kali nilai dasar, atau peningkatan ≥ 0.3 mg/dL < 0.5 mL/kgBB/jam selama 6 – 12 jam
2 2.0 – 2.9 kali nilai dasar < 0.5 mL/kgBB/jam selama ≥ 12 jam
3

3.0 kali nilai dasar, atauPeningkatan kreatinin serum ≥ 4.0 mg/dL, atau

Permulaan dimulai terapi pengganti ginjal, atau

Pada pasien < 18 tahun,penurunan LFG < 35 mL/menit per 1.73 m2

< 0.3 mL/kgBB/jam selama ≥ 24 jam, atau anuria selama ≥ 12 jam
LFG: Laju Filtrasi Glomerulus

Tabel 4. Klasifikasi gagal ginjal akut dari KDIGO Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury (2012).[1]

Stadium Kreatinin Serum atau LFG Keluaran urin
Risk Kreatinin 1.5 kali nilai dasar, atau > 25% penurunan LFG < 0.5 mL/kgBB/jam selama 6 jam
Injury Kreatinin 2.0 kali nilai dasar, atau > 50% penurunan LFG < 0.5 mL/kgBB/jam selama 12 jam
Failure Kreatinin 3.0 kali nilai dasar, atau > 75% penurunan LFG, atau kreatinin > 4.0 mg/dL dengan peningkatan akut 0.5 mg/dL < 0.3 mL/kgBB/jam selama 24 jam, atau anuria selama 12 jam
Loss Kehilangan fungsi ginjal selama > 4 minggu
ESKD

End stage kidney disease (penyakit ginjal tahap akhir) selama > 3 bulan

LFG: laju filtrasi glomerulus; ESKD: end stage kidney disease

Tabel 5. Kriteria RIFLE untuk gagal ginjal akut.[2]

Referensi

4. Emedicine. Acute Kidney Injury. Updated: 13-Jan 2017. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/243492-overview#a5
11. National Clinical Guideline Centre (UK). Acute Kidney Injury: prevention, detection and management up to the point of renal replacement therapy, 2013.
12. Rahman M, Shad F, Smith MC. Acute kidney injury: a guide to diagnosis and management. Am fam physician, 2012;86(7):631-639
13. Osterman M, Joannidis M. Acute kidney injury 2016: diagnosis and diagnostic workup. Critical care, 2016;20:299.

Epidemiologi Gagal Ginjal Akut
Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
    Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
  • Diagnosis Gagal Ginjal Akut dengan Menggunakan Kidney Injury Molecule (KIM)-1
    Diagnosis Gagal Ginjal Akut dengan Menggunakan Kidney Injury Molecule (KIM)-1
  • Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
    Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 November 2021
Pilihan Analgetik Pasien Gagal Ginjal Akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian ketorolac im 30mg aman diberikan untuk pasien gejala gagal ginjal akut ? drugs of choise analgetik untuk gagal ginjal akut atau ckd apa dok?
dr. Hudiyati Agustini
21 September 2021
Polifarmasi pada penderita penyakit ginjal kronis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Pringgo SpPD, pada lansia >70 thn, dengan riwayat stroke, hipertensi, DM, dan dislipidemia yang telah mendapatkan polifarmasi. Hasil pemeriksaan lab...
Anonymous
18 September 2021
Penggunaan natrium bikarbonat pada pasien dengan Gagal ginjal akut
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya terkait penggunaan natrium bikarbonat pada pasien AKI dd CKD.Apakah penggunaan natrium bikarbonat pada pasien² tersebut yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.