Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut general_alomedika 2021-10-15T13:56:41+07:00 2021-10-15T13:56:41+07:00
Gagal Ginjal Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Penatalaksanaan gagal ginjal akut (acute kidney injury) bersifat suportif, yaitu perbaikan cairan, tekanan darah, elektrolit dan terapi pengganti ginjal.

Prinsip pengobatan dari gagal ginjal akut dapat dilakukan menurut rekomendasi dari Kidney disease: improving global outcomes (KDIGO) berdasarkan stadium penyakitnya.[1]

Tata Laksana AKI KDIGO

Selain yang diberi tanda*, terdapat gradasi peningkatan prioritas seiring peningkatan stadium gagal ginjal akut.

Dalam pengobatan gagal ginjal akut, penyebab harus dicari dan dilakukan tata laksana terhadap penyebab tersebut. Pengobatan bersifat suportif dan sampai sejauh ini belum ditemukan pengobatan terapeutik. Beberapa modalitas pengobatan gagal ginjal akut tanpa terapi pengganti ginjal adalah hidrasi, perbaikan tekanan darah, perbaikan kadar elektrolit, diet dan kontrol gula darah.[1,4]

Perbaikan Status Cairan

Bila terdapat kekurangan cairan pada pasien dengan risiko atau sudah mengalami gagal ginjal akut, sebaiknya resusitasi dilakukan dengan cairan kristaloid isotonik seperti cairan salin normal dan ringer laktat. Pengobatan dengan diuretik tidak disarankan untuk mencegah gagal ginjal akut, kecuali bila terbukti adanya kelebihan cairan tubuh. Furosemid digunakan untuk mengeluarkan cairan pada saat ginjal masih berespon dengan obat ini. Respon ginjal terhadap furosemid dapat dikatakan sebagai tanda prognosis yang baik.

Perbaikan Tekanan Darah

Perbaikan tekanan darah dilakukan dengan target mean arterial pressure minimal 65 mmHg. Penggunaan dopamine dalam dosis rendah (≤ 5 mcg/kgBB/menit) tidak dianjurkan karena hanya memberikan efek sementara perbaikan fisiologis ginjal dan tidak memberikan keuntungan klinis berikutnya.[14]

Perbaikan Kadar Elektrolit dan Keseimbangan Asam Basa

Hiperkalemia berat (≥ 6.5 mmol/L) atau dengan perubahan EKG (contoh: gelombang T tinggi) dapat diberikan 5-10 unit insulin dengan dextrose agar terjadi pergerakan kalium ke intrasel. Kalsium glukonas (10 mL pada konsentrasi 10%) diberikan dalam 5 menit secara intravena, digunakan untuk stabilisasi membran sel dan menurunkan risiko aritmia. Hiperkalemia juga dapat diatasi dengan penggunaan sodium polystyrene sulfonate atau furosemide.

Gagal ginjal akut juga dapat menyebabkan asidosis yang perlu dikoreksi dengan menggunakan bikarbonat.

Diet dan Kontrol Gula Darah

Pasien harus merestriksi asupan kalori dan protein. Total energi yang disarankan untuk diberikan adalah 20 – 30 kkal/kgBB/hari. Total protein yang disarankan untuk diberikan:

  • 0.8 – 1.0 gr/kgBB/hari pada gagal ginjal akut tanpa dialisis
  • 1.0 – 1.5 gr/kgBB/hari pada gagal ginjal akut dengan atau memerlukan dialisis
  • Maksimum 1.7 gr/kgBB/hari pada gagal ginjal akut dengan continous renal replacement therapy (CRRT)

Pasien juga harus membatasi asupan garam dan cairan. Pada pasien yang mengalami hiperkalemia, pasien juga harus menjalani diet rendah kalium.

Hemodialisis

Terapi pengganti ginjal seperti cuci darah pada gagal ginjal akut dilakukan secara segera (cito) apabila terdapat kondisi gagal ginjal akut yang mengancam nyawa, seperti:

  • Kelebihan cairan yang tidak dapat ditangani dengan obat-obatan
  • Asidosis yang tidak dapat ditangani dengan obat-obatan
  • Perikarditis atau pleuritis uremikum
  • Keracunan dan intoksikasi, seperti keracunan lithium dan intoksikasi alkohol

Gagal ginjal akut umumnya reversibel sehingga hemodialisis dapat dihentikan bila sudah tidak diperlukan lagi.[1,4]

Pencegahan Gagal Ginjal Akut

Pada pasien neonatus dengan asfiksia perinatal yang berat dan risiko tinggi menjadi gagal ginjal akut, direkomendasikan digunakan teofilin dosis tunggal.

Pasien dengan risiko tinggi gagal ginjal akut, terutama pasien dengan riwayat gagal ginjal akut sebelumnya, perlu menghindari obat-obat nefrotoksik, misalnya:

  • Aminoglikosida
  • Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS)
  • Obat-obatan kemoterapi untuk kanker
  • Radiokontras

Gagal ginjal akut akibat kontras dapat dicegah menggunakan statin. 1 dari 28 pasien yang diberikan profilaksis dengan statin akan terhindar dari gagal ginjal akut saat mendapat kontras.

Referensi

1. KDIGO. KDIGO Clinical Practice for Acute Kidney Injury. Kidney International Supplements, 2012;2(4)
4. Emedicine. Acute Kidney Injury. Updated: 13-Jan 2017. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/243492-overview#a5
14. Friedrich JO, Adhikari N, Herridge MS, Beyene J. Meta-analysis: low-dose dopamine increase urine output but does not prevent renal dysfunction or death. Ann Intern Med, 2005;142(7):510-524

Diagnosis Gagal Ginjal Akut
Prognosis Gagal Ginjal Akut

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
    Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
  • Diagnosis Gagal Ginjal Akut dengan Menggunakan Kidney Injury Molecule (KIM)-1
    Diagnosis Gagal Ginjal Akut dengan Menggunakan Kidney Injury Molecule (KIM)-1
  • Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
    Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 November 2021
Pilihan Analgetik Pasien Gagal Ginjal Akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian ketorolac im 30mg aman diberikan untuk pasien gejala gagal ginjal akut ? drugs of choise analgetik untuk gagal ginjal akut atau ckd apa dok?
dr. Hudiyati Agustini
21 September 2021
Polifarmasi pada penderita penyakit ginjal kronis - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO dr. Pringgo SpPD, pada lansia >70 thn, dengan riwayat stroke, hipertensi, DM, dan dislipidemia yang telah mendapatkan polifarmasi. Hasil pemeriksaan lab...
Anonymous
18 September 2021
Penggunaan natrium bikarbonat pada pasien dengan Gagal ginjal akut
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya ingin bertanya terkait penggunaan natrium bikarbonat pada pasien AKI dd CKD.Apakah penggunaan natrium bikarbonat pada pasien² tersebut yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.