Prognosis Atresia Ani
Atresia ani memiliki prognosis yang baik selama segera ditangani dan tidak terjadi komplikasi pasca operasi.
Komplikasi
Konstipasi merupakan sekuele pasca bedah yang paling sering terjadi. Insidensi terjadinya konstipasi pasca bedah pada penderita atresia ani adalah 8,3 - 28,6 %. Penelitian lain menunjukkan tingkat konstipasi sebesar 42%. Konstipasi mempengaruhi kualitas hidup jangka panjang penderita atresia ani. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah prolaps dan striktur kolostomi, peritonitis, dehisensi luka operasi, inkontinensia feses dan inkontinensia urin.[2,17,18]
Prognosis
Prognosis atresia ani dipengaruhi oleh jenis atresia ani dan kelainan penyerta. Atresia ani letak rendah memiliki tingkat mortalitas lebih rendah dan morbiditas yang tinggi dibandingkan atresia ani letak tinggi. Angka kesintasan (overall survival rate) atresia ani adalah sebesar 84%. Kesintasan atresia ani yang disertai anomali esofagus lebih rendah yaitu sebesar 43%, sementara atresia ani yang disertai anomali saluran gastrointestinal sebesar 67%, saluran genitourinaria 80%, jantung 61%, skeletal 76% dan lainnya 79%.[2,19]