Doctor icon

Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tindakan Enema general_alomedika 2022-04-07T09:47:53+07:00 2022-04-07T09:47:53+07:00
Tindakan Enema
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Tindakan Enema

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Tindakan Enema merupakan prosedur minimal invasif dengan cara memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus. Cairan yang digunakan mudah didapat dan aman untuk digunakan. Tujuan tindakan ini untuk merangsang mekanisme peristaltik kolon sehingga merangsang buang air besar.

Pemeriksaan Enema merupakan prosedur tindakan medis dengan cara memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus. Prosedur ini merupakan prosedur tindakan medis dengan minimal invasive dengan cara memasukkan cairan tertentu melalui anus yang mudah dan aman untuk digunakan. Tujuan dilakukan prosedur ini adalah untuk merangsang mekanisme peristaltik sehingga memudahkan untuk buang air besar. Pada usia tua seringkali terjadi konstipasi yang berlarut larut yang kemudian dapat  menyebabkan terjadinya impaksi feses atau tinja kering dan keras yang menumpuk di rektum. Apabila impaksi feses tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menyebabkan terjadinya fecoliths atau feses keras seperti batu. Meski terdengar sepele namun impaksi feses akan berdampak langsung kepada penurunan kualitas hidup khususnya pada pasien usia lanjut.[1-3]

Tindakan Enema-min

Tindakan enema diindikasikan pada berbagai kondisi seperti tatalaksana kasus konstipasi, tatalaksana persiapan tindakan kolonoskopi hingga yang masih menjadi perdebataan saat ini yakni penggunaan enema sebagai prosedur preoperatif maupun sebagai persiapan menjelang persalinan. Selain itu tindakan enema dapat berguna untuk mencari penyebab terjadinya nyeri abdomen yang mengancam nyawa salah satunya appendicitis. Selain digunakan untuk penegakan diagnosa terkait nyeri abdomen tindakan medis ini dapat juga berfungsi sebagai penentu tatalaksana selanjutnya sehingga dapat diberikan terapi yang adekuat. Selain itu

Sebelum melakukan prosedur enema hal terpenting yang dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan informasi secara jelas pada pasien terkait prosedur enema, membersihkan peralatan seperti merendam enema dengan air hangat, mencuci tangan dengan tepat serta menyediakan ruangan yang nyaman dan  menutup ruangan sehingga pasien dapat merasa nyaman dan menjaga privasi pasien.[1,6-9]

Referensi

1. Setya A, Mathew G, Cagir B. Fecal Impaction. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448094/
2. Chumpitazi, C. E., Henkel, E. B., Valdez, K. L., & Chumpitazi, B. P. (2016). Soap Suds Enemas Are Efficacious and Safe for Treating Fecal Impaction in Children With Abdominal Pain. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition, 63(1), 15–18. https://doi.org/10.1097/MPG.0000000000001073
3. Mitchell, Aby. (2019). Administering an enema: indications, types, equipment and procedure. British Journal of Nursing. 28. 154-156. 10.12968/bjon.2019.28.3.154.
4. Ori Y, Rozen-Zvi B, Chagnac A, et al. Fatalities and severe metabolic disorders associated with the use of sodium phosphate enemas: a single center's experience. Arch Intern Med 2012; 172:263.
5. Mendoza J, Legido J, Rubio S, Gisbert JP. Systematic review: the adverse effects of sodium phosphate enema. Aliment Pharmacol Ther 2007; 26:9.updated 2021
6. Ertas IE., Ince O., Emirdar V., et al. Influence of preoperative enema application on the return of gastrointestinal function in elective Cesarean sections: a randomized controlled trial. 2021. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 34:11, 1822-1826, DOI: 10.1080/14767058.2019.1651264
7. Lee Seokyoun et al. SAGE Open Medical Case Reports Volume 8: 1–5 © The Author(s) 2020 Article reuse guidelines: sagepub.com/journals-permissions DOI: 10.1177/2050313X20938251 https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/2050313X20938251
8. ROWASA mesalamine Rectal suspension Enema 4.0 grams/unit (60mL). Meda Pharmaceuticals Inc. 2020. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2020/019618s026lbl.pdf
9. Dougherty L, Lister S, Oram AW (editors). The Royal Marsden NHS foundation Trust (2021). The Royal Marsden Manual of Clinical Nursing procedures 9th edition. Wiley.London. ISBN: 978-1-118-74667-7

Indikasi Tindakan Enema
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 20 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 14 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.