Etiologi Syok Hipovolemik
Etiologi syok hipovolemik dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu yang diakibatkan oleh trauma dan nontrauma. Syok hipovolemik yang disebabkan oleh non trauma adalah hilangnya cairan tubuh dengan kekurangan asupan cairan maupun perdarahan yang tidak diakibatkan oleh trauma. Berbeda dengan syok hipovolemik nontrauma, syok hipovolemik akibat trauma disebabkan oleh trauma dengan adanya major soft tissue injury.
Thomas Standl et al. menuliskan beberapa subtipe dari syok hipovolemik. Subtipe tersebut adalah sebagai berikut:
Traumatic hemorrhagic shock: syok hipovolemik yang berasal dari perdarahan akut dengan soft tissue injury dengan tambahan pelepasan aktivator imun sistem
-
Hemorrhagic shock: syok hipovolemik yang diakibatkan oleh perdarahan akut tanpa adanya major soft tissue injury
Hypovolemic shock in the narrower sense: syok hipovolemik yang berasal dari pengurangan volume plasma dalam sirkulasi hingga derajat kritis tanpa adanya perdarahan akut
Traumatic hypovolemic shock: syok hipovolemik yang berasal dari pengurangan volume cairan plasma sirkulasi hingga derajat kritis tanpa perdarahan akut dan disebabkan oleh soft tissue injury serta pelepasan mediator sistem imun[1]
Penyebab Syok Hipovolemik Nontrauma
Faktor risiko penyebab hemorrhagic hypovolemic shock antara lain:
- Perdarahan Gastrointestinal : baik akibat upper maupun lower gastrointestinal bleed (contohnya: variceal bleed, portal hypertensive gastropathy bleed, peptic ulcer, diverticulosis) trauma
- Etiologi Vascular: aortoenteric fistula, ruptured abdominal aortic aneurysm, tumor yang menginvasi pembuluh darah besar
- Perdarahan spontan akibat pemakaian antikoagulan[3,6]
Penyebab umum pada Syok Hipovolemik nonhemoragik antara lain:
- Kehilangan cairan dari Gastrointestinal – akibat muntah, diare, penyedotan melalui selang nasogastrik, atau drains
- Kehilangan cairan dari Ginjal - diuresis imbas obat, gangguan endokrin seperti keadaan hiperaldosteronisme
- Kehilangan cairan dari kulit – luka bakar, Sindrom Stevens Johnson, Nekrolisis epidermal toksik, heatstroke, demam
- Kehilangan cairan dari ruang ketiga – dapat terjadi pada keadaan infeksi seperti pankreatitis, sirosis, obstruksi intestinal, trauma[3,5,6]